Berita & Aktifitas

Buka Puasa Bersama Danone Indonesia

Latest Update: 22 Jun 2016

Jakarta, 21 Juni 2016 -Menjaga asupan gizi dan air bagi keluarga pada saat berpuasa sangatlah penting agar orang yang kita sayangi tetap sehat, bugar dan dapat beraktivitas dengan baik. Begitu pula pada saat perayaan Hari Raya Idul Fitri. jika sebelumnya tubuh telah terbiasa mendapat asupan saat sahur dan berbuka saja, saat hari raya, tubuh kembali menyesuaikan diri dengan pola makan semula.Sehingga penting bagi orang tua  untuk memahami metabolisme tubuh agar dapat memberikan asupan gizi dan air yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing keluarga.

Pola makan yang berubah pada saat berpuasa dan hari raya mendorong tubuh kita melakukan penyesuaian. Keluarga memiliki peran yang sangat berarti dalam menjaga asupan gizi dan air.Orang tua harus dapat memastikan hidangan sahur dan buka puasa keluargaberpedoman pada gizi seimbang.  Adapun di Hari Raya, orang tua juga harus menjaga agar anggota keluarganya tetap mempertahankan  keseimbangan asupan gizi maupun hidrasi,” jelas  Dr. dr. Inge Permadhi, MS, SpGK, spesialis gizi klinik dalam acara Buka Puasa Danone Indonesia dengan tema “Optimalisasi Asupan Gizi dan Air saat Bulan Puasa dan Hari Raya” di Hotel Pullman Thamrin, Jakarta 

“Gizi tidak boleh kekurangan maupun berlebihan karena keduanya dapat mengganggu kesehatan,” tambah dr. Inge. Data Riskesdas tahun 2013 mengungkapkan bahwa satu dari tiga anak usia sekolah cenderung bertubuh pendek. Hal ini merupakan indikasi kekurangan gizi menahun yang dapat berisiko pada pertumbuhan dan perkembangan anak.  Data lain menunjukkan bahwa 45% wanita Indonesia usia produktif (termasuk Ibu hamil) mengalami Kurang Energi Kronis (KEK) yang dapat memengaruhi produktivitas dan berisiko mengalami gangguan kehamilan nantinya. 

Sebaliknya, data Riskesdas tahun 2013 juga menunjukkan bahwa prevalensi berat badan berlebih (overweight) dan obesitas  pada populasi dewasa di Indonesia mencapai 13,5% dan 15,4%. Overweight dan Obesitas dapat menyebabkan risiko predominan penyakit degeneratif seperti jantung, kanker, diabetes ataupun stroke yang meningkatkan risiko kematian. Kondisi ini tak lepas dari fakta bahwa masyarakat Indonesia cenderung mengonsumsi makanan yang tinggi kalori, garam, gula dan lemak jenuh, demikian diungkap oleh hasil Survei Diet Total (SDT, 2014). 

Menurut dr. Inge, orang tua dapat berpedoman pada “Piring Makanku” untuk menyediakan hidangandari berbagai kelompok makanan yang berbeda, sehingga keluarga selalu memeroleh asupan  karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, serat dan air yang cukup setiap sahur dan berbuka. “Untuk porsi sekali makan, isi setengah piring dengan makanan pokok seperti nasi atau roti dan lauk-pauk. Penuhi setengah bagian lainnya dengan sayur yang dilengkapi dengan buah-buahan. Batasi gula, garam dan minyak,”

Untuk melengkapi kebutuhan gizi seimbang, dr. Inge menuturkan, “Saat sahur atau berbuka, Anda juga dapat menambahkan segelas susu yang merupakan sumber protein dan kalsium sebagai bagian dari gizi seimbang. Susu adalah minuman pelengkap yang mudah dicerna, praktis, dan ekonomis untuk membantu melengkapi kecukupan gizi pada semua usia,”

Sebagai bagian dari Pedoman Umum Gizi seimbang, selain makanan yang bergizi, beragam, danberimbang, orang tua juga harus memastikan anggota keluarganya memenuhi hidrasi dengan minum minimal 8 gelas sehari.  Agar lebih mudah memastikan bahwa tubuh kita terhidrasi pada saat puasa, kita dapat menggunakan pola 2-4-2, yaitu 2 gelas pada berbuka, 4 gelas pada malam hari dan 2 gelas pada saat sahur.” jelas dr.Inge. 

Pada saat Hari Raya, dr. Inge mengingatkan para orang tua untuk memerhatikan pola makan keluarganya.  “Hidangan Hari Raya memang sangat lezat dan berlimpah, tetapi selalu ingatkan anggota keluarga untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan. Makanlah dengan komposisi gizi seimbang, dengan jadwal yang teratur seperti hari-hari biasa, dan selalu sertakan sayur, buah dan air. Lakukan aktivitas fisik ringan untuk menjaga tubuh tetap fit, dan jangan lupa agar selalu tercukupi hidrasi dalam tubuh,”

Dalam menjaga hidrasi, dr. Inge memberikan tips agar kita dapat mengeceknya dengan memeriksa  urin, yaitu dimana semakin pekat menandakan tubuh kita mengalami dehidrasi.  “Pilihlah air putih yang tidak berwarna, berbau maupun berasa dan juga yang tidak mengandung zat berbahaya.  Air yang mengandung mineral alami juga dapat berfungsi untuk mencegah karies, mendukung kesehatan jantung dan pembuluh darah serta proses transmisi saraf dan kontraksi otot.”

Arif Mujahidin, Communications Director Danone Indonesia mengatakan, “Sebagai perusahaan yang memiliki komitmen untuk mendukung kesehatan melalui makanan, selain menyediakan aneka produk-produk berkualitas tinggi, kami juga secara berkesinambungan memberikan edukasi mengenai gizi seimbang dan hidrasi kepada masyarakat. Buka puasa bersama Danone Indonesia yang menghadirkan ahli gizi dan hidrasi ini merupakan salah satu wujud dari komitmen tersebut.”   

Back to Archive