Berita & Aktifitas

Gerakan Duta 1000 Hari Pertama Kehidupan Dideklarasikan

Latest Update: 14 Jun 2015

RESIZE_1

Jakarta, 14 Juni 2015 – Hari ini Gerakan Duta 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) resmi dideklarasikan oleh Deputi Kesehatan Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan,  Dr. dr. H.T. Rachmat Sentika, Sp.A(K), MARS mewakili Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Ir. Doddy Izwardi, MA mewakili Menteri Kesehatan dan Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Ketua Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI),  Ketua Persatuan Dokter Gizi Media (PDGMI), Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Ketua PKPU dan Presiden Direktur Sarihusada bertepatan  dengan perayaan Hari Ulang Tahun ke-61 Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) di di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSUPNCM).

"Gerakan ini merupakan bentuk penggalangan secara sinergis seluruh potensi yang dimiliki para pemangku kepentingan lintas sektor seperti pemerintah, organisasi kesehatan, NGO dan pihak swasta dalam melakukan upaya edukasi berjenjang mengenai 1000 HPK. Edukasi berjenjang dilakukan melalui Duta-Duta yang akan berperan mengedukasi kader lapangan dan masyarakat secara langsung mengenai pentingnya 1000 HPK bagi masa depan bangsa," kata Olivier Pierredon, Presiden Direktur Sarihusada.

Gerakan ini diharapkan dapat mencetak 430 Duta bersertifikasi yang dapat mendidik setidaknya 3.500 Edukator dan 10,000 Fasilitator sebagai kader lapangan. Nantinya para Penyuluh dan Fasilitator akan meningkatkan kapasitas 1 Juta Ibu mengenai pentingnya 1000 HPK dan kemampuan ibu untuk menerapkan secara langsung dan mensosialisasikan di tingkat keluarga, Olivier menjelaskan.

Untuk menjamin keberlanjutannya, Edukator dan Fasilitator melakukan pendampingan secara berkala termasuk dengan melakukan kunjungan ke rumah, diskusi kelompok, hingga pemantauan riwayat kesehatan untuk memperoleh data perkembangan keluarga sasaran secara terkini. Monitoring dan evaluasi terhadap sasaran dilakukan secara berkelanjutan oleh Center of Excellence dengan memanfaatkan jejaring teknologi informasi yang tersebar di 7 (tujuh) jaringan wilayah rintisan.

 “1000 Hari Pertama Kehidupan yang dimulai sejak bayi dalam kandungan mulai dari pembuahan sampai dengan usia sekitar  2 tahun merupakan fase atau periode kehidupan yang sangat penting  pada kehidupan seorang insan manusia pada saat itulah kebutuhan gizi  sangat dibutuhkan untuk perkembangan dari seluruh organ-organ tubuhnya,” ujar Dr. Nurdadi Saleh, SpOG,  Ketua Umum PB Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI)

"1000 hari HPK merupakan periode emas dimana seorang anak dari periode disaat janin dalam kandungan mengalami perkembangan dan pertumbuhan. Pada saat di dalam kandungan itu terjadi pertumbuhan dan perkembangan berbagai organ. Oleh karena itu bila terjadi  kelainan atau kekurangan gizi  pada periode tersebut maka berarti  ada gangguan juga terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan janin dan bayi tersebut," kata Prof. dr. Endang L. Achadi, MPH, Dr.PH, Ketua Persatuan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI).

“Ini sangat sesuai dengan tugas pokok bidan di Program Duta 1000 HPK, bahwa tugas pokok bidan itu adalah memberikan pelayanan pada ibu dan anak. Untuk itu perlu bidan di dukung dengan pendidikan berkelanjutan, seminar, dan lain sebagainya agar mereka tetap mendapatkan update informasi untuk disampaikan kepada masyarakat,” DR. Dra Emi Nurjasmi, MKes – Ketua Umum PP Ikatan Bidan Indonesia.

Di Indonesia, penanganan 1000 HPK kini menjadi tantangan tersendiri. Terdapat persoalan kekurangan gizi dan kelebihan gizi pada saat yang bersamaan dan terjadi seluruh kelompok umur. Kekurangan gizi yang diukur dengan stunting (pendek) telah terjadi sejak anak lahir, dengan prevalensinya meningkat hingga anak berusia 2 tahun dan terus terjadi hingga usia lima tahun. Pada tahun 2013, prevalensi stunting pada balita mencapai 37,2 persen.

Disisi lain, prevalensi kelebihan gizi juga meningkat cukup tajam dan mengkhawatirkan terutama pada perempuan. Gizi lebih (overweight) meningkat lebih dari dua kali antara 2007 hingga 2013 dari 14,8 persen menjadi 32,9 persen pada perempuan dewasa dan dari 18,8 persen menjadi 26,6 persen pada laki-laki dewasa. Pada anak balita, gizi lebih menurun dari 12,2 menjadi 11,9 persen selama periode 2010-2013 (Riskesdas).

Pada kenyataannya, masalah tumbuh kembang anak terutama bukan hanya disebabkan oleh faktor genetik melainkan juga oleh faktor lingkungan yang dapat diperbaiki dengan cara fokus pada masa 1000 HPK. Sebagai tindak lanjut di level nasional, Pemerintah telah berkomitmen melalui Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi dalam Rangka 1000 Hari Pertama Kehidupan (Gerakan 1000 Hari Pertama Kehidupan dan disingkat Gerakan 1000 HPK) sejak tahun 2012 yang diinisiasi oleh Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (d/h Kemenkokesra).

Program Gerakan Duta 1000 HPK merupakan upaya penguatan komitmen yang telah dirintis pemerintah dengan upaya sinergi kolaboratif antara para pemangku kepentingan secara lintas sektor dengan pendekatan promotif preventif. Pendekatan promotif preventif harus dilakukan secara berjenjang dan menyeluruh dari level pelaku kebijakan, profesi, dunia usaha, masyarakat hingga tataran keluarga dengan mewujudkan penguatan kesadaran dan komitmen setiap warga masyarakat terhadap pentingnya masa 1000 HPK.

“Mari kita bersama sama seluruh elemen bangsa ini ikut memiliki sebuah kontribusi yang baik bagi upaya perbaikkan gizi di Seribu Hari Pertama Kehidupan, ujar Agung Notowiguna, Presiden Direktur PKPU. 

Back to Archive