Berita & Aktifitas

Hadir Kembali, Jelajah Gizi 2018 Eksplorasi Pangan Kota Semarang

Latest Update: 26 Apr 2018

Nutricia Sarihusada Ajak Masyarakat Mengenal Konsep Pangan Berkelanjutan untuk Kesehatan Bumi dan Manusia

Semarang, 20 April 2018 – Setiaphari, manusia memiliki kekuatan besar untuk menentukan kesehatan bumi dan manusianya lewat pilihan pangan yang dikonsumsi, termasuk cara pengolahan, penyajian, hingga pengelolaan limbahnya. Kali ini, Nutricia Sarihusada kembali mengeksplorasi uniknya potensi pangan lokal Indonesia dalam Jelajah Gizi 2018 di Kota Semarang pada tanggal 20-22 April 2018, sekaligus memperkenalkan pentingnya konsep pangan berkelanjutan kepada peserta.

Pada 2050, dunia perlu memberikan makanan kepada 9,8 miliar jiwa[1]. Dalam proses pengadaan pangan, diperlukan pengelolaan kelestarian bumi yang baik untuk dapat menghasilkan pangan yang kaya akan nutrisi. Hubungan yang resiprokal ini terkait dengan konsep pangan berkelanjutan, dimana konsumen diharapkan dapat memilih pangan yang baik bagi kesehatan, lingkungan, dan pertumbuhan ekonomi lokal[2].

Prof. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, PhD - Pakar Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor menekankan, “Secara bertahap, konsumen perlu mulai memperhatikan asal usul makanan yang dikonsumsi serta dampak pilihan makanannya terhadap kesehatan dan lingkungan. Indonesia memiliki beragam cita rasa lokal yang nutrisinya tidak kalah dengan pangan internasional. Masyarakat perlu mengetahui nutrisi yang baik bagi tubuhnya, dan bagaimana makanan tersebut dapat berdampak positif bagi bumi dan masyarakat sekitar.”

Sebagai perusahaan yang telah ada di tengah masyarakat Indonesia selama lebih dari 40 tahun, Nutricia Sarihusada rutin mengadakan edukasi tentang nutrisi ke berbagai kalangan. Salah satu program edukasi yang rutin dilaksanakan sejak tahun 2012,  yaitu Jelajah Gizi sebagai program “jalan-jalan unik” untuk memperkenalkan keanekaragaman makanan khas daerah sekaligus mempelajari sejarah dan budaya yang melatar belakanginya.

Arif Mujahidin - Corporate Communication Director Danone Indonesia menjelaskan, “Jelajah Gizi kami adakan secara rutin untuk membangkitkan kembali potensi pangan lokal sebuah daerah. Tahun ini, Nutricia Sarihusada mengajak peserta untuk mengeksplorasi pangan di Kota Semarang sekaligus mempelajari lebih lanjut tentang konsep pangan berkelanjutan. Kami akan belajar bersama mengenai bagaimana cara pengolahan, penyajian, hingga mengurangi sisa makanan. Karena kami percaya bahwa kita hanya hidup satu kali dan hanya memiliki satu bumi untuk ditinggali, sangat penting bagi kita untuk menjaga kesehatan lingkungan karena dapat berdampak pada kesehatan manusianya.”

Jelajah Gizi 2018 yang mengangkat tema “Eksplorasi Pangan Berkelanjutan di Kota Semarang” ini akan mengunjungi berbagai tujuan kuliner yang umumnya tidak ditemui di kota lain, menjelajah kuliner Pecinan Semarang, serta menikmati Babat Gongso, Lumpia Gang Lombok, dan kuliner lainnya. Tidak hanya itu, peserta juga akan melihat proses awal pengolahan bahan mentah pangan, seperti pengolahan Bandeng Presto di Tambak Redjo Bandeng. Dalam kegiatan ini, peserta juga dapat melihat bagaimana kuliner lokal Semarang tidak hanya disajikan secara langsung, tetapi juga diolah menjadi pangan kemasan tanpa mengurangi kandungan nutrisinya.

Prof. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, PhD menambahkan bahwa, “Seiring dengan perkembangan zaman, tidak menutup kemungkinan bahwa  pangan bernutrisi diolah untuk dapat bertahan lebih lama dan dikonsumsi oleh lebih banyak orang di seluruh dunia. Pangan yang kemudian masuk dalam kategori pangan kemasan ini tidak perlu dikhawatirkan kualitasnya, karena telah melalui proses fortifikasi."

Drs. H. Kasturi, MMSekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang menyambut baik kegiatan ini dan menyatakan, “Kota Semarang memiliki potensi pangan yang beragam dan tentunya bernutrisi, bahkan sampai dikemas dan dikirim ke kota-kota lainnya. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang mengapresiasi inisiatif Nutricia Sarihusada yang melakukan eksplorasi pangan lokal dan mengajak konsumen lebih paham mengenai bagaimana cara konsumsi yang tidak merugikan kesehatan dan bumi.”

Jelajah Gizi merupakan salah satu implementasi Revolusi Pangan atau Alimentation Revolution, yaitu komitmen Danone Grup terhadap lingkungan dan kesehatan yang dirangkum melalui slogan “One Planet, One Health”. Hal ini mendukung visi Danone Grup untuk membawa kesehatan melalui makanan ke sebanyak mungkin orang di dunia. Semakin banyak manusia yang terlibat dalam revolusi ini, semakin besar juga dampak positif yang bisa diberikan kepada bumi dan manusianya.

“Kami berharap rangkaian kegiatan Jelajah Gizi 2018 bisa memberikan gaung yang besar sehingga dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk sadar bahwa pilihan pangannya tidak hanya berdampak pada kesehatan diri sendiri, tetapi juga bumi dan manusianya.” tutup Arif.

 

Tentang Nutricia Sarihusada

PT Nutricia Indonesia Sejahtera (Nutricia) dan PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada) berkomitmen untuk memastikan tingkat kehidupan yang lebih baik untuk generasi sekarang dan akan datang melalui pemenuhan nutrisi pada tahap awal kehidupan. Nutricia dan Sarihusada percaya bahwa pemenuhan nutrisi sehat selama 1.000 hari pertama sejak kandungan hingga tahun ke-2 akan berdampak seumur hidup.

Nutricia dan Sarihusada secara aktif bekerja sama dengan ibu, dokter dan praktisi kesehatan untuk memberikan edukasi, dukungan konseling serta program pengembangan anak yang berfokus pada stimulasi kesehatan fisik dan pengembangan karakter untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan generasi penerus di Indonesia.

Di Indonesia, Nutricia berdiri sejak tahun 1987 dan Sarihusada sejak tahun 1954. Keduanya merupakan bagian dari Danone Nutricia Early Life Nutrition. Danone adalah salah satu perusahaan makanan dan minuman terbesar di dunia yang memiliki misi memberikan kesehatan kepada sebanyak mungkin orang dan beroperasi di 160 negara dengan jumlah karyawan lebih dari 100.000 orang di seluruh dunia.

 

Tentang Jelajah Gizi

Jelajah Gizi merupakan wadah untuk media dan  komunitas media sosial untuk mengulas mengenai gizi dan pangan lokal sehingga  mereka dapat menyebarkan informasi terkait potensi pangan lokal ke masyarakat luas. Program Jelajah Gizi telah dimulai sejak tahun 2012 dan menjelajah ke berbagai daerah seperti, Gunung Kidul (Jawa Tengah), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Denpasar (Bali), Manado (Sulawesi Utara), Malang (Jawa Timur) untuk mengulik makanan lokal, gizi yang terkandung dalam makanan lokal beserta sejarahnya.

 

[1] https://www.un.org/sustainabledevelopment/blog/2017/06/world-population-projected-to-reach-9-8-billion-in-2050-and-11-2-billion-in-2100-says-un/

[2] https://www.sustainweb.org/sustainablefood/what_is_sustainable_food/

 

Back to Archive