Berita & Aktifitas

Sarihusada Jaga Harmoni antara Bisnis dan Sosial

Latest Update: 26 Jun 2015

RESIXZE_MG_5033

Pada usianya yang ke-60, PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada) kembali menegaskan komitmennya untuk mendukung peningkatan kualitas anak Indonesia melalui penyediaan produk nutrisi awal kehidupan yang terjangkau serta program peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya gizi dan kesehatan ibu-anak dan senantiasa membangun kepedulian sosial dan memberdayakan masyarakat secara luas melalui program CSR

NV Saridele, cikal bakal Sarihusada, didirikan oleh Pemerintah dan PBB pada Agustus 1954 di Yogyakarta untuk memproduksi susu kedelai sebagai sumber gizi anak bangsa. Bermula dari sebuah pabrik di Muja Muju, Yogyakarta, Sarihusada sekarang ini telah berkembang menjadi sebuah perusahaan dengan fasilitas produksi seluas 2 hektar di Yogyakarta dan 15 hektar di Klaten, Jawa Tengah, yang tetap melandaskan usahanya di atas misi menyediakan nutrisi untuk bangsa.

“Selama enam puluh tahun, melewati kondisi ekonomi yang berbeda-beda dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kami secara konsisten memproduksi nutrisi ibu dan anak yang berkualitas dan terjangkau, dan cocok bagi masyarakat Indonesia, yang lahir dari pengetahuan dan kepedulian kami terhadap bangsa ini,” ujar Arif Mujahidin, Head of Corporate Affairs Sarihusada.

Sarihusada adalah produsen pertama susu anak-anak di Indonesia, melalui produknya SGM, yang lahir di tangan para dokter anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dan diformulasikan oleh Sarihusada sejak 1965. Sarihusada juga merupakan pelopor susu ibu hamil di Indonesia melalui produknya Lactamil yang mulai diproduksi pada 1988. Kedua produk tersebut, yang lahir dari pemahaman tentang pentingnya kecukupan gizi bagi anak dan ibu untuk tumbuh kembang sebuah generasi, merupakan pemimpin pasar nutrisi anak dan ibu untuk konsumen kelas menengah.

Selain pengembangan bisnis, Sarihusada juga aktif melakukan kegiatan sosial dalam rangka membangun harmoni antara  perusahaan dan  masyarakat dimana Sarihusada berdiri dan beroperasi.

“Dalam  melakukan program CSR,  Sarihusada bekerjasama dengan berbagai kelompok pemangku kepentingan mulai dari instansi pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, perguruan tinggi, asosiasi industri, asosiasi profesi, dan masyarakat umum. Keterlibatan beragam kelompok pemangku kepentingan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih besar dengan jangkauan penerima manfaat  program yang lebih luas,” ujar Arif.

Jenis program CSR yang dilaksanakan Sarihusada bervariasi mulai dari kegiatan di sekitar pabrik hingga pelibatan dan pembangunan masyarakat umum. Fokus program diarahkan pada peningkatan status gizi  ibu dan anak yang selaras dengan misi utama perusahaan. Program tersebut dibangun berdasarkan pemahaman terhadap masalah sosial yang sedang terjadi di Indonesia.

Sarihusada juga mendasarkan pelaksanaan program CSR-nya pada metode yang komprehensif dan relevan melalui standar panduan  global - dalam hal ini adalah ISO 26000. Terdapat tujuh prinsip utama didalamnya, yakni akuntabilitas, transparansi, perilaku etis, menghormati kepentingan pemangku kepentingan, menghormati aturan hukum, menghormati norma internasional terkait perilaku, dan menghormati hak asasi manusia.

Ketujuh prinsip itu kemudian diterapkan tidak hanya dalam tempat kerja, tetapi juga tempat pemasaran, komunitas serta lingkungan.

"ISO 26000  memberikan pedoman bagaimana bisnis dan organisasi dapat beroperasi  dengan cara bertanggung jawab secara sosial. Itu berarti kami bertindak  dengan cara yang etis dan transparan yang memberikan kontribusi untuk  kesehatan dan kesejahteraan masyarakat," imbuh Arif.

Sarihusada mencontohkan salah satu penerapan prinsip hak asasi manusia di lingkungan kerjanya. Dukungan terhadap gerakan menyusui ditunjukkan melalui kebijakan cuti melahirkan yang diberikan selama empat bulan, dengan pertimbangan agar dapat memberikan ASI eksklusif lebih lama kepada anaknya. Perusahaan juga menyediakan ruang laktasi agar para ibu bisa menyusui atau memompa air susu ibu (ASI) sebagai persediaan

Tingkatkan Kesehatan Ibu dan Anak Melalui CSR

Sarihusada  juga melakukan kegiatan Edukasi Nutrisi untuk ibu dan anak yang secara rutin diselenggarakan di Gedung PAUD Taman Pintar, setiap hari Minggu. Kegiatan Edukasi Nutrisi ini yang merupakan kerjasama Sarihusada dengan Yayasan Satu Bumi, Forum  Dokter, Forum Psikolog dan Forum Pengajar. Sebelumnya, Sarihusada juga telah mendukung pembangunan alat peraga mini pabrik di gedung oval, serta merenovasi dan melengkapi alat peraga berbasis teknologi di gedung PAUD Barat dan Timur di Taman Pintar.

Sarihusada pun mendorong pembelajaran anak untuk memahami pentingnya gizi sejak dini dengan cara yang menyenangkan yaitu belajar menanam dan merawat tanaman sumber pangan gizi melalui program Kebun Nutrisi di PAUD Rumah Srikandi Kemudo, Klaten.

“Pemahaman dan edukasi mengenai gizi pada anak usia prasekolah dirasakan sangat penting. Pada usia tersebut, anak-anak harus diajarkan memilih makanan sehat dan bergizi yang baik untuk pertumbuhan mereka. Edukasi penting agar meraka menyadari besarnya manfaat yang didapat dari sumber pangan yang bergizi,” ujar Arif.

Selain di Klaten, Sarihusada juga mempunyai Program Pemberdayaan Masyarakat di Yogya bekerjasama dengan PKPU maupun organisasi lain. Di Badran, Sarihusada mengembangkan kegiatan kemasyarakatan berbasis perempuan dan anak, dengan mengedepankan pilar edukasi, pemberdayaan serta pendidikan anak usia dini.

Aneka kegiatan juga dilakukan di Jakarta, Bogor, serta tempat tempat lain di Indonesia. Kini penerima manfaat program CSR semakin meningkat setiap tahunnya, seiring dengan bertambahnya jangkauan program yang dilaksanakan. Hal tersebut sejalan dengan komitmen perusahaan untuk memaksimalkan dampak bagi pemangku kepentingannya. Selama kurun 5 tahun CSR Sarihusada telah menyentuh lebih dari 600 ribu ibu dan anak.

 

Back to Archive