Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Brengkesan Pindang Cue yang segar, lezat, dan sehatnya menggoda

Oleh Yuniari Nukti 05 Nov 2016

Brengkesan pindang, orang Jawa pasti familiar dengan hidangan ini. Rasanya segar, lezat, dan aromanya khas menggoda. Jika ingin menikmati olahan ikan laut yang murah dan mudah, brengkes pindang alternatifnya.

Pindang bisa dibilang lauk favorit keluarga saya. Sejak dulu, jika ingin membuat hidangan super mudah, Ibuk saya selalu memanfaatkan pindang. Selain mudah didapat, mengolah pindang juga gampang. Salah satunya dimasak jadi brengkesan. Cukup dibumbui, lalu dikukus!

Brengkesan Pindang

Kenikmatan jadi orang Surabaya adalah mudah mendapatkan ikan segar. Tak perlu jauh-jauh hunting ke pasar ikan Pabean atau ke Kenjeran, di pasar tradisional dekat rumah pun, banyak ditemui penjual ikan. Maklumlah ya, secara geografis, Surabaya kan bertetanggaan dengan laut, jadi, ya, nggak sulit cari ikan segar. Seperti beberapa waktu lalu saat belanja di Pasar Krempyeng, saya membeli beberapa kranjang ikan pindang Cue.

Dari sumber Diskanlut.jatimprov.go.id tahun 2015, Kandungan gizi Ikan Cue per 100 gram adalah sebagai berikut:
Kalori 74
Protein (gr) 13
Lemak (gr) 2
Kolesterol (mg) 50
Zat besi (mg) 0,3

Pindang Cue merupakan satu diantara jenis ikan yang dipindang paling saya suka. Dagingnya empuk kenyal, durinya mudah dibersihkan, rasanya khas, dan ukurannya pas untuk satu porsi makan. Karena saya suka masakan manis asam pedas, pindang cue itu saya bumbu brengkes. Ini bahannya:

Resep Brengkesan Pindang Cue

• 10 ekor pindang cue ukuran sedang, cuci hingga bersih
• 3 buah tomat, potong-potong
• 7 buah blimbing wuluh, potong tipis-tipis
• 7 siung bawang merah
• 5 siung bawang putih
• 4 biji cabe merah besar
• 4 biji cabe rawit
• 4 butir kemiri
• 3 lembar daun jeruk
• 3 cm kunyit
• ½ sendok teh merica bubuk
• ½ sendok teh garam
• 1 sendok teh gula
• Daun pisang untuk membungkus
• Lidi, potong 8 cm untuk tusukan

Cara memasak

1. Haluskan tomat, bawang merah, bawang putih, cabe, kemiri, daun jeruk, dan kunyit. Bisa diuleg atau di blender
2. Masukkan potongan blimbing wuluh, aduk hingga tercampur.
3. Taburkan merica bubuk, garam, dan gula, lalu aduk hingga bumbu merata
4. Ambil satu lembar daun pisang, tuang satu sendok bumbu yang telah dihaluskan. Letakkan 2 ekor pindang, dan tuang lagi satu sendok bumbu hingga pindang tertutup bumbu
5. Bungkus dengan cara menggulung lalu kedua ujung daun disemat dengan potongan lidi
6. Kukus selama 30 menit
7. Sajikan Brengkesan pindang dengan nasi hangat

Brengkesan Pindang Ikan Cue

Brengkesan pindang cue ini dapat bertahan selama 2-3 hari. Sebelum diolah jadi brengkes, pindang sendiri merupakan ikan segar yang sudah matang, apalagi bahan-bahan pendukungnya rata-rata dari sayuran segar. Meski disimpan sampai 3 hari, rasa bumbunya tetap meresap kuat. Agar medapatkan cita rasa yang unik, pindang dikreasikan menjadi bermacam olahan sehingga mendapatkan ragam menu yang enak dinikmati.

Sebelum dipasarkan, pindang telah melalui proses penggaraman dan perebusan. Cara ini merupakan teknik pengawetan ikan segar dengan kadar garam rendah agar tidak mudah busuk sehingga dapat bertahan lama. Sebagai negara yang kaya akan hasil laut, cara pemindangan jadi satu teknik paling ampuh agar hasil ikan yang melimpah dapat dikonsumsi tanpa mengurangi kadar gizinya.

Meski melalui teknik pengawetan, ikan pindang memiliki nilai gizi tinggi, lho, sebab dari ikan segar, proses penggaraman membantu menyimpan kadar protein tetap terjaga.

Ikan Cue kaya akan protein, menyimpan omega 3, dan asam lemak tak jenuh. Omega 3 baik untuk perkembangan otak dan mencegah resiko penyakit jantung serta dapat mencegah anemia

Bahan-bahan lain seperti blimbing wuluh, banyak mengandung karbohidrat, kalsium, vitamin dan mineral yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Begitu juga tomat dan cabe yang banyak mengandung vitamin C. Vitamin C dapat melancarkan pencernaan, mengatasi darah tinggi, mengobati diabetes dan mencegah penyakit kanker.

Gerakan gemar makan ikan sejatinya telah diajarkan orangtua sejak usia balita. Jika masih ingat menu 4 sehat 5 sempurna, diantaranya adalah konsumsi ikan. Sebab ikan merupakan protein hewani yang sangat penting dibutuhkan untuk tubuh agar sehat sempurna.

Bahkan, untuk mendukung budaya makan ikan di masyarakat, Pemerintah Jawa Timur telah melakukan upaya meningkatkan kebutuhan konsumsi ikan dengan target 30kg perkapita pertahun. Caranya dengan membudidayakan tambak dan kolam secara intensif dengan memberikan bibit yang baik. Waah, kesempatan kita banyak-banyak makan ikan, nih..

Sarihusada dengan taglinenya Nutrisi untuk Bangsa, saat ini giat mengajak masyarakat mengenalkan ragam kuliner nusantara plus memahami nilai gizi yang terkandung didalamnya dengan mengadakan Jelajah Gizi Minahasa. Minahasa dikenal sebagai daerah yang dikeliling lautan dan tentu saja kaya akan sumber daya laut. Sebagai orang Surabaya, saya tertantang mencari tau kekayaan laut apa saja yang ada disana, sebab Surabaya dan Sulawesi Utara sama-sama berdekatan dengan laut. Siapa tau dengan berperan menjadi bagian peserta Jelajah Gizi, saya bisa menemukan kuliner pindang juga disana, supaya kreasi olahan pindang saya beragam hehe..

Referensi:
Budaya makan ikan di Jawa Timur http://ekonomibisnis.suarasurabaya.net/news/2015/158495-Potensi-Besar,-Target-Konsumsi-Ikan-Jatim-Terus-Digenjot
Teknik pemindangan https://id.wikipedia.org/wiki/Pindang
Manfaat Blimbing Wuluh mitalom.com/14-khasiat-dan-manfaat-belimbing-wuluh/