Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Gara-gara Gado-gado

Oleh Emanuel Pratomo 18 Oct 2015

Wilayah Indonesia yang agraris dipenuhi oleh berbagai potensi berbagai macam kandungan bahan pangan/makanan. Keanekaragaman setiap daerah dalam menyajikan keunikan kuliner yang khas tradisional, telah menjadi daya tarik berbagai kalangan untuk mencicipinya langsung di tempat asalnya. Inilah yang menjadi sebuah trend gaya hidup yang dikenal sebagai wisata kuliner. Berwisata dalam era saat ini tidak sekedar melancong melihat keindahan alam maupun bangunan, tetapi saat ini ada kalangan yang berwisata khusus untuk menikmati kekhasan kuliner suatu daerah.

Sajian kuliner tradisional saat ini telah mengalami modernisasi terutama dalam hal pengemasan (packaging) agar dapat dinikmati para pecintanya hingga seluruh dunia. Maka tak heran kini kuliner seperti rendang dalam kemasan dapat ditemui di berbagai belahan dunia. Bakso, sate, nasi goreng semakin populer dan mendunia berkat ‘promosi’ Presiden AS Barack Obama ketika akan berkunjung ke Indonesia beberapa tahun lalu.

Ternyata ada kuliner lain yang telah mendunia dan mudah di jumpai di seantero Jakarta baik di penjaja keliling, warung/outlet kecil hingga resto bahkan hotel berkelas. Namanya tentu saja gado-gado. Kuliner yang satu ini pernah meraih juara pertama kategori tampilan sajian estetika pada lomba masak internasional di Napoli Italia pada tahun 2010 lalu. Lalu apa istimewanya?

Gado-gado merupakan perpaduan sayuran kukus / rebus (bayam, kol, taoge, kacang panjang, labu siam, kentang), tahu, tempe, telur yang disiram dengan bumbu kacang (cabai, kacang tanah, garam, bawang putih, gula merah) yang gurih. Pelengkap menu biasanya lontong dan taburan emping atau kerupuk.

Untuk bumbu kacang bahan bumbu akan diulek pada cobek besar saat pembeli memesan, dan biasanya dilakukan penjaja keliling/warung kecil. Sementara hotel / resto akan membuat dan memasak bumbu kacang dalam jumlah besar terlebih dahulu. Bahan pangan tersebut dapat dikombinasikan sesuai selera masing-masing. Diibaratkan gado-gado merupakan salad dari Indonesia. Gado-gado selama ini identik sebagai kuliner khas Betawi, padahal ada beberapa kuliner yang memiliki persamaan dengan sedikit varian bahan seperti pecel dari Jawa Timur, karedok dan lotek dari Jawa Barat.

Sayuran matang yang wajib dalam lotek adalah bayam, kacang panjang, kapri, daun kacang kedelai dengan bumbu kacang beraroma kencur. Pelengkap menu adalah lontong, dimana variasi lainnya nasi, ketupat, mie.

Pecel sendiri perpaduan sayur matang, telur, rempeyek, tahu & tempe dengan siraman saus/bumbu kacang beraroma daun jeruk. Nasi merupakan pelengkap menu.

Sementara karedok merupakan sayuran mentah yang disiram bumbu kacang dengan taburan kerupuk tanpa nasi.

Hingga saat ini asal usul mengenai kuliner ini masih simpang siur. Kisah mengenai lagu Betawi yang dipopulerkan Ivo Nilakreshna pada era 1940-1950 mungkin dapat sedikit memberikan jawabannya. Lirik dari Gado-gado Betawi didendangkan seperti ini :

gado-gadonya bung dari Jakarta

sangat digemari rakyat jelata

satu bungkusnya bung, lima rupiah

Bang Amat pulang bung sudah sedia

kalo Mpok Minah malas ke dapur, beli gado-gado dari Jakarta.

Dari kecil secara pribadi kurang menyukai sayur mayur dan menu makan lebih dominan bersumber protein hewani. Ketika beranjak usia sekolah dan gara-gara mengenal gado-gado, sumber protein nabati mulai dapat dikonsumsi dengan nyaman.

Tentu saja ketika ingin menikmati kuliner saat ini, kita harus cerdas memilih dan memilah menu yang bukan sekedar ajib, hauce, poko’e maknyus saja tetapi juga harus sehat dan bergizi. Jika ingin membuat gado-gado sendiri, inilah resep untuk 4 porsi gado-gado yang bergizi:

Bahan: 100 gram bayam, 100 gram kacang panjang, 50 gram tauge, 100 gram kol, 50 gram labu siam, 25 gram telur, 50 gram tahu

Sambal: 60 gram kacang tanah 25 gram gula merah, 20 gram minyak, 1 siung bawang putih, garam, cabai.

Cara membuat: Bersihkan semua sayuran, cuci, potong kecil dan rebus. Kemudian tahu digoreng, lalu dipotong-potong. Telur direbus, lalu dipotong-potong. Campurkanlah semua bahan ke dalam sambal/ bumbu kacang. Saatnya Hidangkan.

1 porsi : 1 1/2 nabati, 1 sayuran, 1/2 gula, 1 minyak (210 kalori, 21 gram kandungan karbohidrat).

Komposisi bahan pangan untuk membuat gado-gado sungguh sangat komplit sesuai standar gizi. Sayuran merupakan sumber karoten, fosfor, zat besi, zat kapur, vitamin C. Sumber protein nabati sendiri terdapat pada tahu dan kacang tanah. Telur menjadi pelengkap sumber protein hewani.

Karbohidrat sederhana yang alamiah pada sayuran, selain mengandung karbohidrat juga mengandung zat gizi lain yang sangat bermanfaat. Sumber serat untuk peningkatan asupan serat total berasal dari kacang tanah, kacang panjang, kedelai.

http://www.sarihusada.co.id/Nutrisi-Untuk-Bangsa/assets/uploads/2015/09/50908278cc00df64f164276fb6454042.jpg

Referensi Pustaka:

√ Daftar Bahan Makanan Penukar Edisi Ketiga 2010, Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

√ Antaranews.com

Keterangan : semua foto merupakan dokumentasi pribadi penulis

#JelajahGizi