Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Ikan Tongkol, kenangan masa kecil

Oleh ventura elisawati 03 Nov 2016

Masakan ikan tongkol selalu mengingatkan saya dengan kenangan masa kecil. Waktu masih SD saya tinggal bersama eyang di Pare-Kediri, salah satu menu makan siang favorit saya adalah: pindang goreng, sambal terasi dan sayur bening bayam. Wah, pulang sekolah, kalau sudah nemu menu itu, bisa nambah nasi bahkan lebih dari satu kali. Nikmatnya luar biasa.

Kenangan itu membekas di benak, sehingga hingga sekarang. Untuk mengobati kerinduan saya dengan masa kecil,almarhum eyang, maka saya pun menghadirkan olahan ikan tongkol di meja makan rumah saya. Murah, sehat, dan mudah didapat. Iyalah, di pasar dekat rumah selalu tersedia.

Belakangan saya suka mengolah tumis ikan tongkol. Mulanya sewaktu berbuka puasa bersama sejumlah kawan secara potluck, salah satu teman membawa masakan tumis tongkol. Lho kok enak…rasanya pedas, asin, manis. Sejak itulah saya lumayan sering mengolahnya di rumah, terutama di saat weekend. Sampai suami saya takjub: “Bikin tumis ikan tongkol lagi?” Tapi, ketika sudah masak, ya ludes juga. Bahkan anak wedok pun kini ikut ngabisin masakan ini. “Enak,” katanya. Apalagi jika dimakan dengan nasi hangat, wow, mak nyus.

ikan tongkol

Masak tumis atau oseng-oseng ikan tongkol ini gampang. Cocok untuk saya yang tergolong malas masak ini. Ikan tongkol mudah didapat, karena selalu dijual di pasar dekat rumah, lebih praktis membeli yang sudah jadi potongan. Ikan Memasaknya juga gampang, karena bumbunya nggak perlu diuleg, semua dipotong-potong. Bumbu-bumbunya: bawang putih, cabe merah keriting, cabe hijau, cabe rawit (jika mau pedas), daun sereh, lengkuas, daun jeruk, tomat hijau, kecap, garam (jika kurang asin), pete (jika suka). Semua bumbu ditumis, lalu diberi air sedikit, kemudian masukkan ikan tongkol yang sebelumnya sudah digoreng, tambahkan kecap, masak hingga beberapa saat. Selesai deh.

Setelah hampir 40 tahun, buat saya, masakan ini, bukan sekedar untuk tombo kangen dengan masa kecil. Tetapi juga menjadi tali perekat dengan keluarga kecil saya. Karena, masakan ini juga menjadi salah satu favorit keluarga. Seperti membawa masa lalu hadir di masa kini melalui masakan. Dan itu priceless.