Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Jelajah Gizi Minahasa, Tak Sekedar Perjalanan Biasa

Oleh Afifatun Nafisah 23 Nov 2016

Jelajah gizi adalah program yang diadakan olehSarihusadasetiap tahun dalam rangka mengeksplorasi keragaman pangan di Indonesia serta membedah nilai gizi yang ada di dalamnya. Tahun ini adalah Jelajah Gizi keempat yang sudah terlaksana. Sebelumnya Sarihusada telah membedah nilai gizi kuliner khas Gunung Kidul (2012), Pulau Seribu (2013), dan Bali (2015).

Syukur di Jelajah Gizi 4 ini saya terpilih menjadi salah satu dari 10 peserta Jelajah Gizi Minahasa. Akhirnya setelah sekian periode hanya membacapengalaman para petualang gizi, saya pun bisa merasakannya sendiri. Destinasi jelajah gizi 4 adalah Minahasa, Sulawesi Utara, yang terkenal akan keberagaman kulinernya mulai dari sumber daya laut, sayur mayur, hingga rempah-rempah dengan cita rasa yang khas. Di sana kita akan eksplorasi keberagaman pangan dan kearifan lokal Minahasa. Jelajah Gizi ini diikuti oleh berbagai media dan blogger serta didampingi oleh Profesor Ahmad Sulaeman MS, PhD, pakar gizi dari Institut Pertanian Bogor. Selain itu ada trip ambassador Jelajah Gizi 4 yaitu kak Marrysa Tunjung Sari (@poeticpicture) yang akan sharing mengenaifood photographydan mas Sutiknyo aka mas bolang (@lostpacker) yang akan bagi-bagi tips nge-vlog agar hasilnya kece badai.

Jelajah Gizi Minahasa diadakan selama 3 hari 2 malam, pada tanggal 18-20 November 2016. Pagi buta, tanggal delapan belas november dengan semangatnya saya langsung menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta, di sana saya bertemu para blogger dan kawan media yang juga sudah berkumpul untuk seru-seruan di Minahasa. Kami berangkat pukul setengah enam menggunakan pesawat Garuda Indonesia. Perjalanan memakan waktu kurang lebih 3 jam 30 menit. Setibanya di bandara Sam Ratulangi kami disambut dengan pemberian kalung bunga, sebagai ucapan selamat datang.

Eksplorasi Gizi di Danau Tondano

Perjalanan berlanjut ke Danau Todano, kami dibagi menjadi 2 rombongan karena ada 2 bus berbeda yang siap mengantar kami kemanapun selama Jelajah Gizi di Minahasa. Di hari pertama Jelajah Gizi Minahasa kita akan berada di sekitar kota Tomohon, jadi semacam puncaknya Manado. Di sana kita akan makan siang di Restoran Tumou Tou. Uniknya restoran ini berada di pinggiran danau Tondano, kalau sudah masuk di dalam restoran, seolah-olah tempat ini terapung di danau, di sana kita bisa menikmati aneka kuliner khas Minahasa dengan bonus keindahan danau Tondano secara langsung.

Pemandangan dari Restoran Tumou Tou

Acara makan siang kamidiikutidenganopening ceremonyoleh Pak Arif Mujahidin selaku Communication Director Danone Indonesia, beliau mengatakan bahwa sebagai perusahaan yang memiliki komitmen untuk mendukung kesehatan masyarakat melalui makanan, selain menyediakan produk-produk bergizi dan berkualitas tinggi, kami juga turut memberikan edukasi mengenai gizi seimbang dan hidrasi kepada masyarakat. Jelajah Gizi merupakan salah program edukasi tahunan yang dikemas dengan menarik agar rekan media dan blogger bisa menyebarluaskan tentang nilai-nilai gizi yang terdapat pada makanan khas Indonesia, dalam hal ini adalah kuliner khas Minahasa.

Selanjutnya sharing dengan Prof Ahmad Sulaeman, beliau menjelaskan bahwa keanekaragaman sumber pangan di Minahasa menjadi cerminan kekayaan sumber pangan di Indonesia. Indonesia memiliki kebudayaan yang beragam, termasuk keunikan dan kebiasaan yang dimiliki setiap daerah khususnya dalam mengonsumsi makanan, sehingga penduduk Indonesia tidak difokuskan pada satu jenis makanan yang harus dikonsumsi dan mempunyai banyak sekali pilihan. Sangatlah penting bagi bangsa Indonesia mengenal dan menghargai kekayaan pangan yang kita miliki. Bukan saja untuk menumbuhkan kebanggaan kita, namun juga memahami bahwa di balik keberagaman pangan dan kekayaan kuliner lokal tersebut terdapat nilai gizi yang tinggi dan kaya manfaat.

Menu makan siangkamisemuanya khas kuliner Minahasa yang pasti sarat gizi. Seperti kebanyakan warga Indonesia pada umumnya harus ada nasi putih. Lauknya macam-macam, ada sate kolombi, ikan mujair, perkedel nike ditambah sayur kangkung. Penutupnya ada buah yang membuat gizinya semakin seimbang.

Kolombi itu menu khas Minahasa dari daging siput ditambah dengan beberapa rempah, rasanya sangat lezat, teksturnya empuk tapi agak liat. Kolombi ini kaya akan zat gizi protein dan mineral zink. Nah, kalau bingung, coba rasakan menu olahan keong sawah, hampir mirip seperti itu, tapi ini ukurannya lebih kecil.

Sate Kolombi

Mujair Goreng plus sambal dabu-dabu, perpaduan menu yang klik. Lembut dan gurihnya daging mujair ditambah dengan sambal dabu yang pedas dan segar, sungguh memanjakan lidah kami. Dan lagi ada perkedel nike, menu ini terbuat dari ikan nike atau biasa disebut ikan duwo merupakan jenis ikan kecil antara 2-4 cm dan memiliki keunikan tersendiri karena siklus pemunculannya dalam jumlah besar pada satu lokasi tertentu. Kalau di Jawa penampakannya hampir mirip ikan teri tapi rasanya lebih gurih.Ikan merupakan sumber protein yang berfungsi sebagai zat pembangun di dalam tubuh, misalnya menambah massa otot.


Sambal Dabu-dabu

Ikan Mujair Goreng

Perkedel Nike

Keseruan berlanjut dengan adanya games,challengepertama adalahPhoto CompetitiondanVlog Competition. Sebelumnya kami dibagi menjadi beberapa kelompok, saya masuk ke kelompok 1 bersama 3 kawan media lainnya, yaitu Mas Herwan (Kanalnews.co.id), mas Fitrianto aka Petruk (Harian Indonesia) dan Friska (Republika). Kami menamakan diri kami kelompok ‘Kolombi’. Di challenge pertama ini kami diberikan waktu 1 menit untuk menghasilkan karya foto dan video dari bahan yang sudah disediakan. Well, karena kami kelompok pertama dan masih awam masalahfoodp hotography dan vlog, hasilnya cukup acak adut dibanding kelompok lain hehehe. It’s oke lah, sudah usaha maksimal ini lho.

Kelompok Cakalang in Action

Setelah games usai, acara selanjutnya adalah keramba tour. Kita sharing dengan petani keramba dan nelayan nike. Jadi ikan yang kita santap tadi itu adalah hasil budidaya petani ikan setempat. Mereka membudidayakan ikan dengan keramba di danau Tondano.

Kue Eksotis Khas Minahasa

Selanjutnya kita akan belajar mengenai pembuatan kue khas Minahasa. Saya menyimak mengenai pembuatan Nasi Jaha. Bahannya terdiri dari beras ketan dicampur beras, kelapa untuk dibuat santan, jahe, bawang merah, daun pandan dan sereh yang sudah dihaluskan. Semuanya dicampur jadi satu dibungkus dengan daun pisang, kemudian dimasukkan ke dalam bambu khusus yang agak liat. Selanjutnya dibakar selama 2 jam dengan api kecil.

“Rasanya terasa lebih enak, aromanya dari jahe dan pandan. Menu ini merupakan sumber karbohidrat dan sedikit protein dari beras sekitar 7-8%. Selain itu ada khasiat antioksidan dari Jahe, dan ada sereh yang bagus untuk wanita PMS. Menu ini mirip lemang dari Sumatera Barat, yang membedakan adalah rempah yang digunakan pada nasi jaha”, begitu penjelasan dari Prof Ahmad.

Tak sabar saya langsung mencoba Nasi jaha ini, rasanya lezat sekali, seperti penjelasan Prof Ahmad, rasanya gurih disertai aroma khas jahe dan pandan, teksturnya empuk dan padat. Sampai sekarang pun masih terbayang lezatnya nasi jaha ini di mulut saya. Kalau membuat sendiri mungkin saya tak mampu karena proses membakarnya yang lama dan memerlukan bambu khusus. Cukuplah kelezatan nasi jaha ini melekat di ingatan saya, dan semoga bisa menikmatinya di lain kesempatan.

Nasi Jaha

Untuk kue selanjutnya, saya terlewatkan mengenai proses pembutannya karena saya belajar food photography bersama kak @poeticpicture. Saya hanya berhasil mengincipi kue-kue lainnya dan mendokumentasikannya. Kue khas Minahasa lainnya adalah Klapertaart, Apang, Kolembeng, dan kue Cucur.

Klapertaart merupakan kue khas minahasa, nama klapertaart ini berasal dari bahasa Belanda merupakan modifikasi dan perpaduan cita rasa barat dan bahan tradisional di Bumi Nyiur Melambai yakni kelapa. Kue ini menjadi suguhan wajib di setiap perayaan-perayaan di Sulawesi Utara, selain itu juga menjadi oleh-pleh khas dari Minahasa. Kue Apang terbuat dari tepung terigu, tepung beras, gula merah, santan dan daun pandan. Teksturnya empuk dan lembut, yang bikin beda adalah adanya kenari yang menambah cita rasa kue ini.

Klapertaart

Kue Apang

Kue Lemet Bulu

Menikmati Pisang Goroho di Rurukan

Sore menjelang malam, kita menuju Rurukan, disana kita mencoba pisang goroho sambil menikmati indahnya bukit Temboan. Sayangnya kala itu sudah hampir gelap, jadi indahnya pemandangan bukit hanya dinikmati sebentar saja. Pisang goroho itu buah pisang khas Manado, sebelumnya saya hanya pernah mendengar namanya, konon katanya pisang ini enak dimakan dengan sambal. Syukur sekarang sudah bisa mencicipi, rasanya tidak manis, terkesan hambar. Pantas saja lezat disantap dengan sambal. Pisang Goroho ini diyakini cocok untuk dikonsumsi penderita diabetes karena rasanya yang tawar, bahkan menurut hasil penelitian pisang Goroho memiliki Indeks Glikemik yang rendah. Mau digoreng langsung atau diselimuti tepung rasanya enak semua. Setelah mencoba satu potong, saya langsung jauh cinta sama pisang ini. Walaupun tidak manis, rasanya sungguh enak. Apalagi dimakan dalam kondisi hangat. Bagi pecinta kopi atau teh akan menambah lengkap suasana sore itu.

Acara terakhir di hari pertama Jelajah Gizi Minahasa adalahdinnerdi restoran OFG Tomohon. Sembari menunggu menu santapan disajikan secara lengkap, ada sesi chit-chat dengan para blogger, termasuk saya, bercerita mengenai tulisan yang diikutkan dalam lomba penulisan Jelajah Gizi Minahasa. Setelah semua menu lengkap tersaji, acaramakan malampun dimulai, lagi-lagi kita disuguhi menu hasil olahan laut khas Minahasa, yeaaay. Pilihan menunya banyak dan mantap. Ada ikan masak woku, ikan asam manis, ayam goreng, serta sop kacang merah dan ayam. Saya coba semuanya donk, rasanya enak, lezat dan bergizi.

Malam mulai larut, perjalanan berlanjut ke Jhoanie Hotel yang berlokasi di Kota Tomohon, kami akan menginap disana.Jelajah Gizi Minahasa tak sekedar jalan-jalan dan wisata kuliner biasa, juga eksplorasi keberagaman pangan dan kekayaan gizi. Minahasa kaya akan hasil laut yang beraneka ragam, juga tak kalah sayur dan mayur yang khas, serta rempah yang berlimpah, juga kue eksotis yang beraneka macam.Hari pertama Jelajah Gizi Minahasa selesai, dua hari selanjutnya akan bertambah seru dengan berbagai petualangan unik bersama peserta Jelajah Gizi.