Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Kreasi Sarapan Sehat Roti Udang Ala Bapak Rumah Tangga

Oleh unggulcenter 06 Nov 2016

Balada si bapak rumah tangga.

Bekerja serabutan kalau bahasa Indonesianya. Ngga enak banget nyebutnya ya hehe. Itu saya. Freelance yang mondar-mandir jadi pengacara. Pengangguran Banyak Acara. Namun demikian, saya berusaha jadi bapak rumah tangga yang baik. Anter jemput istri dari rumah menuju Tugu Kujang, Bogor, tempat mobil kantor mengantarnya.

Pulangnya, saya ke rumah, mandi, siapkan anak pertama yang sudah masuk SD untuk mandi dan makan pagi. Tidak lupa membawa sarapan. Itu terjadi jam 5 subuh hingga jam 6.15 pagi, karena itulah saat anak saya dijemput mobil sekolah. Selesai urusan itu, ada dua hal saya lakukan. Saya mandi, kemudian bekerja di meja di rumah membuka laptop. Atau, pergi demi hadiri acara sebagai blogger atau jurnalis yang diundang.

Anehnya, walau sering bahas kuliner dan pariwisata, bahkan saya mengelola sebuah situs kuliner dan pariwisata di seputar Bogor, saya terpaku. Merasa bahwa kok anak saya ngga seheboh bapaknya kalau makan. Suka disindir, kalau bapaknya gemuk, anaknya kurus. Kadang sedih, tapi ya anak saya begitu orangnya.

Menu pagi anak saya, itu-itu aja. Pertama, oreo goreng. Ya, biskuit oreo yang dicelup tepung adonan dan digoreng. Kayak kue kumbu kalau kata saya. Gapapa yang penting bergizi. Kedua, roti tawar. Ini dioles-oles kasih meses masuk panggangan. Biasanya dua lembar. Dua lembar lagi dibawa ke sekolah bersama sisa oreo goreng.

Makanan lain, sulit. Bahkan ayam goreng yang biasanya anak-anak suka, di anak saya ngga sama sekali dia mau. Pulang dari sekolah, makannya Soto Ayam, memang. Tapi HANYA kuahnya hehe.. dan itu sudah terjadi beberapa tahun. Pemilih banget. Pizza, dia suka sih. Tapi kan ngga bisa bapak rumah tangga ini membeli pizza tiap hari. Telor dadar ala Rumah Makan Padang yang kata anak saya “telor pizza”, itu saya mampu. Hehe. Pusing saya. Apalagi, urusan ini urusan saya, karena istri bekerja hingga larut malam dan saya jemput ba’da magrib.

Kreasi Menu Udang untuk sarapan anak

Saya ngga akan obrolin soal Ibu Rumah Tangga harus ini itu, karena kami yang jalani. Ibundanya anak saya memang bekerja, tapi Sabtu Minggu kami full bersama. Malam hari, tak pernah dia tidur tanpa mengobrol bersama dulu, mencuci dan seabrek pekerjaan ibu lainnya. Pun sebelum berangkat bekerja Jam 4 Fajar sudah beres rumah. Dia sudah siap mandi dan jam 5 saya antar ke lokasi penjemputan kantor. Dia ibu yang hebat.

Jadi, saya ingin membantu. Dulu, waktu Jessica, anak saya tersebut, bayi, getol makan udang loh. Udangnya udang laut. Dicampur sama bubur. Sukanya bubur manado karena ada unsur ikannya. Ya, dia suka ikan laut dan udang. Saya baru ingat. Saya tiba-tiba kepikiran ini lagi. Roti, tapi dikasih udang? Mau ngga ya dia? Supaya sehat. Dengan aroma dan bumbu yang kayak pizza, mungkin dia mau.

Ternyata, udang memang bermanfaat untuk tubuh. Udang mengandung protein yang padat nutrisi dan sangat rendah lemak. Kolesterol yang terkandung dalam udang sangat dibutuhkan untuk keseimbangan hormon yang dibutuhkan untuk pertumbuhan setiap sel tubuh, terutama sel pada otot. Udang juga sudah menambah darah, meningkatkan kesuburan dan kekuatan tulang yang berasal dari kandungan vitamin B12 dan vitamin D nya tinggi.

Nah, kalau khasiat ini kayaknya untuk saya hihi. Udang mengandung asam lemak omega-3 yang punya manfaat melindungi dinding pembuluh darah dari kerusakan akibat radikal bebas, anti-radang, mencegah terjadinya darah yang menggumpal, dan oksidasi koresterol jahat yang merupakan penyebab utama dari penyakit jantung. Okesip!

Akhirnya saya diskusikan dengan Jessica. Anak ini mau, dibuatkan ayahnya. Seperti biasa. Tapi menunya beda, menu ini percobaan. Bukan udang tepung yang biasa dibuat. Ini bahan dasar, kesukaan dia. Roti tawar. Jadi saya akan jadikan sandwich roti ala-ala aja. Ala bapak rumah tangga. Kalau dia suka, akan dilanjutkan. Haha. Perjanjian antara ayah dan anak.

Akhirnya kami ke supermarket. Cari udang, beli bahan-bahan. Udang percobaan, jadi beli dikit dulu walaupun Jessica sudah milih-milih udang yang gede. Saya beli yang kecil, yah namanya juga percobaan nak!

Bahan-bahannya, tentu udang. Kedua, roti tawar yang biasa jessica makan pagi hari. Olesannnya mentega, merk apa aja deh. Lalu Keju Quick Melt, jadi pilihan saya untuk toppingnya. Kemudian oregano untuk memperkaya rasa. Itu aja sih. Sederhana kan? Menu Cepat Sarapan Sehat.

Semua disiapkan dan langsung mentega dioleskan. Saya taroh udang yang sudah direbus terlebih dahulu diatasnya. Parut keju diatasnya, disesuaikan. Yang banyak juga boleh. Jangan lupa taburi oregano dengan merata agar kelihatan cantik dan rasanya makin asyik.

Masukkan roti ke dalam oven. Tunggu 15 menit. Sembari menunggu, bisa meminta anak mandi atau memandikan anak dan siapkan tas sekolah. Tuing! Selesai.

siap dimasukkan ke oven!

Menu baru ini langsung siap disantap. Sekarang, sesi icip-icip. Hmm enak! Kata Jessica. Nah, sesuai perjanjian, nanti Ayah akan beliin udang yang banyak yang bergizi. Tapi untuk saya, memang tak boleh banyak banget, karena mengandung kadar purin yang sangat tinggi sehingga bisa menyebabkan penyakit asam urat nih.

yuk makan roti panggang udang!

Menu nya bisa juga nanti saya ganti dengan ikan laut seperti Salmon, atau ikan laut jenis lain yang bisa dipadu padan dan mungkin masih masuk dengan roti keju ini. Saya juga butuh ikan laut yang sarat Omega 3, karena kolesterol dalam darah saya memang suka mengganggu. Saya beberapa kali beli omega 3 dari ikan salmon dan cod yang botol. Tapi kalau ada di menu sarapan pagi saya dan jessica, wah tentu asyik!

Oke, itu menu andalan saya kedepan untuk disiapkan ke Jessica. Sekarang, beragam variasi bisa pula diberikan sebagai olahan makanan laut untuk Jesica. Biar sehat dan bernutrisi baik. Berhubung saya nyadar anak saya suka ikan laut dan udang laut, hemm.. pas banget, dari laut kekayaan bahari kita memang tersimpan nutrisi terbaik untuk bangsa pelaut ini. Walau beli hasil laut di supermarket yang pastinya sesegar apapun tetap beda sama beli di pasar timbangan nelayan, tapi ya lumayanlah.

Pemirsah jangan dihujat ya tulisan saya. Maklum, saya hanya seorang bapak-bapak rumah tangga yang ingin inovasi menu untuk anaknya yang hanya suka roti dan oreo goreng. Sebenarnya saya yakin pada masa tertentu, Jessica akan makan “normal” seperti yang lainnya. Tapi untuk sementara, ini kreasi saya untuk anak tercinta saya. Makasih ya Jessica, sudah mau makan roti ala-ala buatan Ayah!