Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

MERASAKAN MANIS DAN HANGATNYA JOGJA DENGAN “AMPYANG”

Oleh Norma Fauziyah 17 Oct 2015

“Ampyang” salah satu kue khas Jogja yang menarik untuk dicicipi. Ampyang berbahan dasar kacang tanah yang sudah di sangrai, gula merah/gula aren, dan jahe ini mempunyai rasa yang manis dan gurih. Jahe yang dicampurkan membuat sensasi hangat di tubuh. Kue tradisional ini banyak dinikmati oleh masyarakat.

jelajah gizi

MERASAKAN MANIS DAN HANGATNYA JOGJA DENGAN “AMPYANG”

Siapa yang tak mengenal salah satu kota istimewa di Indonesia “Yogyakarta”. Kota yang dikenal dengan sebutan “Kota Gudeg” dan “Kota Pelajar” ini mempunya banyak nilai budaya yang menarik di dalamnya. Tak jarang banyak wisatawan domestik dan mancanegara yang ingin berkunjung ke Jogja. Banyak objek wisata yang menarik untuk dikunjungi di Jogja, mulai dari wisata alam, wisata budaya, dan yang tak kalah penting adalah wisata kulinernya.

Wisata kuliner di Jogja beragam, mulai dari makanan yang berat sampai kue-kue basah hingga kering. Wisatawan lebih banyak mengenal Jogja dengan “Gudeg” dan “Bakpia” nya padahal masih banyak kuliner yang lezat, unik, murah, dan bergizi tentunya. Salah satu makanan khas Jogja yang memiliki nilai kelezatan, nilai gizi dan masih belum banyak orang tahu adalah “Ampyang”. Mmm… sudahkan anda menikmati kelezatan ampyang ini??

“Ampyang” salah satu kue khas Jogja yang menarik untuk dicicipi. Ampyang berbahan dasar kacang tanah yang sudah di sangrai, gula merah/gula aren, dan jahe ini mempunyai rasa yang manis dan gurih. Jahe yang dicampurkan membuat sensasi hangat di tubuh. Kue tradisional ini banyak dinikmati oleh masyarakat jogja, mulai dari remaja sampai orang tua.

Dokumen Pribadi

Selain rasa nya yang lezat, ampyang mempunyai nilai gizi yang baik, Menurut Penny dalam artikelnya Pengetahuan Ilmiah Konsumsi Kacang : Kacang tanah merupakan salah satu sumber bahan pangan yang mengandung 43% kandungan protein, kandungan lemak 34%, karbohidrat 8%, serat 31%, vitamin E 25% dan beberapa kandungan bahan mineral dalam 100g kacang tanah.

Kandungan protein dalam kacang tanah cukup besar, hingga 43%, Menurut Entjang dalam bukunya Ilmu Kesehatan Masyarakat, Protein adalah salah satu kelompok bahan makronutrien yang berperan lebih penting dalam pembentukan biomolekul daripada sumber energi. Namun demikian apabila organisme sedang kekurangan energi, maka protein ini terpaksa dapat juga digunakan sebagai sumber energi. Kandungan energi protein rata-rata 4 kkal/g atau setara dengan kandungan energi karbohidrat. Protein adalah senyawa organik besar yang mengandung atom C, N, O, H dan beberapa diantaranya mengandung fosfor, besi/mineral, oleh karena itu protein dalam bahan makanan sangat penting bagi tubuh.

“Ampyang” menggunakan gula merah dalam adonannya, untuk merekatkan kacang tanah sangrai. Kandungan gizi gula merah pun beragam, berdasarkan sumber Depkes RI (1981) diambil dari ( http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25026/4/Chapter%20II.pdf) kandungan gizi gula merah antara lain ; kalori, 365 kalori; karbohidrat, 95 gr; kalsium, 75 mg; fosfor, 35 mg; besi, 3 mg; air 4mg.

Bahan yang tak kalah penting dalam pembuatan “Ampyang” adalah Jahe, selain untuk aroma dan rasa, jahe ini dapat memberikan sensasi hangat pada tubuh orang yang mengkonsumsinya. Beberapa komponen kimia jahe, seperti gingerol, shogaol dan zingerone memberi efek farmakologi dan fisiologi seperti antioksidan, antiimflammasi, analgesik, antikarsinogenik, non-toksik dan non-mutagenik meskipun pada konsentrasi tinggi (Surh et al. 1998; Masuda et al. 1995). Secara tradisional, kegunaan jahe antara lain untuk mengobati penyakit rematik, asma, stroke, sakit gigi, diabetes, sakit otot, tenggorokan, kram, hipertensi, mual, demam dan infeksi (Ali et al. 2008; Wang dan Wang 2005).

Wow!!!! banyak bukan nilai gizi dari kue “Ampyang” ini, tidak hanya enak, kue ini pun bergizi tinggi dan kaya manfaatnya.

Menikmati “Ampyang” menghadirkan suasana hangat Jogja…

Yuk!!! Menghangatkan dunia dengan makanan tradisional yang berkualitas “Ampyang”.

Dokumen Pribadi menikmati Ampyang

Referensi :

Ali, B.H., G. Blunden, M. O. Tanira dan A. Nemmar. 2008. Some phytochemical, pharmacological and toxicological properties of ginger (Zingiber officinale Roscoe): A review of recent research. Food and Chemical Toxicology. 46 : 409–420.

Entjang, Indian. 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung: Cipta Aditya Bakti.

Masuda, T., A. Jitoe dan T.J. Mabry. 1995. Isolation and structure determination of cassumunarins A, B, C: new anti-inflammatory antioxidants from a tropical ginger, Zingible cassumunar. J Am Oil Chem Soc. 72: 1053-1057.

Penny. 2005. Pengetahuan Ilmiah Konsumsi Kacang. http:www.ot.co.id.research life.konsumsi kacang tanah.html. Dalam skripsi: Handayani, Fitria D. 2008. Biologi Carpophilus hemipterus L. (Coleoptera: Nitidulidae) pada Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.). Universitas Brawijaya.

Surh, Y.J., E. Loe dan J.M. Lee.1998. Chemopreventive properties of some pungent ingredients present in red pepper and ginger. Mutat Res. 402:259-267.

Wang, W.H. dan Z.M. Wang. 2005. Studies of commonly used traditional medicine-ginger. Zhongguo Zhong Yao Za Zhi. 30:1569–1573.