Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Makan Cakalang, Bikin Pintar dan Panjang Umur!

Oleh nunulathifah 05 Nov 2016

rabe-rica

“Makan ikannya yang banyak yaaa, biar nanti jadi pintar!” pesan Mama setiap kali menyuapi saya makan saat kecil dulu. Pesan yang masih terngiang-ngiang dikepala saya sampai saat ini.

Sebagai anak berdarah Sumatra (Mama berasal dari Palembang), ikan menjadi makanan harian dikeluarga kami. Mama sering pidato yang isinya, ‘makan ikan bisa bikin kalian sehat dan menambah kecerdasan’. Sebagai anak kecil yang masih polos *sampai sekarang masih polos kok, I swear! :p*, dan bercita-cita menjadi dokter *walaupun gak kesampaian*saya menelan mentah-mentah informasi tersebut dan meyakini bahwa saya bisa pintar dengan makan ikan *ditambah belajar pastinya hahaha!*.

Terbukti, saat TK, saya merupakan satu-satunya siswa akselerasi di sekolah, TK A dan TK B yang seharusnya ditempuh 2 tahun, saya tempuh hanya 1 tahun *sombong*. Dan saya makin meyakini bahwa makan ikan benar-benar bisa membuat saya pintar.

****

Setelah lulus SMA dan melanjutkan kuliah di Jurusan Gizi, saya semakin banyak mengetahui manfaat dari berbagai macam makanan, terutama ikan! Ternyata selain membantu perkembangan sel otak, kandungan omega 3 yang terdapat di ikan juga mempunyai fungsi menurunkan kadar LDL (Low density lipoprotein) atau lemak jahat, dan memelihara kesehatan jantung. Selain itu omega 6 yang juga terdapat dalam ikan berfungsi untuk mencegah kerusakan sel-sel tubuh.

katsuwonus_pelamis_java
Ikan Cakalang, masih satu keluarga dengan Tongkol dan Tuna. Foto : Wikimedia Common

Omega 3 dan omega 6 banyak terdapat di ikan laut. Waktu kecil dulu, Mama sering memasak ikan tongkol untuk kami sekeluarga. Tetapi beberapa kali saya alergi jika mengonsumsi tongkol yang tidak segar. Dari situ, mama mengganti ikan tongkol dengan ikan cakalang yang ternyata masih satu keluarga tetapi tidak menyebabkan alergi ditubuh saya.

Karena kebiasaan mengonsumsi sedari kecil, Cakalang menjadi salah satu ikan laut favorit saya. Selain rasanya enak, teksturnya yang lembut, tidak banyak duri (ini penting bagi anak kecil! Hihi) dan yang paling penting bagi saya, tidak menimbulkan alergi ditubuh saya.

Pindang cakalang, cakalang bumbu kuning, cakalang bakar, abon cakalang adalah beberapa menu cakalang yang sering dimasak oleh Mama untuk kami. Semua adalah kesukaan saya, sampai suatu hari saya mencoba menu di salah satu restauran Manado yang menyajikan Cakalang Rabe Rica.

rabe-rica-2
Cakalang Rabe Rica

Saat disajikan, saya heran mengapa si cakalang tidak disajikan utuh atau dalam bentuk potongan besar seperti menu cakalang lain yang sudah pernah saya coba, melainkan disajikan dengan potongan kecil sebesar jari. Setelah saya tanyakan, ternyata Cakalang Rabe Rica merupakan menu cakalang “suwir” yang diolah dengan bumbu cabai merah pedas khas Manado, sesuai dengan namanya. “Rabe” artinya “suwir” dan “Rica” artinya “bumbu cabai pedas”.

Rasa pedas, gurih, segar, sedikit asam dari potongan tomat menyatu menjadi kenikmatan yang akan sempurna jika ditambah dengan nasi putih hangat. Saking nikmatnya, kadang saya suka khilaf sudah berapa potong cakalang yang sudah saya habiskan *dan berapa piring nasi, ehh*

Rasa pedas yang berasal dari campuran cabai merah, bawang merah ditambah beberapa bumbu lainnya menjadikan pedas yang pas, gurih, enak, dan bikin berkeringat! Setiap makan menu favorit saya ini, saya harus menyediakan “pertolongan pertama pada saat kepedesan” yaitu; tisu untuk mengelap keringat, dan air putih untuk peredam rasa pedas.

Tips: untuk menghilangkan rasa pedas secara cepat dimulut kalian bisa minum air putih hangat atau bisa juga dengan minum susu. Karena susu mengandung lemak yang bisa mentralkan rasa pedas yang timbul di mulut. Tidak disarankan mengkonsumsi air dingin dan air yang mempunyai rasa asam karena justru akan membuat mulut kalian terasa semakin pedas.

Beberapa riset mengatakan bahwa manfaat mengkonsumsi ikan laut secara rutin dapat memperpanjang usia seseorang. Dikutip dari laman bps.go.id, angka harapan hidup (AHH) tertinggi di dunia disandang oleh Jepang dengan rata-rata angka harapan hidup mencapai 83,5 tahun.

Salah satu kunci dari tingginya angka harapan hidup ini adalah dengan pola makan yang tepat. Orang Jepang lebih sering mengkonsumsi ikan dibandingkan dengan mengkonsumsi daging merah dengan capaian rata-rata konsumsi ikan hingga 80 kg/kapita/tahun.

Omega 3 yang berfungsi menjaga kesehatan jantung dan omega 6 yang berfungsi menjaga sel-sel tubuh dari kerusakan menjadikan Jepang sebagai salah satu negara dengan angka kematian akibat penyakit kardiovaskuler paling rendah di dunia.

wakatobi-5
Hasil laut yang kaya. Foto : Wira Nurmansyah

Hasil laut yang melimpah juga menjadikan ikan sebagai salah satu hidangan utama di Sulawesi Utara. Setidaknya konsumsi ikan sebanyak 47,83 kg/kap/tahun menjadikan Sulawesi Utara sebagai provinsi dengan konsumsi ikan ke-6 terbesar di Indonesia. Hasilnya? Angka Harapan Hidup masyarakat Sulawesi Utara yaitu rata-rata 71 tahun, lebih tinggi dibandingkan dengan angka harapan hidup Indonesia yang rata-ratanya hanya 70,1 tahun.

Menurut Tabel Komposisi Pangan Indonesia, 100 gram cakalang, mengandung 107 kal energi, 19.6 gram protein, 0.7 gram lemak. Cakalang sebagai salah satu sumber protein hewani, mengandung protein yang cukup tinggi dengan lemak yang rendah. Jadi untuk kalian yang sedang menurunkan berat badan atau menambah massa otot *biar ototnya mirip Channing Tatum*, cakalang bisa menjadi pilihan sumber protein yang tepat.

Cakalang memang memiliki banyak manfaat, tetapi segala sesuatu yang belebihan tidak selalu baik. Berdasarkan Tumpeng Gizi Seimbang, anjuran untuk mengonsumsi protein hewani adalah sebanyak 2-3 porsi sehari. Dengan porsi tersebut sudah mencukupi kebutuhan zat gizi harian kalian.

Nah! Sekarang sudah tahu kan manfaat mengkonsumsi cakalang? Jadi, sudah gak ada alasan yaaa untuk gak makan cakalang. buat kalian yang mau coba, saya kasih resep olahan cakalang favorit saya. Check it out!

Cakalang Rabe Rica

Bahan:

  • 1 ekor cakalang, goreng sebentar, potong sebesar jari
  • 10 btr bawang merah, iris tipis
  • 1 btg daun bawang, iris tipis
  • 2 btg sereh, memarkan
  • 5 lbr daun jeruk
  • 1 ikat daun kemangi, opsional

Bumbu halus:

  • 5 bh cabai merah besar, buang biji
  • 15 bh cabai keriting
  • 5 bh cabai rawit (bisa ditambahkan)
  • 2 bh bawang putih

Cara membuat:

  1. Panaskan minyak goreng, tumis bawang merah sampai kekuningan.
  2. Masukkan bawang daun, aduk sampai benar-benar matang.
  3. Masukkan bumbu halus, aduk rata. Masukkan sereh, daun jeruk, aduk terus sampai layu. Kecilkan api.
  4. Masukkan cakalang suwir aduk sampai semua tercampur rata.
  5. Masukan kemangi.
  6. Masak sebentar. Cakalang siap disajikan.

Tips:

Untuk menghilangkan aroma amis, sebaiknya ikan dilumuri jeruk nipis atau lemon sebelum dimasak.

***

“Nak, ayo makan ikan supaya kamu pintar dan panjang umur” pidato saya ke anak saya kelak, seperti pidato mama saat saya kecil dulu. *nikah aja dulu!*

***

Blog ini diikutkan dalam lomba blog Jelajah Gizi 4: Membedah Nilai Gizi Masakan Minahasa yang diadakan oleh Sarihusada.

bvc