Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Masakan Sehat Nusantara. Rendang favoritku !

Oleh fazrah zain 18 Sep 2015

 Jelajah Gizi

Assalamu’alaikum guys. Well, saya punya info menarik untuk kamu yang suka berpetualang sambil makan atau ngulik kuliner khas daerah yang ada di Indonesia. Sebut saja “Jelajah Gizi”, kegiatan ini merupakan blog contest yang diprakarsai oleh Nutrisi Untuk Bangsa dari Sarihusada yang mencari 10 petualang untuk membedah nilai gizi dibalik beragamnya kuliner di Indonesia. Wah udah kebayang nih bagaimana serunya kalau nanti saya menjadi salah satu dari 10 petualang yang beruntung menikmati jelajah kuliner di Sumatera Barat.

Mari lebih mengenal lagi apa itu Jelajah Gizi?

Jelajah gizi adalah “Jalan-jalan Unik” untuk memperkenalkan keanekaragaman makanan khas daerah, sekaligus mempelajari sejarah dan budaya yang melatarbelakanginya. Jelajah Gizi juga mengajak para peserta untuk mempelajari proses pembuatan hidangan khas tersebut, hingga memahami nilai gizi yang terkandung didalamnya. Nah, dalam kesempatan ini daerah yang terpilih adalah Propinsi Sumatera Barat guys tepatnya di Pulau Pagang, Bukittinggi dan Kota Padang. Alamak, itu kan tempat asal keluarga saya, jadi semangat deh pokoknya ikutan dan semoga menjadi salah satu petualang gizi, aamiin.

Yuk langsung saja kita bahas makanan khas dari tempat keluargaku berasal, yaitu Randang atau yang lebih dikenal dengan sebutan Rendang ini merupakan makanan khas dari Sumatera Barat yang sudah mendunia lho. Iya masakan daging yang bercita rasa pedas ini menjadi peringkat pertama dalam 50 jenis hidangan terlezat yang dinobatkan oleh CNN Internationalpada tahun 2011. Wah bangga ya masakan sehari-hari bisa diakui dunia menjadi salah satu masakan terlezat dan tak heran kalau dimana-mana hampir ada banyak rumah makan Padang tersebar karena memang merantau adalah ciri khas dari masyarakatnya. Baiklah yang pertama kita cari tahu sejarah dari masakan lezat satu ini yuk.

Sumber foto klik

Sejarah singkat. Randang yang berasal dari Sumatera Barat ini khususnya Minangkabau, bagi masyarakat Minang masakan Rendang sudah ada sejak dahulu dan telah menjadi masakan tradisi yang pasti ada di berbagai acara adat dan keseharian. Dari masakan tradisi yang menjadi masakan sehari-hari maka berkembanglah ke kawasan lain seperti Riau, Mandailing, Jambi hingga ke negeri seberang yang banyak perantauan dari Minangkabau. Rendang kian terkenal dan tersebar luas melampaui wilayah aslinya berkat budaya merantau suku Minangkabau. Orang Minang yang pergi merantau selain bekerja sebagai pegawai atau berniaga, banyak diantara mereka yang berwirausaha membuka Rumah Makan Padang yang tersebar luas seantero Nusantara bahkan sampai ke luar negeri. Dari Rumah Makan inilah yang memperkenalkan Rendang dan masakan minang lainnya yang dikenal luas.

Kandungan bahan dan cara memasak. Rendang ini merupakan makanan yang mengandung bumbu rempah yang kaya. Selain bahan dasarnya daging, rendang menggunakan santan kelapa atau karambia orang minang menyebutnya dan berbagai bumbu yang dihaluskan seperti cabai/lado, serai, lengkuas, kunyit, jahe, bawang putih, bawang merah dan bahan lainnya yang mungkin masing-masing orang minang memiliki resep rahasia yang turun temurun. Keunikan rendang ini terdapat pada bumbu yang digunakan karena alami yang bersifat antiseptik dan tanpa bahan pengawet buatan. Bawang merah, bawang putih, lengkuas dan jahe diketahui memiliki aktivitas antimikroba yang kuat, sehingga tak heran rendang bisa dapat bertahan sampai 1 minggu hingga 3 minggu.

Untuk proses memasaknyapun harus sabar dan membutuhkan waktu berjam-jam ya, biasanya sekitar 4 jam. Potongan daging dimasak bersama bumbu dan santan dalam panas api yang tepat, diaduk pelan-pelan hingga santan dan bumbu terserap daging. Setelah mendidih api dikecilkan dan terus diaduk hingga santan mengental dan jadi kering.Jujur saja saya yang orangtuanya pandai masak masakan minang tapi saya belum bisa, apalagi rendang yang lama prosesnya jadi ya dulu hanya bisa bantu menumbuk dan mengupas bahan-bahan saja terus makan deh kalau rendang sudah masak. Tapi sekarang jadi pingin bisa membuat dari tangan sendiri karena ingin jadi calon instri yang bisa memberi masakan lezat nan manambah lamak salero makan (artinya yang menambah selera makan menjadi enak).

Jenis Rendang. Selanjutnya adalah jenis rendang, secara umum dikenal ada dua jenis rendang yaitu rendang kering dan basah.

  • Rendang kering adalah rendang sejati dalam tradisi memasak Minang. Rendang ini dimasak dalam waktu berjam-jam lamanya hingga santan mengering dan bumbu terserap sempurna. Dan memiliki warna lebih gelap agak coklat kehitaman, bisa bertahan hingga empat minggu jika dimasak dengan tepat.
  • Rendang basah atau lebih tepatnya bernama Kalio ini rendang yang dimasak dalam waktu yang lebih singkat, santannya belum begitu mengering sempurna dan hanya dapat bertahan dalam waktu kurang dari satu minggu. Rendang basah ini berwarna coklat terang keemasan dan lebih pucat.

Ngebahas soal rendang saya jadi kangen dengan masakan almarhummah Mama saya, dulu sejak merantau ke Yogya beliau yang pandai memasak dan berdagang membuka Rumah Makan Padang bersama Papa saya, kini penerusnya adalah Uda (kakak lelaki) yang membuka Rumah Makan Padang sendiri di Yogya dan satu lagi di Surabaya. Kalau lagi pingin makan rendang ya langsung saja ke warung kakak saya, gak kalah nikmat dan lezatnya dari masakah almarhummah Mama saya. Ohya rendang tidak hanya berbahan dasar daging saja, rendang banyak variasinya seperti rendang ayam, rendang telur bulat, rendang hati, rendang paru dan rendang suir khas Payakumbuah. Ini ada foto rendang yang minggu pertama bulan September 2015 dikirimkan dari Mamak saya (paman) beliau hampir tiap 2 bulan sekali atau misal ke Yogya membawakan rendang dari Padang.

Foto diambil pada akun Instargram Pribadi

Rendang, masakan sehat Nusantara yang sudah mendunia yang disukai banyak kalangan ini bisa dimasak oleh siapapun, tapi untuk ciri khas rasa yang Minang banget ituh ya didapat dari resep yang turun temurun, ingin tau resepnya? Do’akan saya ya biar bisa jadi salah satu petualang gizi ke SumBar yah sekalian pulang menginjakkan kaki kembali ke negeri orang tua saya dilahirkan karena memang saya sudah lama sekali tak kembali, sudah berat meninggalkan Yogya Berhati Nyaman, tapi saya tetap keluarga Minang walau di negeri Jawa. Sekian tulisan yang bisa saya berikan, semoga saya mendapatkan yang terbaik dari sepenggal cerita ini.

Wassalam.

Sumber materi :

http://www.sarihusada.co.id/Nutrisi-Untuk-Bangsa/Aktivitas/Jelajah-Gizi/Jelajah-Gizi-3-Makanan-Daerah-Yang-Mendunia

https://kutankrobek.wordpress.com/2010/08/23/bumbu-sebagai-antimikroba/