Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Mencicip Rasa Ikan Kakatua di Karimunjawa

Oleh asykur 25 Oct 2016

Tugu Selamat Datang di dermaga Pulau Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, menyambut saya bersama beberapa teman dari Jakarta. Sumringah campur pusing kepala! Hampir 7 jam dari Pelabuhan Kartini, Jepara, saya berada dalam kapal feri ‘bergoyang’. Angin dan ombak yang cukup besar membuat saya dan kebanyakan penumpang lainnya mabuk laut. Terbayar lelahnya menempuh perjalanan dari Jakarta ke Karimunjawa. Setelah beberapa hari saya di sana, menyusuri indahnya pantai, mengintip pemandaangan bawah laut nan eksotik ditambah menikmati lezatnya beragam sajian seafood di pulau yang terletak di Laut Jawa itu.

Tugu Dermaga Karimunjawa, Jepara.

Ada pengalaman kuliner yang tak terlupakan saat saya mengunjungi Pulau Geleang, satu diantara 21 gugusan pulau yang tidak berpenghuni yang ada di Kepulauan Karimunjawa. Yaitu mencicip perdana rasa Ikan Kakatua. Memang beberapa hari di Karimunjawa saya disuguhkan beragam jenis seafood dengan olahan sederhana namun kaya rasa.
Siang itu di Pulau Geleang, selain pemandangan indah di sekeliling pulau seluas kurang lebih 2 hektar yang memanjakan jiwa raga. Sepanjang mata memandang dan kaki melangkah, saya menemukan hamparan pasir putih dan air laut biru yang segar. Sambil bermain pasir bersama teman hingga ke tengah laut yang dangkal, pemandu wisata saya yang juga merupakan nelayan setempat sibuk menyiapkan makan siang. Ikan Kakatua Bakar menjadi menu utamanya.

Keindahan Pulau Geleang, Karimunjawa.

Ikan Kakatua? dari namanya saja terdengar asing bagi saja. Hanya ikan kakap, bawal dan gurami yang tenar dalam kamus ‘perut’ saya. Jenis ikan tersebut juga umum diolah dengan cara dibakar. Menu yang saya pesan jika ke restoran seafood. Saya pun penasaran dengan Ikan Kakatua (Parrot Fish), apa iya bentuknya seperti burung kakatua yang hinggap di jendela? Upst…itu kutipan lirik lagu anak-anak ya. Saya menghampiri pemandu wisata saya yang sedang membakar ikan di atas tumpukan ranting-ranting pohon cemara yang sudah kering. Dari tampilan fisiknya, Ikan Kakatua itu seukuran ikan kakap dengan panjang sekitar 25-30 cm. Warnanya cantik mengkilap, hijau kebiruan di bagian sirip dan ekor serta terdapat semburat kuning emas pada sisiknya. Sedangkan kuning cerah, menjadi warna pada bagian mata. Bahkan beberapa Ikan Kakatua lainnya yang berhasil ditangkap untuk sajian makan siang kami, memiliki warna hijau pada seluruh permukaannya. Nah, ada yang unik pada bagian paruh ikan itu, bagian atas paruh sedikit runcing ke bawah seperti paruh burung kakatua. Inilah yang menjadi alasan ikan itu dipanggil Ikan Kakatua.

Uniknya Ikan Kakatua.

Dari informasi yang saya kumpulkan, Ikan Kakatua (Scarus croicensis) menjadi kelompok besar spesies ikan laut yang menghuni perairan dangkal tropis dan subtropis di seluruh dunia. Karena pemakan lumut, jenis ikan yang juga memiliki warna lain yaitu merah dan menjadi ikan hias ini, mudah ditemukan di sekitar terumbu karang, pantai karang dan padang lamun. Bahkan ada yang menyebutnya sebagai ikan pembersih karang. Pastinya karena ikan ini memaksimalkan fungsi paruh yang tajam untuk ‘mematuk’ lumut yang menjadi makanan dan biasa menempel pada karang.
Ikan Kakatua yang menjadi menu makan siang saya saat itu sangat segar karena didapat dari nelayan di sekitar pulau. Mereka sengaja menjual langsung ke pengunjung dengan tambahan jasa untuk mengolah menjadi ikan bakar. Saya memperhatikan pemandu wisata saya yang sedang mengolah. Cukup membersihkan sisik, insang dan isi perut ikan tersebut, lalu ikan dicuci. Kemudian kedua sisi badan ikan disayat agar cepat matang dan siap untuk dibakar. Karena di alam, alat pembakaran pun dibuat alami dari tumpukan batu laut dan karang serta ranting pohon cemara yang disusun sebagai alas bakaran ala barbecue grill.

Tampak legit daging Ikan Kakatua dengan proses barbecue grill alami.

Agar permukaan ikan tidak lengket saat dibakar, pemandu wisata saya mengoleskan minyak sayur. Cukup kipas-kipas dan bolak balik, tak butuh waktu lama, Ikan Kakatua Bakar siap disantap. Sebagai pelengkap, pemandu saya telah menyiapkan nasi putih hangat, kerupuk, dan Sambal Kecap. Nikmat!

Proses membuat Ikan Kakatua Bakar.
Memang juara jika citarasa didapat dari yang segar, ini yang saya dapatkkan dari ‘cubitan’ pertama daging Ikan Kakatua Bakar. Tekstur lembut dan kenyal dari daging berwarna putih sudah terasa sedap, perpaduan ikan dori dan kakap. Ada sedikit rasa manis dari dalam dagingnya dan tidak beraroma amis, padahal ikan tidak dimarinasi atau diberi bumbu rendaman sebelumnya. Nikmat alami yang hadir ketika ikan segar dari hasil tangkapan segera diolah dan disantap.
Tambah rasa dari kecap lokal, Kecap Ikan Lele khas Pati.
Rasa semakin kaya ketika sobekan daging ikan dicocol dengan Sambal Kecap. Sambal Kecap pun terasa beda, menggunakan kecap lokal bertestur kental, hitam pekat dengan dominan gurih-manis. Kecap dicampur dengan cabai merah dan kacang tanah goreng yang dihaluskan bersamaan. Semakin segar dengan potongan bawang merah dan tomat merah. Kreasi olahan ikan yang sederhana namun menggugah selera.
. Inilah surga dunia, puas dengan keindahan panorama dari gugusan kepulauan nusantara, lanjut bersantap ikan bakar segar di bibir pantai sambil dimanja belaian angin. Puas lahir batin!
Ikan Kakatua Bakar Sambal Kecap, Sedap.
Setelah kembali ke Jakarta saya pun membuat resep kreasi olahan ikan bakar yang terinspirasi dari Pulau Karimunjawa. Tak jauh berbeda dari resep Ikan Bakar Kakatua Sambal Kecap yang saya santap. Namun resep yang saya kreasikan, bumbu untuk sambal kecap saya tumis bersama rempah sehingga lebih beraroma. Selain itu Sambal Kecap juga saya gunakan sebagai bumbu oles saat membakar ikan.

IKAN BAKAR BUMBU KECAP REMPAH

Bahan:
1 ekor (+1kg) ikan laut (bawal/kakap) atau ikan air tawar (gurami)
1 buah jeruk nipis, ambil airnya
1/4 sdt garam
1/4 sdt merica bubuk

SAMBAL KECAP REMPAH:
3 siung bawang putih, iris tipis
3 butir bawang merah, iris tipis
1 batang serai, memarkan
5 lembar daun jeruk, iris tipis
1 lembar daun salam
3 cm lengkuas, memarkan
3 cm jahe, memarkan
1 buah cabai merah besar, iris tipis serong
3 buah cabai rawit, iris tipis
100 ml kecap manis
2 sdm bumbu kacang untuk gado-gado, siap pakai
100 ml air
1 sdt gula pasir
1/4 sdt merica bubuk
1 sdm mentega, untuk menumis

Cara Membuat:
1. Bersihkan ikan, buang sisik, insang dan isi perut. cuci bersih. Kerat bagian kedua sisinya.
2. Lumuri ikan dengan air jeruk nipis, garam dan merica. Diamkan selama 15 menit. Sisihkan.
3. SAMBAL KECAP REMPAH: Panaskan mentega, tumis bawang putih dan bawang merah hingga harum.
4. Masukkan serai, daun jeruk, daun salam, lengkuas, jahe, dan cabai. Tumis hingga bahan layu.
5. Tambahkan kecap, bumbu kacang, air, gula dan merica. Masak hingga bumbu tercampur rata, mendidih dan mengental. Angkat.
6. IKAN BAKAR: Oleskan Sambal Kecap Rempah ke seluruh permukaan ikan, bakar hingga matang. Angkat.
7. Tempatkan ikan di piring hidang, siram dengan sisa Sambal Kecap Rempah. Sajikan hangat bersama nasi putih dan lalapan.