Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Mengenal Kuliner Sulawesi Utara dalam Sajian Cakalang Jagung Manis.

Oleh vsamperuru 06 Nov 2016

Menjadi warga negara-kepulauan adalah salah satu berkah terindah dalam hidup saya. Lautan, kampung nelayan, pasar ikan, makanan laut, dan segenap kekayaan bahari selalu terlihat seksi di mata saya juga di depan lensa kamera tentunya.
Menikmati pagi di kampung nelayan, pasar ikan, ataupun pusat pelelangan ikan menjadi menjadi agenda wajib di tengah jadwal kegiatan liburan keluarga kami.

Foto : Kesibukan pagi di Pasar Ikan Labuan, Jawa Barat. Desember 2016
Faktanya semua propinsi di Indonesia mempunyai sisi yang berbatasan dengan laut. Ketersediaan bahan makanan laut bukanlah hal yang sulit di negara ini. Tak terkecuali propinsi Sulawesi Utara, propinsi yang terletak sisi utara Indonesia, mempunyai garis pantai yang berbatasan dengan Laut Sulawesi di sisi Utara dan Laut Maluku di sisi Selatan dan Tenggara.
Propinsi ini sangat kaya dengan keragaman serta kelezatan kuliner khasnya.
Ciri khas masakan Sulawesi Utara adalah bumbunya yang ringan, diperkaya dengan aroma rempah daun yang harum dan pedas. Berbagai bumbu pengharum masakan yang memberi aroma tajam pada masakan seperti daun kemangi, daun jeruk, daun pandan, jahe dan serei biasanya digunakan dalam jumlah yang cukup banyak.
Lauk utama yang cukup populer di Sulawesi Utara adalah ikan.
Tentu ini tidak mengherankan, mengingat garis pantai yang dimiliki Propinsi Sulawesi Utara adalah 1.837km. Ikan tude, cakalang, goropa (kerapu) dan bobara (ikan kue) adalah ikan yang cukup populer untuk masyarakat setempat. Sebagian hasil ikan tersebut diawetkan, seperti cakalang fufu danikanroa. Ikan roa yang telah diawetkan, sering diolah menjadi sambal roa yang kemudian sangat populer dinikmati sebagai cocolan pisang goreng.

Foto : Pisang Goreng & Sambal Roa.
Untuk mengenal lebih dekat dengan kuliner Sulawesi Utara, kali ini saya kembali mengolah Cakalang Fufu dengan versi yang cukup favorit di rumah kami.
Mari mengenal lebih dekat dengan Cakalang Fufu.
* Ikan cakalang sekeluarga dengan tongkol dan tuna.

* Cakalang yang diawetkan dengan cara diasap disebut juga cakalang fufu. Bentuknya unik, ikan dibelah lalu diikatkan sedemikian rupa pada sebatang bambu dan setelah diasap bagian badannya akan melengkung.

Foto : Cakalang Fufu di Pasar Beriman, Tomohon, Sulawesi Utara. Kredit Foto : Doddy Samperuru

* Kadar air cakalang fufu masih tinggi, sehingga tidak bisa disimpan lama seperti halnya ikan roa.
* Cakalang fufu termasuk bahan makanan utama di dapur Manado, bisa dicampurkan dalam berbagai masakan.
* Saat membeli, pilih yang baunya masih segar, penampilannya bersih dan tidak berjamur.
* Saat hendak digunakan, cuci hingga bersih, buang bagian-bagian ikan yang keras atau terlalu hangus agar tidak pahit.
Sumber : Primarasa “Makan Enak Cara Manado”.

Yang cukup menarik ternyata di Sulawesi Utara, ikan cakalang dapat disajikan dalam beberapa bentuk masakan. Maka kita mengenal adanya menu Nasi Goreng Cakalang, Mie Cakalang atau pun Sayuran Bunga Pepaya Cakalang. Saya sendiri hampir selalu mengolahnya menjadi menu ‘Cakalang Jagung Manis’, di mana cakalang dimasak bersama dengan aneka bumbu dan sayuran, dan hasilnya berupa sajian lauk praktis yang kaya gizi.

Sayuran yang cukup mudah didapatkan di hampir semua pasar tradisional maupun supermarket di Indonesia, yaitu daun kemangi, jagung dan buncis, serta berbagai bumbu pelengkap seperti bawang merah, daun jeruk, daun bawang, jahe, serei, serta cabai merah tentu akan menambah kelengkapan nutrisi yang telah didapatkan dari Ikan Cakalang. Tidak lupa perasan jeruk nipis yang saya gunakan sebagai pengganti lemon cui (jeruk mungil khas Sulawesi Utara) memberi rasa dan manfaat tambahan pada sajian ini.

Maka rasanya cukup lengkap gizi; cakalang dengan kandungan Omega 3 dan Omega 6 yang sangat bermanfaat untuk kecerdasan otak serta melenturkan pembuluh darah, dilengkapi dengan manfaat aneka sayuran yang merupakan sumber antioksidan yang baik serta kaya mineral, juga diperkaya dengan aneka manfaat dari bumbu pelengkap. Sajian ini dapat dikatakan sebagai sajian lezat lengkap bergizi. Cara membuatnya pun tidak repot, setelah semua bahan disiapkan, secara bertahap satu persatu bahan di masukkan dalam panci hingga matang. Pastikan bahwa bahan yang digunakan adalah bahan-bahan segar dan berkualitas baik.

Cakalang Jagung Manis
Sumber: Primarasa “Makan Enak Cara Manado”.

Bahan:
150 gr ikan cakalang asap
75 gr buncis, siangi, cuci bersih
3 sdm minyak goreng untuk menumis
2 buah cabai merah besar, iris tipis
3 batang daun bawang, iris 2 cm
8 lembar daun jeruk
175 gr jagung manis butiran/pipil
150 ml air
50 gr daun kemangi
1 sdm air jeruk nipis/lemon cui
Bumbu:
125 gr bawang merah
6 buah cabe merah keriting
2 cm jahe
1 batang serai
1 sdt garam

1. Suwir-suwir kasar ikan cakalang asap atau iris kecil-kecil, sisihkan.
Iris serong buncis ukuran 1/2 cm.
2. Bumbu: Campur bawang merah dan cabai merah, tumbuk kasar. Masukkan jahe, serai dan garam, gerus hingga tercampur, sisihkan.
3. Panaskan minyak goreng dalam wajan, tumis bumbu hingga harum. Masukkan cabai irs, daun bawang, dan daun jeruk, aduk sebentar.
4. Tambahkan ikan cakalang, buncis dan jagung, aduk.
5. Tuangi air, aduk dan masak hingga seluruh bahan cukup matang.
6. Masukkan daun kemangi dan air jeruk, aduk. Setelah daun kemangi agak layu, angkat. Hidangkan.

Selamat menikmati sepiring kelezatan bergizi ala Sulawesi Utara.

Mudah-mudahan melalu tulisan di atas saya berkesempatan mengunjungi Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara bersama Sarihusada. Terbayang indahnya kesempatan mempelajari dan menikmati langsung kuliner khas Minahasa dan tentu sembari hunting foto di pasar setempat.

Labels: , , ,