Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Menyelami Makanan Khas Palembang

Oleh sitirizqiana 18 Oct 2015

Sarapan pagi enaknya makan apa ya? Yuk buka menu kita! Ada laksan, bugro, tekwan, model, pempek. Kira-kira para pembaca sekalian kira-kira bisa menebak tidak ya ini lagi dimana? Yap! PALEMBANG!!!! Dari makanan yang disebutkan mungkin hanya beberapa saja yang sudah tenar di telinga. Apalagi saat disebutkan makanan khas yang terakhir. Tapi, tahukah kalian kenapa nama makanannya pempek? Terus, apa bagusnya kita bahas pempek (toh cuma mkanan, kan)? Lalu, pempek memang ada kandungan gizinya? Daripada semakin penasaran dan pertanyaan menumpuk di kepala, yuk kita uraikan satu per satu.

SEJARAH PEMPEK (DULU HINGGA SEKARANG)

Pempek disejarahi dengan berbagai versi. Namun, dari berbagai versi dapat disimpulkan bahwa Cinalah yang memperkenalkan pempek pertama kali di Palembang. Selengkapnya dijelaskan oleh Budayawan Palembang, Yudhy Syarofie.

Asal mulanya, pempekmerupakan akulturasi kebudayaan kuliner yang dibawa pedagang Cina ke Palembangyaitu berupa bakso. Namun, bakso yang dibawa ini berbahan dasar daging yang tidak halal dikonsumsi masyarakat Palembangyang sebagian besar beragama Islam.

Secara geografis, Palembangmerupakan penghasil ikan dan tanaman sagu yang cukup besar sehingga untuk mengadopsi kebudayaan bawaan itu, dibuatlah makanan berbahan
dasar ikan dan sagu yang awalnya disebut ‘kelesan’.

Kelesan ini ternyata digemari masyarakat Palembangyang mulai banyak dijual pedagang, baik lokal Palembangmaupun pedagang Cina. Sejak tahun 1920-an, mulai dikenal istilah pempekdi kalangan masyarakat Palembang.

“Orang Cina yang sudah tua ‘kan sering dipanggil ‘apek’. Pembeli yang membeli kelesan dari orang Cina ini terbiasa memanggil pedagangnya dengan sebutan ‘pek-pek-pek’, yang akhirnya kelesan dikenal dengan nama pempek,” jelas Yudhy Syarofie.

Banyak daerah terdekat seperti Jambi dan Lampung, mengklaim bahwa pempek merupakan makanan khas yang berasal dari daerah tersebut. Hal ini dikaitkan bahwa kebanyakan masyarakat Palembang yang merantau dan membawa pempek kemanapun hingga Pempek mudah dijumpai dan dinikmati oleh berbagai kalangan dari seluruh penjuru negeri.

Pempek pun memiliki embel-embel nama di belakangnya sebagai pembeda antara stau pempek dengan pempek lainnya seperti

Pempek telur (yang mempunyai isi telur ayam)

Pempek lenjer (berbentuk lonjong)

Pempek kerupuk (berbentuk keriting seperti kerupuk)

Pempek kuit (terbuat dari kulit ikan)

Pempek adaan (pempek yang dibuat dari campuran daging ikan, tepung tapioka, dan dilengkapi daun bawang)

Pempek Pistel (Pempek yang dilengkapi dengan papaya muda yang sudah diparut sebagai isinya)

Pempek kapal selam (sama seperti pempek isi telur namun berukuran lebih besar)

Pempek bukan lagi makanan yang asing terdengar oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Pempek sudah menjadi makanan khas Sumatera Selatan. Pempek yang dibuat dari bahan dasar ikan dan tepung tapioka ini menjadi makanan ternikmat sendiri bagi masyarakat kota Palembang. Jangankan orang asli Palembang, masyarakat antar kota dan pulau pun menyukai pempek. Bahkan masyarakat di negara ASEAN pun rela memesan pempek ke Palembang.

Seperti dilansir dariLampost.co, Kantor Pos Palembang melayani pengiriman paket pempek sampai ke sejumlah negara di Asia Tenggara, seperti Malaysia, Singapura dan Thailand. Tak heran jika makanan yang dimakan bersama “cuko” ini sudahgo internasional. Masyarakat Palembang khususnya, akan terus menjaga kualitas dan resep turun temurun yang menjadi ciri khas pempek Palembang agar tidak diklaim negara lain.

KANDUNGAN GIZINYA?

Rasanya kurang ya kalau membahas sebuah makanan tapi tidak membahas nilai gizi yang terkandung di dalamnya. Atau jangan-jangan pempek ini tidak memiliki kandungan gizi? Eit, tenang dulu!

Lihat saja di bahan dasar pembuatannya. Ikan sungai yang sudah digiling dan tepung sagu. Tentu saja kedua bahan ini memiliki nilai gizi yang tinggi.

Kedua bahan dasar pembuatan pempek tersebut saja sudah punya kandungan gizi yang banyak (per 100 gram) nya apalagi ditambah yang lain.Ikan yang kaya akan protein namun memiliki kandungan kerbohidrat yang rendah bahkan nol, dilengkapi dengan tepung sagu yang kaya akan karbohidrat. Selain mengenyangkan, pempek juga saling melengkapi. So swiiiit…Kalau mau tahu cara membuat pempek, tinggal search di google aja ya. Membludak kok resep pempek.

(Nilai Gizi Pempek per 100 gram)

Nama Pempek

Energi (kkal)

Protein (g)

Lemak (g)

KH (g)

Empek Tenggiri

173

7,20

1,20

33,40

Empek Belida

156

4,20

1,40

31,60

Sumber : DKBM, 2010.pdf


Tak usah heran kalau pempek ini juga sering disantap masyarakat Palembang di pagi hari sebagai sarapan karena kalori yang besar bisa mengasup kegiatan tubuh hingga waktunya makan selingan.Dak lemak men idak ngirup cuko pagi-pagi. Bagaimana pembaca sekalian? Tak perlu khawatir lagi karena pempek memiliki kandungan gizi yang bagus, apalagi ikan yang menjadi bahan dasarnya merupakan ikan sungai pilihan yang dipercaya mengandung omega 3 yang bagus untuk kecerdasan. Tapi, makan pempek jangan terlalu banyak ya karena makan makanan yang berlebihan itu tidak baik, bukan?

Jadi, kalau sudah bisa diekspor di negara ASEAN, tentunya pempek mampu menyelami dunia. Sudah siapkah kita untuk bangga jika pempek menyelami pasar dunia?