Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Rawon, Si Hitam Manis Asli Jawa Timur Yang Genit Menggoda Lidah

Oleh Winda Carmelita 07 Oct 2015

Di zaman keemasan social media saat ini, namanya makan bukan lagi sekedar masalah mengenyangkan perut yang lapar. Kinimakanan naik tingkat menjadi ‘artis’ yang dapat menjual dirinya melalui penampilan visual. Ya, di era Instagram-able saat ini membuat banyak orang berlomba-lomba menampilkan penampilan makanan yang cantik di atas piring saji. Namun, bagaimana dengan makanan asli Indonesia yang terkadang memiliki warna dan penampilan yang tak secantik makanan-makanan Italy? Sebut saja Rawon yang berkuah hitam asli Jawa Timur. Akankah rawon yang berkuah gelap ini bisa go international dan merebut hati penggemar kuliner?

Rawon, si Hitam Manis Yang Menggoda Lidah -- Image taken by Winda Carmelita


Apa sih yang membuat kreasi kuliner olahan khas Jawa Timur ini berbeda dengan makanan berkuah lainnya? Menurut Wikipedia,Rawonadalah masakan Indonesia berupa sup daging berkuah hitam sebagai campuranbumbukhas yang mengandungkluwek. Kluwek atau keluwak yang punya nama ilmiahPangeum eduleini termasuk dalam kingdom Plantae. Agar bisa dikonsumsi, isi kluwek harus dikeluarkan dan direndam air terlebih dahulu untuk meminimalisirracunnya. Waktu masih kecil, saya selalu bertanya-tanya, kenapa kok banyak orang menjual batu-batu di pasar sih? Eh, ternyata itu adalah kluwek. Habis bentuknya mirip dengan batu dan berkulit keras sih :D

Kluwek, si biangnya kelezatan rawon -- Image taken from sovianchoeruman.wordpress.com

Bayangkan, di saat badan menggigil karena flu, seporsi makanan berkuah panas pasti nikmat disantap. Apalagi jika dilengkapi irisan-irisan daging sapi bagian kisi yang empuk dan sedikit mengandung lemak di beberapa bagiannya. Sambil membiarkan lidah menari-nari mengunyah irisan daging sapi, menyesap kuah berwarna coklat kehitamannya yang kaya akan rempah membuat ingin nambah lagi dan lagi. Wah! Yakin deh, nggak ada orang di belahan dunia manapun yang bisa menolak kenikmatannya!


Ternyata, kluwek yang terkandung dalam rawon ini nggak cuma punya rasa yang khas, tetapi juga punya manfaat bagi kesehatan. Menurut info dari organisasi.org, terhadap 100 gram Kluwak yang dapat dikonsumsi sekitar 80%-nya,mengandungenergi sebesar 273 kilokalori, protein 10 gram, kalsium 40 miligram, karbohidrat 13,5 gram, lemak 24 gram, fosfor 100 miligram, dan zat besi 2 miligram. Tak hanya itu, kluwek ternyata kaya vitamin B1 0,15 miligram dan vitamin C 30 miligram.

Si kluwek ini perlu diolah dulu karena punya rasa asli yang sedikit pahit. Bersama daun serai, lengkuas, kunyit, jahe, kemiri, ketumbar, asam jawa, daun jeruk, daun salam, bawang merah dan bawang putih, mereka dihaluskan dan ditumis bersama-sama dengan sedikit minyak hingga aroma harum khas menguar. Aroma khas yang membangkitkan selera ini diperkuat dengan siraman air kaldu daging sapi plus potongan daging yang nikmat menggugah selera. Meskipun warna kuahnya tak cantik, tapi rasanya akan menggelitik saraf-saraf di lidah untuk terus mengunyah dan menghabiskan sebakul nasi deh.

Meskipun rawon dikenal di hampir seluruh daerah di Jawa, sayangnya belum ada yang benar-benar tahu dengan pasti bagaimana sejarah makanan ini berasal. Ada yang berpendapat, rawon dulunya adalah makanan para bangsawan. Namun tak sedikit yang beranggapan justru makanan rakyat jelata karena biasanya makanan rakyat itu lebih mudah populer. Rawon yang terkenal itu berasal dari Jawa Timur lho, khususnya Malang dan Surabaya. Sebetulnya tidak ada perbedaan yang terlalu menonjol dari rawon Malang dengan rawon Surabaya. Hanya saja rawon Surabaya lebih kaya isi dengan jerohan sapi. Sementara rawon Malang isinya daging sapi, taburan bawang goreng dan bawang daun plus ada tambahan labu siam.

Tempe Goreng, Mendhol, Jerohan Sapi kondimen rawon khas Jawa Timur -- Image taken by Winda Carmelita

Kalau kebetulan ke Malang, jangan lupa mampir ke berbagai warung rawon yang tersebar di seluruh penjuru Malang, misalnya Rawon Pak Djenggot, Rawon Tessy atau sang legendaris, warung Rawon Nguling yang terletak di jalan Zainul Arifin. Di sini seporsi rawon dengan nasi putih yang selalu disajikan hangat, bisa dinikmati dengan berbagai lauk-pauk, mulai tempe goreng hingga jerohan goreng yang dijual terpisah. Saya merekomendasikan teman bersantap rawon ini adalah mendhol goreng. Iya, mendhol goreng hanya bisa ditemui di Malang. Olahan tempe yang sedikit dibusukkan ini punya citarasa berbeda dengan menonjolkan rasa daun jeruk dan kencur. Sama seperti rawon, bentuknya yang dikepal membulat dan digoreng memang kurang menarik. Begitu disuapkan ke mulut, prul ... rasa tempe yang gurih dan wanginya daun jeruk bikin nggak sabar untuk segera mengunyah. Jangan lupa, bubuhkan sedikit sambal terasi pada nasinya.

Mendhol dan Rawon, the dynamic duo -- Image taken from Winda Carmelita

Nah, kalau pengen makan rawon ala-ala Jawa Timuran, saya bagikan resepnya nih:

Bahan-bahan:

  • 500 gr daging sapi, potong dadu
  • 3 buah labu siam, kupas (buang tengahnya) dan potong dadu
  • 4 lembar daun jeruk, buang punggung daunnya
  • 2 lembar daun salam
  • garam secukupnya
  • taoge secukupnya
  • 2 batang serai, memarkan
  • 3 cm lengkuas, memarkan
  • 2 batang daun bawang, potong-potong
  • 700 ml air

Bumbu halus:

  • 3 buah kluwak, ambil isinya
  • 2 siung bawang putih
  • 4 siung bawang merah
  • 2 batang daun bawang, potong kecil
  • 4 butir kemiri
  • 2 buah cabai merah, buang bijinya
  • 1 sdt ketumbar

Cara memasak:

  1. Tumis bumbu halus dan masukkan daun salam, serai, daun jeruk dan daun bawang hingga harum.Masukkan garam sesuai selera
  2. Rebus air bersama daging dan masukkan tumisan bumbu halus. Rebus hingga daging matang. Masukkan labu siam dan rebus hingga kuah bumbu meresap. Matikan kompor.
  3. Sajikan bersama taburan bawang merah goreng, irisan daun bawang dan kerupuk mie.

Kalau seperti ini sih, saya nggak ragu menjepret si Hitam Manis, upload ke Instagram dan membubuhkan hashtag #foodporn #indonesianfood agar seluruh dunia bisa menemukan kelezatannya. Kalau seperti ini sih, saya nggak ragu menjepret si Hitam Manis, upload ke Instagram dan membubuhkan hashtag #foodporn #indonesianfood agar seluruh dunia bisa menemukan kelezatannya. Ada guyonan di kalangan Arek Malang, kalau rawon ini adalah makanan perdamaian. ‘Rawon’ kalau dibahasakan dengan bahasa walikan khas Ngalam menjadi ‘Oges Nowar’. No-war artinya tidak ada perang alias damai. Hihihi. Barangkali nih rawon bisa jadi simbol kuliner perdamaian di kancah dunia ya :D

Ups, jangan lupa menutup acara makan rawon ini dengan segelas es teh manis ya. Rasane yo kane lop, Ker!*

**Rasanya enak banget, Rek! (bahasa walikan khas Malang)