Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Sarawaki: Si Bulu Babi yang juga bisa dinikmati

Oleh Imam Dsailor 25 Oct 2016

­­­

Bulu Babi? Yakin halal tuh dimakan?

Bulu Babi setelah diolah dan masak

Pertanyaan seperti itu mungkin akan secara sepintas muncul dibenak kita ketika baru kali pertama mendengar bulu babi. Bulu babi yang kita maksudkan di sini ialah sejenis satwa laut yang banyak terdapat di perairan nusantara yang kaya. Menjelejah Indonesia dari Sabang hingga Merauke, dari Mianggas hingga pulau Rote pasti kita akan dapat temukan dengan mudah Si Bulu Babi ini, khususnya di wilayah pesisir atau pantai.

Di setiap daerah dengan kultur yang berbeda mungkin Si Bulu Babi akan mendapatkan sebutan yang berbeda pula. Masyarakat Raja Ampat misalnya menggunakan sebutan Sarawaki untuk menamai Bulu Babi ini yang dalam bahasa Inggris disebut sebagai sea urchin atau landak laut.

Sarawaki berbentuk bulat dengan duri-duri tajam melindungi sekeliling tubuhnya yang rapuh. Tubuhnya memang hanya berbalut cangkang yang rapuh, namun jangan coba-coba untuk memegangnya dengan tangan kosong karena duri-duri pelindungnya akan segera bereaksi dengan menusuk apa saja yang mengganggunya. Sengatan bulu-bulu pada Sarawaki inilah yang dilaporkan sering menimpa para penyelam karena tidak sengaja menyentuh atau menginjak Si Bulu Babi. Racun yang terdapat dalam setiap durinya memang akan cukup membuat penderitanya merasa kesakitan dan ‘cenat-cenut’ pada bagian yang tersuntik duri.

Namun siapa sangka, dibalik racun yang menempel pada duri-durinya, Si Bulu Babi ternyata bisa dimakan lho. Tentu bukan si duri-duri tajam tadi yang dimakan melainkan bagian telur-telur berwarna kekuningan yang berada di dalam tubuh cangkangnya.

Untuk mendapatkan Si Bulu Babi, masyarakat di Misool, Raja Ampat bisanya menunggu saat-saat air laut sedang meti, sebutan untuk laut yang sedang surut sehingga air laut menjadi dangkal. Saat air surut inilah bulu babi lebih mudah untuk dicari karena air laut yang dangkal memudahkan mata untuk mencarinya. Berbeda pada kondisi laut yang dalam kondisi tidak surut maka bulu babi akan cerdik menyelinap dan bersembunyi diantara karang-karang dan batuan.

Telur Bulu Babi berwarna kuning atau jingga

Setelah mendapatkan Si Bulu Babi masyarakat di Misool biasanya akan mengumpulkannya ke dalam sebuah wadah yang aman. Memakan secara mentah-mentah Si Bulu Babi ini juga sudah menjadi kebiasaan masyarakat di sini. Tentunya tidak semua bagian bisa dimakan, hanya bagian telur yang terdapat di dalam tubuhnya saja yang bisa dimakan.

Bulu babi yang terkumpul kemudian dibersihkan dari duri-durinya dengan memukul-mukulnya dengan sebilah kayu atau pisau hingga duri-duri tajamnya rontok. Setelah bulu babi bebas dari duri tajam, langkah selanjutnya ialah membongkar bagian cangkangnya. Cangkang dibelah dengan menggunakan pisau secara memutar hingga bulu babi terbelah menjadi dua bagian. Setelah terbelah, akan tampaklah seluruh isi dari bagian dalam tubuhnya. Bagian yang berwarna kuning atau jingga itulah yang bisa dimakan atau diolah menjadi masakan. Itulah bagian telur dari Si Bulu Babi yang konon mengandung banyak protein.

Telur Bulu Babi dalam keadaan mentah

Nah, untuk kamu yang doyan makanan mentah, telur bulu babi ini boleh kamu coba. Rasanya memang sedikit berbeda dengan telur bulu babi yang sudah dimasak. Jika hendak mencobanya secara mentah, maka sebaiknya taburkan perasan air jeruk lemon di atasnya untuk mengurangi bau amis. Aroma amis khas binatang laut tentu jadi yang paling mendominasi berpadu dengan kesegaran khas dan sedikit asin.

Sedangkan buat kamu yang tidak terlalu suka makanan yang mentah, kamu bisa mengambil pilihan yang ke dua, yaitu dengan mengolah atau memasaknya terlebih dahulu. Caranya pun cukup mudah dan sederhana. Telur-telur bulu babi yang sudah terkumpul kemudian tinggal ditambahkan irisan cabai, bawang merah dan putih. Tambahkan juga air perasan jeruk lemon. Proses selanjutnya ialah penggorengan tanpa perlu repot-repot mencari minyak goreng. Proses ini mirip seperti menyangrai hingga matang. Tak perlu menambahan garam juga karena dijamin sudah ada rasa asin dari bulu babinya. Saat memasaknya juga tidak perlu terlalu lama ya, karena cukup sebentar saja sudah masak kok. Nah, tibalah bagian yang paling ditunggu, yaitu icip-icip Si Bulu Babi. Soal rasa, kamu boleh nikmati sendiri sensasinya Si Bulu Babi yang lembut dipadu dengan sedikit asam dan pedas dari irisan cabai.

Sebagai informasi tambahan telur bulu babi ini konon banyak dijadikan sebagai topping pada makanan khas Jepang loh, yaitu sushi karena kandungan proteinnya yang tinggi. Nah, selamat berpelesiran ya. Dimanapun kamu temukan Si Bulu Babi kamu boleh mencobanya sebagai kuliner yang pasti tidak semua orang pernah mencicipnya.