Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Sroto Banyumas, Ora Sroto Dupak

Oleh Quartilosia Febiolasari 14 Oct 2015

Warga asli Banyumas, Jawa Tengah dan sekitarnya, akan sangat familiar dengan slogan tersebut. Slogan tersebut memang saya modifikasi dari slogan milik warga setempat yaitu “Ora Ngapak, Dupak!”, yang pokok artinya adalah jika tidak berbahasa ngapak (bahasa khas Banyumas), maka akan dapat hukuman yaitu di dupak atau semacam ditendang. Lalu mengapa sroto? Sroto merupakan makanan khas asli Banyumas. Sroto ini mempunyai nama lain juga seperti Soto Sokaraja, Sroto Sokaraja, dan Soto Kecik.

Sroto Banyumas. Source: travel.kompas.com

Sroto Banyumas

Sebagai seorang perantau dengan lidah aliran barat (red: Jawa Barat) dan berpindah aliran ke tengah, mengenal lalu mencicipi Sroto Banyumas yang pada saat itu saya sama ratakan rasanya dengan soto-soto khas banyak kota, merupakan hal duniawi yang aneh, nagih dan mengenyangkan. Sensasi aneh itu didapat dari penampilan sroto yang berkuah gelap, karena pada umumnya soto yang biasa dikonsumsi mempunyai penampilan kuah agak bening sampai berwarna kuning. Rasa sroto yang dominan manis, pedas dan umami, membuat sroto ini menjadi makanan dengan level bikin nagih, tinggi. Satu lagi yang menarik dari sroto Banyumas yaitu disajikan dengan ketupat. Sudahlah, selain membuat kenyang, saya dibuat masuk dalam daftar pecandu, pecandu soto kecik khas Banyumas.

Sroto Banyumas tergolong dalam makanan yang cukup mudah untuk dibuat. Bahan-bahan utama yang dibutuhkan adalah daging (ayam atau sapi), kecambah, soun, kedelai goreng, kaldu ayam, daun salam, jahe, lengkuas dan minyak goreng. Kemudian, untuk bumbu yang dihaluskan terdiri dari bawang merah, bawang putih, serai, kunyit dan kemiri. Paling pamungkas adalah bumbu sambal sroto yaitu kacang tanah goreng yang sudah dihaluskan, cabai rawit, bawang putih, bawang merah, garam, gula merah, dan air asam.

Setelah bahan yang dibutuhkan sudah siap, langkah utama adalah membuat kaldu ayam dan membumbui ayam yaitu merebus ayam, dengan daun salam lengkuas dan garam. Setelah itu menumis bumbu halus yang sudah disiapkan lalu masukkan ke dalam kaldu ayam, dimasak hingga mendidih. Sambil menunggu mendidih, selanjutnya meracik sambal sroto, haluskan bahan pembuat sambal, tumis, tambahkan gula merah, air asam dan kacang tanah halus. Setelah semua matang, soun, kecambah, ayam suwir, daun bawang, seledri dan kacang kedelai serta tak ketinggalan ketupat dapat ditata. Sroto Banyumas siap disajikan dengan sambal kacang serta kerupuk kanji. Bagi ibu-ibu dan teman-teman yang ingin membuat Sroto Banyumas sendiri, bisa blusukan ke buku-buku resep untuk takaran setiap bahan ya. Namun, jangan lupa juga tetap perhatikan bahan-bahan yang digunakan. Pilih daging dan sayur yang masih segar. Memperhatikan tanggal kadaluarsa dari bahan-bahan berkemas dan hindari pemakaian bahan-bahan yang menggunakan pewarna sintetis.

Jelajah Gizi Sroto Banyumas

Dalam mengkonsumsi setiap makanan tidak cukup dilihat dari faktor mempunyai rasa enak dan memberi rasa kenyang saja. Sadar akan kandungan gizi yang ada dalam sajian juga penting lho. Begitu juga dengan mengetahui kandungan gizi yang ada dalam Sroto Banyumas ini. Jika sebelumnya kita sudah mengetahui komposisi yang digunakan dalam pembuatan sroto, sekarang kita coba mengulik seberapa banyak nilai nutrisi yang disumbangkan untuk tubuh kita.

Daging yang digunakan dalam sroto bisa menggunaan daging ayam atau sapi. Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 1995, kandungan protein pada daging ayam sebesar 18,2 gram per 100 gram bahan dan pada daging sapi sebesar 18,8 gram per 100 gram bahan. Selain itu, daging sapi maupun ayam mempunyai kandungan kalsium sebesar 11 sampai 14 mg per 100 gram. Tidak hanya itu, daging juga menyumbang energi, lemak, vitamin A dan juga vitamin B. Sebagai penyumbang kandungan lemak juga diperoleh dari kacang tanah yang digunakan sebagai sambal dari sroto ini. Kandungan lemaknya sekitar 42,7 gram per 100 gram bahan.

Komposisi gizi yang terkandung dalam kecambah kacang hijau atau tauge juga menyumbang nutrisi bagi tubuh. Menurut Soeprapto tahun 2001 yang pernah meneliti nilai gizi dalam kecambah kacang hijau, terdapat kandungan vitamin C sebesar 15 mg dan vitamin A sebesar 10 mg per 100 gram bahan. Dalam data publikasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengenai nilai nutrisi sohun dan ketupat, disebutkan bahwa kedua bahan ini menyumbang cukup besar energi dan karbohidrat. Seperti pada 100 gram bahan, sohun mempunyai kandungan karbohidrat sebesar 76,5 gram dengan nilai energi 351 kkal dan pada ketupat mempunyai kandungan karbohidrat sebesar 38,6 gram dengan nilai energi sebesar 221 kkal.

Disamping bahan utama, kita perlu melihat dari bumbu rempah yang digunakan. Jahe, lengkuas, kunyit, kemiri, daun salam dan serai mempunyai kandungan antioksidan alami yang cukup tinggi. Guna dari antioksidan diketahui mempunyai aktivitas mentralisir senyawa-senyawa radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan jaringan tubuh makhluk hidup.

“Ora Sroto, Dupak!”

Sudah tahu cara membuatnya, sudah tahu nilai nutrisinya, dan sudah tahu manfaatnya, lalu apa lagi yang ditunggu? Salah satu makanan khas yang enak, mengenyangkan, dan bergizi ya Sroto Banyumas. Khusus bagi para perantau maupun yang berdomisili di daerah Banyumas harus datang atau mencari Sroto Banyumas ini, karena ora sroto, dupak!

Artikel dapat dilihat di http://goo.gl/NuXOQn

Go Follow:

Facebook: Nutrisi untuk Bangsa

Twitter: @Nutrisi_Bangsa