Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Surabi Bandung Jajanan Pasar yang Mendunia

Oleh IdaTahmidah 16 Oct 2015

“Mi.., aku lapar ah, cari makanan dulu ya…” Ujar Abi diperjalanan saat baru saja pulang mengantar Fathiya ekskul panahan di sekolah.

“Kenapa tadi gak sarapan dulu ?” Jawabku

“Enggak ah..” Jawabnya pendek. Memang dari kemarin suamiku mengeluh nggak enak perut, jadi waktu kuajak sarapan dan menolak, saya tidak protes.

Sejurus kemudian suamiku menghentikan kendaraannya, menepi dekat sebuah warung sederhana. Kupikir abi mau mencari tukang bubur atau kupat tahu ternyata yang dituju adalah warung kue surabi. Kok saya baru sadar kalau dekat sekolah Fathiya ternyata ada warung kue surabi ya hihi.. harganya pun murah dari Rp 1000,00 sampai Rp 3000,00.

penampakan warung serabi

Kue Surabi

Ya, surabi atau serabi, siapa yang tak kenal dengan panganan yang satu ini, kue yang terbuat dari tepung beras dan santan ini memiliki bentuknya mirip dengan pancake. Bedanya kalau surabi dimasak di atas tungku berisi arang dengan memakai wajan yang terbuat dari tanah liat. Rasanya gurih dan legit dan bila menginginkan rasa yang manis bisa ditambahkan ‘kinca’ yaitu larutan gula merah. O ya ternyata surabi ini terdapat di berbagai daerah di nusantara tercinta. Surabi yang terkenal adalah Surabi Bandung, Jakarta, Purwokerto, Pekalongan dan Solo, tiap daerah memiliki kekhasannya tersendiri.

Penjual; Kue Surabi di pasar

Di Kuningan Jawa Barat surabi dimakan dengan gorengan seperti bakwan sayur, cireng atau pun comro. Di Jawa Tengah ada surabi yang disebut Serabi Solo, lebih mirip dengan Surabi Jakarta yang disebut Kue Ape karena teksturnya lebih lembut hal ini karena bahannya menggunakan terigu dan susu. Di Solo yang paling melegenda adalah Serabi Notosumon, yang konsisten di dua rasa yaitu polos dan rasa coklat. Di Minang surabi dihidangkan dengan kuah gula yang dicampur dengan buah-buahan seperti surabi kuah durian misalnya. Di Karawang ada Surabi yang terkenal hingga menjadi salah satu ciri khas daerahnya yaitu Surabi Hijau atau lebih dikenal Surabi Kuntilanak yang memiliki dua rasa original dan rasa durian, yang paling khasnya adalah olahan rempah-rempahnya yang sangat rahasia. Sementara Surabi Bandung biasanya lebih tebal dari serabi daerah lainnya, ukurannya pun sedikit lebih besar.

Kata surabi berasal dari kata Sura bahasa sunda yang berarti besar, dalam bahasa jawa Suro artinya juga sama yaitu besar. Kue ini disukai tua dan muda, kakek, nenek, anak-anak dan dewasa sejak diciptakannya dulu sekitar tahun 1923. Di Jawa Barat khususnya Bandung awalnya panganan ini hanya memiliki dua rasa saja yaitu rasa manis yang dituangi dengan saus gula merah dan rasa asin yang ditaburi adonan oncom pedas. Cara pembuatannya pun gampang tepung beras diseduh dengan air panas kemudian diaduk-aduk bersamaan dengan kelapa parut hingga mengental. Untuk rasa asin dicampur garam sementara untuk yang rasanya manis dicampur dengan gula. Setelah adonan cukup matang masukan ke dalam cetakan khusus dan dimasak di atas tungku khusus. Setiap selesai membuat surabi dan akan membuat surabi selanjutnya cetakan disapu dengan seikat sapu pare.

asin ) dan gula merah ( untuk surabi manis ). Setelah

adonan cukup matang, kemudian dicetak ke dalam

cetakan surabi dan dibakar di atas tungku khusus,

setelah matang kemudian diangkat. Untuk mencetak

surabi berikutnya maka cetakannya dibersihkan

dengan cara disapu menggunakan seikat sapu pare.

- See more at: http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=824&lang=id#sthash.P9APq4U8.dpuf

asin ) dan gula merah ( untuk surabi manis ). Setelah

adonan cukup matang, kemudian dicetak ke dalam

cetakan surabi dan dibakar di atas tungku khusus,

setelah matang kemudian diangkat. Untuk mencetak

surabi berikutnya maka cetakannya dibersihkan

dengan cara disapu menggunakan seikat sapu pare.

- See more at: http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=824&lang=id#sthash.P9APq4U8.dpuf

Foto: Serabi jengkol karya Anton/MTVN_Roni Kurniawan

Seiring perkembangan kuliner terutama di Bandung khususnya yang terkenal dengan kota kreatif di bidang fashion dan kuliner, panganan ini akhirnya naik derajat, tidak saja menjadi jajanan pasar yang dijual di pinggiran jalan atau di pasar-pasar. Kini panganan ini sudah merambah ke berbagai kafe, resto dan hotel dengan menambahkan beragam toping seperti keju, fla strawberry, meses coklat, ketan, pisang, sosis, kornet, jamur, es krim dan lain sebagainya. Eh ada juga lho yang diberi aneka warna sehingga menjadi surabi rainbow namanya. Bahkan disebuah hotel di Bandung untuk memberikan sensasi yang unik pangan ini diberi toping jengkol, yaitu sejenis kacang-kacangan yang memiliki ciri bau yang khas :D

Surabi yang sudah berevolusiSumber: indonesiarestoguide.com

Surabi yang sudah berevolusi dengan berbagai toping dan tampilan menarik yang paling terkenal dan sudah menyebar ke berbagai daerah di seluruh Indonesia adalah Surabi Enhaii asal Bandung. Meskipun banyak sekali kue surabi modifikasi yang bermunculan di Kota Bandung, tapi Surabi Enhaii yang terlihat paling menonjol. Dengan membawa bendera Soerabi Bandung Enhaii, panganan ini menjadi bisnis waralaba yang sudah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia seperti Jakarta, Bekasi, Depok, Riau, Palembang, Medan dan beberapa daerah lainnya.

Warung Surabi di Berlin Jerman Sumber:live.viva.co.id

Penyebaran surabi ternyata tidak hanya menyebar di seluruh nusantara saja, surabi kini sudah merambah sampai ke luar negeri. Tercatat di Berlin, Jerman ada sebuah kedai bernama Warung Surabi yang khusus hanya menjual kue surabi. Sang pemilik yang bernama Thomas Hartwig yang juga seorang koki yang sudah beberapa kali ke Bandung memodifikasinya dengan toping keju, bebek, salmon atau ayam. Sementara untuk para vegetarian ia menyediakan campuran tempe jamur atau ubi. Thomas Hartwig mematok harga untuk setiap buahnya seharga tiga sampai lima euro atau paling mahal per buahnya sekitar Rp 70.000,00.

Surabi yang dulunya dianggap makanan kelas rendah kini sudah berevolusi menjadi makanan yang jauh lebih bergengsi dan bercita aneka rasa dan bahkan sudah menjadi bisnis waralaba yang menguntungkan, hal ini terbukti dengan semakin menyebarnya bisnis waralaba ini ke berbagai daerah. Sudah mencoba surabi yang sudah berevolusi ini? Yuuk ah mari kita coba… ^_^

http://www.sarihusada.co.id/Nutrisi-Untuk-Bangsa/Aktivitas/Jelajah-Gizi/Jelajah-Gizi-3-Makanan-Daerah-Yang-Mendunia

Sumber:

www.bandungoke.com

http://emak2blogger.web.id

www.live.viva.co.id

http://www.disparbud.jabarprov.go.id