Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Edukasi Gizi Untuk Keluarga Indonesia di Karnaval Gizi 2016

Oleh Sumarti Saelan 10 Feb 2016

“Sayur ketemu buah, masuk ke perut menjadi sehat”


Senandung ini terus keluar dari mulut Alsiha hingga sekarang saat dia akan makan. Senandung yang didengarnya dari pentas dongeng di acara Karnaval Gizi 2016 yang digelar Sari Husada bekerjasama dengan Pergizi Pangan Indonesia di Taman Menteng Jakarta Pusat pada 24 Januari 2016 lalu.


Acara yang digelar untuk memperingati hari Gizi Nasional ini adalah yang kedua kali saya hadiri, setelah yang pertama pada tahun lalu 2015. Pada dasarnya konsep yang diusung sama, mengedukasi dan mengingatkan masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dalam gaya hidup sehari-hari untuk seluruh masyarakat. Baik untuk orang dewasa, untuk menjaga kesehatan. Dan terutama untuk anak-anak dalam masa pertumbuhan.


Sudah dengar kan kalau Indonesia akan mengalami yang namanya “bonus demografi” dalam beberapa tahun ke depan. Yaitu Indonesia didominasi oleh SDM yang berusia muda dan produktif. Tapi PR penting adalah bagaimana SDM tersebut merupakan SDM yang berkulitas baik dari segi fisik dan psikologi.


Saya membayangkan, dalam beberapa tahun ke depan buah hati saya adalah salah satu SDM usia produktif tersebut. Tapi, apakah Alisha bisa menjadi salah satu SDM yang berkualitas dan menjadi salah satu harapan bangsa di masa depan? Semua tergantung bagaimana mulai sekarang saya membimbing dan mendampinginya serta memperhatikan segala aspek yang mempengaruhi tumbuh kembangnya.


Dan ini juga bukan hanya tentang saya dan Alisha, tapi tentang seluruh masyarakat Indonesia yang sama dengan kami. Ibu, anak dan seluruh keluarga. Tentang bagaimana saya, suami dan seluruh anggota keluarga seluruh masyarakat Indonesia tahu dan paham bahwa salah satu hal penting yang bisa menjadikan anak-anak SDM berkualitas adalah bagaimana asupan gizi yang diberikan di masa pertumbuhannya.


Bagaimana para orang yang lebih tua mengedukasi dan memberi contoh ke anak-anak yang adalah peniru sejati, untuk mengkonsumsi gizi seimbang yang menunjang pertumbuhan maksimal mereka. Jangan sampai kita yang tua teriak dan sibuk menyuruh anak konsumsi banyak gizi seimbang, tapi kita sendiri tak mengontrol apa yang kita konsumsi.


Ternyata di Indonesia hal ini masih menjadi hal yang sangat butuh perhatian khusus. Mari tengok kondisi keluarga kita, berapa yang mengidap darah tinggi, diabetes atau penyakit lain yang berhubungan erat dengan tidak seimbangnya gizi yang masuk ke tubuh?


Karena gizi seimbang bukan hanya tentang kurang gizi, tapi juga kelebihan gizi dan vitamin juga berdampak sama buruknya untuk tubuh.
Lihat release di bawah ini sebagai salah satu bukti masih tidak seimbangnya kecukupan gizi masyarakat Indonesia!


Kampanye dan ajakan kesadaran tentang konsumsi keseimbangan gizi ternyata masih butuh peran serta banyak pihak. Inilah yang menjadi perhatian Nutrisi Bangsa dan Pergizi Pangan. Melalui Karnaval Gizi 2016, mengajak masyarakat aware dan peduli dengan gizi seimbang yang harus dikonsumsi oleh masyarakat. Dan salah satu cara menumbuhkan kepedulian masyarakat aalah melalui gerakan kampanye Karnaval Gizi.


Acara yang dimulai sejak pukul 06.00 WIB, di bawah guyuran hujan tidak menyurutkan semangat dan antusias pengunjung yang ikut serta dalam Karnaval Gizi. Melakukan fun walk dari Taman Menteng hingga Bundaharn HI menggunakan mantel dan payung.


Fun walk yang melambangkan pentingnya aktivitas fisik untuk penyempurnaan gizi seimbang dalam tubuh. Teruma di pagi hari untuk menyerap vitamin D melengkapi semua asupan gizi yang dikonsumsi.


Parade fun walk juga menghadirkan kostum buah dan sayur, tumpeng gizi seimbang. Serta quote dan ajakan untuk hidup sehat dan seimbang yang dihadirkan dalam berbagai pesan yang dibawa peserta fun walk maupun yang dipajang di lokasi acara.


Selesai fun walk, di lokasi Karnaval Gizi 2016 Taman Menteng di sambut tarian ondel-ondel dari anak-anak yang bernaung di Yayasan Belantara Budaya Indonesia. Setelahnya, semua pengunjung diajak berkepreience bersama keluarga di booth-booth edukasi yang disediakan. Juga edutaiment di panggung utama.


Booth sendiri antara lain cooking class membuat bento sehat untuk anak-anak. Alisha senang sekali berpartisipasi di sini, bagaimana dia diajak berperan serta aktif membuat kotak makan. Bahan-bahan yang digunakan juga dipilih dengan gizi lengkap dan seimbang. Seperti nasi merah, sayur, buah dan lauk.


Ada booth crafting corner yang mengajak anak berkreasi dengan seni melukis wajah. Selain diberi asupan gizi anak juga harus diajak berkreasi untuk menumbuhkan imajinasi dan kreativitasnya. Booth crafting corner bisa jadi contoh untuk bisa dipraktekan di rumah.


Booth kreativitas yang mengajak anak mewarnai di beragam media. Ada kantong kain kecil, ada topi kain dan lain-lain. Kembali anak diajak berimajinasi dan menuangkannya dalam goresan warna.


Untuk orang dewasa, tidak kalah seru ada booth games gizi seimbang dan booth konsultasi gizi. Dan tahukah semuanya, dua booth ini antrinya minta ampun. Makin banyak yang sadar gizi dan kesehatan ya :D


Harapannya hasil dan saran di booth Konsuktasi Gizi diterapkan di rumah (tunjuk diri sendiri yang kelebihan lemak :D)


Di panggung utama sendiri tak kalah seru, ada aksi keren anak-anak dari Forever Dance Crew. Melihat gerakan energik mereka jadi terpatri dalam ingatan “Anak butuh asupan gizi seimbang untuk tumbuh sehat dan mampu bergerak energik dan mempesona”.


Ada dongeng dari Kak Hendra dan Miko dengan tema gizi. Aksi inilah yang diingat Alisha, karena mengajak anak menyukai sayur dan buah melalui cerita, lagu dan gerak tari. Dari senandung “Sayur ketemu buah”, “Tarian somay fuyunghai’ dan atraksi lainnya yang benar-benar memikat anak-anak.


Saya benar-benar terinspirasi untuk berjuang menciptakan kreasi yang hampir sama. Karena Alisha susah sekali “ketemu sayur”. Kalau buah masih lumayan suka.


Akhirnya Karnaval Gizi 2016 yang mengajak masyarakat untuk melek gizi ditutup dengan aksi panggung Aura Kustik.


Dan kerennya lagi Karnaval Gizi 2016 tahun ini tidak hanya digelar di Jakarta, tapi juga Yogjakarta pada 31 Januari 2016. Melihat time line sahabat blogger dari KEB yang mengikuti kegiatan ini, di Yogjakarta tak kalah seru dengan di Jakarta.


Jadi menurut saya, Karnaval Gizi tahun lalu memang menarik. Tapi jauh lebih menarik lagi Karnaval Gizi 2016 kali ini. Pemilihan tempat di Taman Menteng yang menurut saya lebih bagus, tidak terlalu ramai dan bising seperti kalau di Monas pada tahun sebelumnya. Lebih ramah keluarga, karena pada dasarnya taman Menteng memang identik dengan tempat santai yang kekeluargaan sekali. Di mana ada mainan anak-anak di lokasi.


Panitia memang menyediakan balon seluncuran untuk anak-anak yang sudah pasti akan ada bosannya. Tapi saat banyak anak yang bosan, tentu balon seluncuran akan penuh dan crowded. Permainan di taman Menteng sangat membantu mengatasi masalah ini.
Ya, salah satunya Alisha pastinya, saat dia bosan dan ingin bermain tapi tidak kebagian space di bbalon seluncur dia langsung lari ke space permainan anak di Taman Menteng. Emaknya sibuk konsultasi gizi dulu sebentar :D


Aktivitas baik panggung dan booth juga semakin seru dan bervariasi. Seimbang antara aktivitas untuk orang dewasa dan aktivitas untuk anak-anaknya. Juga aksi panggung yang juga sama seimbangnya. Baik untuk anak maupun untuk orang dewasa.


Akhirnya, sampai jumpa di Karnnaval Gizi 2017. Semoga kota yang disinggahi bertambah ya tahun depan. Untuk lebih meluaskan kesadaran masyarakat tentang gizi seimbang :D

Intip capture keseruan di sini :