Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Menyapih Dengan Cinta

Oleh Liza Fathiariani 15 Dec 2016

Naiya Rumaisha

Tidak terasa 31 Oktober 2016 lalu, Naqiya putri saya genap berusia 2 tahun. Rasanya baru kemarin saya melahirkan dan menyusuinya, memperkenalkan MPASI padanya, baru kemarin ia bisa berjalan dan bisa berbicara.

Memiliki bayi yang berumur 2 tahun, itu artinya sudah selesai pula kewajiban saya memberikan ASI untuknya.

“Yaya, nanti kalau sudah dua tahun, Yaya enggak boleh mimik lagi,” ucap saya sambil mengelus kepalanya.

“Enggak mau. Yaya mau mimik, Ma” jawab Naqiya.

Setiap malam sebelum tidur, saya menjelaskan kepadanya bahwa ia harus disapih agar semakin mandiri dan tidak boleh bergantung pada mimik lagi. Namun, lagi-lagi ia tidak mau saya sapih. Sampai terbesit di pikiran saya untuk melanjutkan saja menyusui sampai ia sendiri yang meminta berhenti.

Malam itu, di hari ulang tahun yang kedua Naqiya, saya kembali menyampaikan bahwa sudah saatnya ia disapih.

“Yaya, anak Mama kan sudah besar. Sudah dua tahun. Jadi, enggak boleh mimim lagi.”

“Enggak mau, enggak mau,” jawabnya. Kali ini dengan tangisan yang histeris. Karena tidak tega melihatnya menangis, saya pun kembali memberikan ASI padanya.

Ketika menghadapi anak yang susah disapih, hampir saja saya mengkuti saran orang tua untuk mengoleskan dedaunan yang pahit di payudara atau mengoleskan cairan berwarna merah yang menyerupai darah agar Naqiya takut dan tidak berani lagi melihat payudara saya. Namun, semua cara itu tidak saya lakukan. Saya ingin menyapih dengan cinta.

Keesokan malamnya, seperti biasa, ketika Naqiya meminta mimim, saya selalu mengatakan kalau ia sudah besar dan tidak boleh mimim lagi.

“Yaya udah besar ya, Ma? Enggak boleh mimim lagi?” ucapnya meniru kata-kata saya.

“Iya, Nak. Yaya udah 2 tahun.”

“Iya, Ma. Yaya enggak mimim lagi.”

Mulai malam itu, Naqiya benar-benar tidak meminta mimik lagi. Saya sempat tidak percaya tapi itulah kenyataannya. Awalnya ia sempat galau dan susah tidur karena sudah tidak bergantung lagi pada ASI. Lama kelamaan ia pun mulai beradaptasi