Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Sayang Adik

Oleh Fadlilatul Mukminah 21 Dec 2016

27 Januari 2016 tepat hari kelahiran putri kedua ku, itu artinya Shafiyyah, 4 tahun akan menjadi Kakak. Tak seperti kebahagiaan kebanyakan orang, rupanya kehadiran anggota baru di keluarga kecil ku membuat sang kakak cemburu dan jadi temperamental.

Dimulai dari perubahan sifat dan perilaku menjadi egois, mudah marah, suka berteriak, tidak lagi jadi anak yang penurut. Terutama ketika ada kerabat atau saudara yang melihat adik bayi maka yang dipuji, yang di cium, yang di beri senyuman hadiah hanya si adik bayi. Maka Shafiyyah pun mulai berulah seperti merengek minta sesuatu, membuat kekacauan sehingga orang dewasa disekitarnya akan melihat dia.

Ketika adik bayi tertidur, tak sengaja ku lihat Shafiyyah mencubit dan meremas lengan adik bayi hingga nangis dan terbangun. Spontan langsung ku marahi. Nyatanya perilaku tersebut malah semakin membuat kakak Shafiyyah membenci kehadiran adiknya.

Saya dan suami pun merasa khawatir jika perilaku ini dibiarkan akan berdampak negatif. Kami pun mencoba merubah pola asuh, kami sepakat untuk memberikannya perhatian lebih juga, yakni ketika saya memberi ASI kepada adik bayi, maka Ayahnya mengajak bermain. Ketika adik bayi diberi hadiah, kami membelikannya makanan kesukaannya. Shafiyyah pun kami libatkan saat memandikan adik bayi, memberikan minyak telon di tubuh adik bayi, mengambil diapers dan mengancingkan baju adik bayi.

Mengenalkan keberadaannya kepada orang lain ketika ada yang berkata “wah lucu dedenya, cantik sekali, namanya siapa?” langsung kujawab ” namanya Sarah, baru 10 bulan dan kenalkan ini kakaknya yang juga cantik dan pintar namanya Shafiyyah” sambil ku contohkan dengan bersalaman dengan orang tersebut, kemudian Shafiyyah mengikuti. Begitu seterusnya setiap ada yang memuji adik bayi.

Tak lupa kami berikan pengertian kepadanya bahwa kakak harus sayang adik, menjaga adik, karena adik juga sayang sama kakak, adik bayi belum bisa berjalan sendiri, makan sendiri, mandi sendiri masih perlu bantuan Ayah Bunda juga kakak.

Seiring berjalannya waktu, syukur alhamdulillah kini Shafiyyah sudah mau berbagi mainan dengan adiknya, segera berteriak dan memanggil ku ketika adiknya akan memasukkan sesuatu ke mulutnya atau dalam kondisi bahaya. Mau memberikan pakaian lamanya yang kekecilan dan menjaga adiknya dari kejahilan teman sebayanya.

Mengasuh dan mendidik membutuhkan proses panjang, jika dilakukan dengan hati dan cinta maka kita akan mendapatkan hasil yang sempurna.