Ibu hamil dan diabetes

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 04 May 2016

Sahabat nutrisi,

Setiap ibu hamil disarankan untuk memeriksakan kadar gula darah. Untuk selanjutnya menjaga agar kadar gula dalam darah normal. Karena kelebihan kadar gula darah selama kehamilan tidak hanya membahayakan ibu, namun juga pada janin.

Ibu yang mengalami kenaikan kadar gula darah dalam tubuh berisiko mengalami diabetes gestasional, baik terjadi pada ibu maupun pada janinnya. Diabetes jenis ini terjadi karena hormon yang dihasilkan plasenta yang bertugas menyalurkan oksigen dan nutrisi pada bayi, menghalangi kerja insulin dalam metabolisme tubuh ibu. Dengan kata lain, ibu mengalami resistensi insulin. Normalnya, ibu hamil membutuhkan tiga kali lipat dosis insulin agar glukosa dalam darah dapat diolah tubuh menjadi energi.

Biasanya, gejala diabetes gestasional tidak mengancam keselamatan ibu, selama tidak pernah ada riwayat menderita diabetes. Dan berlangsung pada trimester kedua kehamilan, serta akan sembuh setelah melahirkan.

Risiko yang tidak dapat dianggap ringan justru terjadi pada janin. Karena bayi dengan ibu yang mengidap diabetes gestasional akan tumbuh lebih besar dari ukuran normal. Hal ini disebabkan karena pengiriman glukosa dan nutrisi pada bayi tidak disertai kecukupan insulin. Sehingga janin terpaksa memproduksi insulin sendiri untuk menetralisir glukosa dalam darah. Karena janin yang masih berada dalam kandungan kurang mengalami pergerakan, maka glukolsa pada janin akhirnya menumpuk menjadi lemak.

Janin yang berukuran besar memberikan risiko saat dilahirkan. Misalnya proses yang lama dan risiko cedera. Selain itu, bayi akan mengalami kekurangan gula dalam darah saat dilahirkan karena kurang mendapat asupan energi, biasanya bayi akan menggigil atau sulit bernapas. Selain itu, anak yang dilahirkan dari ibu yang mengalami diabetes gestasional akan berisiko mengidap diabetes dan obesitas.

Sebenarnya, diabetes gestasional ini dapat dicegah sejak awal, apalagi karena kemunculannya sering tidak terdeteksi dan baru diketahui setelah terjadi. Oleh karena itu, ibu disarankan untuk memeriksakan kadar gula secara teratur, bahkan sebelum kehamilan.

Jagalah asupan makanan ibu hamil agar bernutrisi seimbang, dan menghindari asupan gula yang berlebihan, serta berolahraga secara teratur untuk membantu mengatur kadar gula darah.