Waspada Penyakit-penyakit Ini Saat Hamil

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 08 May 2015

Sahabat nutrisi,

Saat hamil, daya tahan tubuh ibu menjadi lebih rendah, oleh karena itu ibu hamil rentan tertular penyakit. Berikut beberapa penyakit yang pada saat ibu hamil perlu diwaspadai:

  • Demam tifoid. Penyakit yang disebabkan oleh kuman Salmonella typhi masuk ke tubuh melalui saluran cerna. Gejala-gejalanya berupa demam yang semakin lama semakin tinggi, rasa tidak enak badan, perut terasa kembung atau tidak nyaman, mual, nyeri bila ditekan, terkadang sembelit atau malah diare, serta biasanya lidah tampak kotor berwarna kecoklatan. Jika tidak ditangani secara tepat, seperti penanganan oleh dokter, demam tifoid cukup berbahaya karena komplikasinya yang berat. Komplikasi yang mungkin terjadi antara lain adalah perdarahan dan kebocoran usus, penyebaran infeksi hingga ke paru-paru, ginjal, tulang, hati, hingga menyerang otak dan menyebabkan radang otang (ensefalitis). Bagi ibu hamil, diperkirakan 60 - 80% akan mengalami keguguran spontan, juga beresiko kematian hingga 15%.
  • Hepatitis, atau peradangan pada hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A, B dan C. Infeksi virus hepatitis A dapat menular melalui makanan atau minuman, sedangkan hepatitis B dan C melalui cairan tubuh, seperti darah. Memiliki gejala yang hampir sama, meski disebabkan virus yang berbeda, seperti sakit kepala, demam, rasa tak enak badan, mual, muntah, nyeri pada otot, nyeri pada perut kanan atas, dan warna urin yang jadi lebih gelap. Gejala-gejala tersebut biasanya berlangsung selama 4-7 hari. Resiko yang dapat terjadi bagi kehamilan adalah dapat menimbulkan keguguran, atau bayi lahir prematur , dan berisiko menularkan virus dari ibu ke bayi. Tindakan pencegahan yang harus dilakukan adalah dengan pemberian vaksinasi, terutama untuk hepatitis A dan B, lakukan sebelum kehamilan.
  • Tetanus, penyakit ini disebabkan oleh kuman clostridium tetani yang hidup di tempat yang kadar oksigennya rendah seperti di dalam tanah atau di luka yang tertutup. Luka yang berisiko menjadi tempat infeksi kuman ini di antaranya luka yang kotor terkena tanah atau karat. Tetanus akan menyerang saraf, hingga otot-otot akan mengalami kelumpuhan dan kaku. Penanganan yang tidak baik akan membahayakan ibu dan janin, seperti hambatan pernafasan karena kekakuan yang menyerang otot pernafasan, sehingga dapat mengakibatkan meninggal dunia. Sesungguhnya tidak sulit mencegah tetanus. Yaitu dengan menjaga kebersihan luka terbuka, bersihkan dengan cairan antiseptik, dan jika perlu lakukan penyuntikan serum antitetanus.

Proses persalinan yang tidak bersih dan steril juga berisiko menyebabkan serangan tetanus pada ibu dan bayinya.

Sumber:Kompas