Kiat membedakan lemak baik dan lemak buruk untuk memilih minyak goreng

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 03 Apr 2017

Sahabat nutrisi,

Rasanya tidak mungkin menyingkirkan minyak goreng dalam mengolah makanan Indonesia. Yang menjadi masalah adalah minyak goreng disinyalir sebagai salah satu penyebab kegemukan dan meningkatkan kadar kolesterol, khususnya karena kandungan lemak jenuh dalam minyak goreng. Oleh karena itu, kita harus pandai-pandai memilih minyak goreng, agar terhindar dari minyak goreng yang mengandung lemak jenuh.

Ciri utama lemak jenuh adalah sangat mudah menggumpal. Cobalah masukkan minyak goreng ke dalam lemari es atau tumpukan es. Jika menggumpal dan warnanya berubah menjadi putih, maka dapat dipastikan minyak tersebut mengandung lemak jenuh. Demikian pakar gizi dari Persatuan Dokter Gizi Klinik Indonesia, Fiastuti Witjaksono memberikan kiat membedakan minyak goreng yang lebih banyak mengandung lemak jenuh

Sementara minyak dengan lemak tak jenuk akan tetap seperti wujud semula, walaupun akan ada sedikit gumpalan, namun hal itu biasa terjadi karena dalam minyak tidak mungkin hanya mengandung satu jenis lemak.

Menurut Fiastuti, komposisi nutrisi terbaik dalam sehari adalah lemak jenuh sebanyak kurang dari 7%, lemak trans sebanyak kurang dari 1% dan sisanya dipenuhi dengan lemak tak jenuh.

Minyak yang biasa digunakan di Indonesia adalah minyak kelapa sawit dan minyak jagung yang mengandung banyak lemak jenuh, meskipun sekarang sudah banyak minyak goreng yang lebih banyak mengandung lemak tak jenuh.

Namun, kita juga harus memperhatikan cara memasak. Memanaskan minyak dengan suhu tinggi akan membuat minyak yang mengandung lemak tak jenuh berubah menjadi lemak jenuh. Hal ini pada akhirnya juga akan meningkatkan risiko pada kesehatan.