Kiat mengatasi gizi buruk

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 27 Jan 2017

Sahabat nutrisi,

Masalah gizi buruk pada anak-anak masih membayangi di banyak negara, termasuk Indonesia. Permasalahan gizi buruk pada anak bukan hanya malnutrisi tetapi juga obesitas. Keduanya dapat mengakibatkan gangguan pada tumbuh kembang anak. Sehingga edukasi mengenai nutrisi seimbang perlu semakin ditingkatkan dan disebarkan ke masyarakat.

Anggapan gizi buruk disebabkan karena faktor ekonomi atau kemiskinan menjadi tidak relevan, karena di masa sekarang banyak keluarga dengan penghasilan cukup yang memiliki anak bergizi buruk. Hal ini disebabkan karena keluarga tersebut tidak menerapkan makanan bernutrisi seimbang.

Berikut beberapa penyebab terjadinya gizi buruk pada anak:

  • Walau tidak lagi relevan, namun masalah ekonomi masih dapat dianggap sebagai salah satu penyebabnya.
  • Kurang pengetahuan mengenai makanan bernutrisi seimbang, sehingga menjalankan prinsip ‘asal kenyang’ saja.
  • Hanya terpaku pada beberapa jenis bahan makanan saja, sehingga tidak menyadari potensi bahan pangan lokal yang juga mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh
  • Tradisi yang merugikan, misalnya di beberapa wilayah ada pantangan mengonsumsi makanan tertentu padahal makanan tersebut mengandung zat gizi yang diperlukan
  • Tidak melakukan variasi bahan dan pengolahan makanan

Sebenarnya mencegah terjadinya gizi buruk tidak terlalu sulit dan tidak perlu mahal, berikut beberapa kiatnya:

  • Memantau berat badan dan tinggi anak untuk mengetahui kondisi gizinya. Segera konsultasikan dengan dokter ketika mengetahui pertumbuhan anak tidak sesuai dengan tabel tumbuh kembang.
  • Berikan ASI untuk bayi yang baru lahir sampai berusia 6 bulan, dan kemudian dilanjutkan dengan memberikan MPASI
  • Berikan asupan makanan yang seimbang dan bervariasi pada balita, antara lain mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, serat dan mineral
  • Hindari pemberian makanan siap saji secara berlebihan
  • Seimbangkan dengan olahraga, terutama untuk anak yang menderita obesitas.