Mencegah Keracunan Makanan

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 19 Mar 2016

Sahabat nutrisi,

Sungguh tidak menyenangkan jika kita mengalami keracunan makanan. Hal ini menimbulkan rasa tidak enak di bagian perut, mulai sekedar mual dan sakit perut, hingga muntah-muntah, diare dan hilang kesadaran, sehingga harus segera mendapat penanganan dokter karena dapat mengakibatkan kematian.

Kontaminasi dalam makanan merupakan penyebab utama terjadinya keracunan makanan. Seperti sayur dan buah yang tidak dicuci bersih, maupun daging yang tidak masak. Begitu juga kebersihan dalam proses memasak dan menyajikan, merupakan faktor penyebab terjadinya keracunan makanan. Tidak hanya makan di luar rumah, makanan di dalam rumah pun beresiko dapat menimbulkan keracunan.

Berikut beberapa tips agar makanan di rumah terhindar dari kontamintasi yang dapat mengakibatkan keracunan:

  • Tidak membiarkan makanan dalam suhu ruang lebih dari 3 jam. Spora dan racun yang dikeluarkan bakteri dapat ditemukan pada makanan yang dibiarkan lebih dari 3 jam di dalam suhu ruangan, dapat menyebabkan keracunan. Bakteri penghasil spora adalah Clostridium Perfringens, salah satu penyebab paling umum keracunan makanan di Amerika Serikat. Pelaku lain yang memroduksi racun pada suhu ruang adalah Bacillus, biasa ditemukan dalam nasi, sup, saus, dan sisa makanan.
  • Pastikan unggas benar-benar matang, dan cucilah tangan serta peralatan memasak unggas setelah proses pemasakan.
  • Masak daging cincang hingga matang benar. Selain unggas, daging cincang juga beresiko terkontaminasi bakteri dari penggilingan daging. Sementara pada daging steak kontaminasi hanya terjadi pada bagian luar daging.
  • Cuci sayur dan buah sampai bersih, gunakan air mengalir untuk mencucinya. Bakteri E.Coli yang menyebabkan penyakit paling banyak ditemukan di sayuran. Mencuci bersih berlaku untuk semua buah, baik buah yang kulitnya dapat dimakan langsung maupun yang harus dikupas.
  • Panaskan makanan yang sudah didiamkan selama 2 jam lebih
  • Sebaiknya tidak menyimpan makanan lebih dari 3 hari.