Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Beberapa cedera yang umum dialami anak-anak

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 10 Jun 2016

Sahabat nutrisi,

Dunia anak adalah dunia bermain. Mereka sangat aktif, bahkan seringkali karena terlalu asyik, mereka menjadi kurang berhati-hati. Sehingga akhirnya mereka mengalami cedera. Kendati biasanya tidak membahayakan, namun kita tetap harus waspada untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk.

Berikut cedera yang biasa dialami anak dan cara menanganinya:

  • Kepala terbentur, cedera ini sering terjadi karena si kecil yang senang berlarian ke sana ke mari, lalu terpeleset, Atau si kecil suka memanjat-manjat dan terjatuh. Begitu mengetahui kejadian ini segera periksa kondisinya, biarkan dia menangis keras terlebih dahulu, lalu minta dia mengangkat tangan, mengangguk, pastikan dia merespon pembicaraan. Segera bawa ke dokter jika anak mengalami kesulitan penglihatan, linglung ketika ditanya, sesak napas, muntah, atau pusing.
  • Tergores, cedera ini sangat umum terjadi pada balita. Akan tetapi tetap jangan diabaikan ya, karena kuman dapat masuk melalui luka sekecil apapun. Bersihkan luka goresannya dengan cairan antiseptik, setelah menghentikan perdarahannya, jika ada.
  • Terkilir. Biasanya terjadi karena anak kehilangan keseimbangan, sehingga jatuh dan terkilir. Bagian tubuh yang rentan terkilir adalah pergelangan kaki, lutut, pergelangan tangan, dan siku. Bagian yang terkilir akan mengalami bengkak, usahakan agar tidak menggerakan bagian tubuh yang terkilir. Untuk mengurangi bengkak, kompres dengan es batu. Segera bawa si kecil ke dokter untuk mendapat perawatan lebih lanjut dan untuk memastikan tidak ada bagian tubuh yang patah atau retak.
  • Memar, biasanya memar akan sembuh sendiri dalam beberapa hari, namun juga dalam 1 minggu tidak sembuh, disertai rasa sakit yang parah dan demam, segera bawa si kecil ke dokter.
  • Mimisan, biasanya mimisan pada balita dipicu oleh perubahan cuaca yang drastis, kebiasaan mengorek lubang hidung, hidung terbentur, atau alergi. Tekan pangkal hidungnya dengan kain atau tisu bersih, ajari anak bersikap tenang dan bernapas melalui mulut. Jika masih belum berhenti juga, segera bawa ke dokter.