Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Kiat menjelaskan perceraian pada anak

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 19 Jan 2018

Sahabat nutrisi,

Tidak ada pasangan yang menginginkan perpisahan. Setiap pasangan pasti ingin pernikahannya langgeng, bersama menjalani hidup, membesarkan anak lalu menghabiskan waktu sampai tua.

Akan tetapi, perjalanan tidaklah semulus yang dibayangkan. Ada banyak hal yang mungkin terjadi, yang akhirnya membuat pasangan memutuskan untuk berpisah, atau bercerai.

Masalahnya adalah ketika pasangan tersebut sudah menjadi orang tua, dari satu atau beberapa orang anak. Perpisahan atau perceraian yang dialami oleh orang tua mereka, pastinya akan menimbulkan dampak terhadap diri si anak. Idealnya, dalam satu keluarga memang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Akan tetapi jika kebersamaan itu justru dapat menimbulkan akibat yang tidak baik terhadap masing-masing anggota keluarga, dan setelah gagal melakukan berbagai mediasi, perceraian adalah jalan paling akhir yang dipilih.

Sepahit apapun kenyataannya, anak harus tetap diberitahu tentang keadaan keluarga, menyangkut hubungan antara ayah dan ibu. Inilah saat para orang tua mengesampingkan ego, dan bersama-sama menjelaskan pada anak, untuk kepentingan anak.

Berikut beberapa kiat untuk menjelaskan perceraian pada anak, seperti yang dikutip dari M Gary Neuman, penulis buku Helping Your Kids Cope with Divorce:

  • Diskusikan dengan pasangan kapan waktu yang tepat untuk menyampaikan kepada si kecil. Singkirkan ego masing-masing. Ini bukan tentang diri Anda, tetapi tentang keadaan emosi anak.

  • Sampaikan secara bersama-sama. Ayah ibu harus duduk bersama dan menjelaskan keadaannya, namun tidak perlu menjelaskan atau mengatakan siapa penyebab masalah ini. Diskusikan terlebih dulu tentang cara dan apa yang harus disampaikan

  • Antisipasi reaksi anak. Anak yang lebih kecil mungkin tidak terlalu bereaksi, tetapi anak yang lebih besar mungkin akan memperlihatkan rasa sedih atau marah. Sempatkan waktu untuk berbicara dengannya sendiri.

  • Biarkan mereka memperlihatkan emosi dan ekspresinya saat itu, tetapi tetap tegaskan bahwa ayah dan ibu tetap menyayangi mereka.

  • Beritahu anak bahwa perpisahan ini bukan kesalahan mereka, dan yakinkan mereka bahwa ayah dan ibu akan selalu ada untuk mereka, sekalipun salah satu tidak tinggal serumah lagi.

  • Beri waktu kepada mereka untuk bertanya, dan jawablah dengan jujur.

  • Gunakan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti dan tidak berbelit-belit.

  • Jangan saling menyalahkan satu sama lain