Informasi Media

Anda adalah seorang jurnalis, penerbit, komunikasi atau media profesional: 
Kami di sini untuk menjawab pertanyaan Anda berkaitan dengan kelompok berita / data, permintaan wawancara, permintaan kemitraan

Perjalanan Aksi Bersama Cegah Stunting: Danone Indonesia Perkuat Kolaborasi dan Inovasi Untuk Dukung Anak Indonesia Jadi Generasi Maju

Latest Update: 09 Nov 2022

Yogyakarta, 9 November 2022 - Sejalan dengan misi perusahaan yang berkomitmen membawa kesehatan melalui makanan dan minuman ke sebanyak mungkin orang, Danone Indonesia terus berupaya untuk mendukung target pemerintah dalam penurunan angka stunting di Indonesia. Dalam mempersiapkan anak-anak Indonesia menjadi generasi emas pada tahun 2045, dibutuhkan perhatian bersama bagi mereka agar bisa mendapatkan tumbuh kembang yang maksimal melalui perhatian pada fondasi penting bagi kesehatan anak yaitu pemenuhan gizi yang baik sejak dini, bahkan sejak anak masih dalam kandungan.  Sehingga untuk meningkatkan kesehatan anak-anak Indonesia dibutuhkan program edukasi dan intervensi di lapangan serta riset dan inovasi berbasis ilmiah yang dapat mendorong lahirnya inovasi baru dalam produk pangan dan nutrisi dan secara mudah dapat dijangkau oleh masyarakat.

Untuk mengatasi stunting dibutuhkan paket lengkap lintas sektoral, melibatkan semua pemangku kepentingan secara serentak pada fase hulu dan hilir. Berangkat dari permasalahan stunting yang masih menjadi tantangan Indonesia, Danone Indonesia memiliki berbagai inisiatif program berkelanjutan yang  memperhatikan tiga area fokus pencegahan stunting yaitu Pola Makan, Pola Asuh dan Sanitasi. Melalui ketiga area fokus tersebut, diharapkan dapat mendukung kesehatan sebanyak mungkin masyarakat Indonesia dengan mengedepankan keahlian yang dimiliki oleh Danone Indonesia sebagai sektor industri. Danone Indonesia sebagai perusahaan yang beroperasi dan memproduksi produknya di Indonesia untuk masyarakat di Indonesia, juga berkomitmen mengembangkan inovasi produk bernutrisi untuk mendukung kualitas kesehatan masyarakat, khususnya untuk menjawab kebutuhan gizi ibu hingga anak-anak. Selain melalui  keahlian bidang sains dan teknologi yang juga tergambar dalam fasilitas pusat riset R&I Center di Yogyakarta.

Medical & Scientific Affairs Director Danone Specialized Nutrition Indonesia, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK., mengungkapkan Danone Indonesia melakukan berbagai upaya untuk mendukung penyediaan inovasi produk bernutrisi untuk mendukung penanganan dan pencegahan stunting di Indonesia. “Selama lebih dari 68 tahun hadir dan menyediakan nutrisi untuk masyarakat Indonesia, Danone Indonesia melalui Nutricia dan Sarihusada berkomitmen untuk melakukan berbagai inovasi produk untuk menjawab kebutuhan gizi ibu hamil hingga anak-anak. Salah satunya adalah permasalahan anemia yang dialami sekitar 48.9% ibu hamil dan sekitar 1 dari 3 anak berusia di bawah 5 tahun di Indonesia. Untuk itu, kami mengembangkan produk dengan zat gizi atau bahan yang inovatif serta memiliki nilai gizi yang bermanfaat untuk membantu pemenuhan zat gizi ibu hamil dan anak Indonesia yang aman dan berkualitas tinggi untuk dikonsumsi masyarakat. Salah satu contoh zat gizi inovatif dari kami yaitu IronC yang merupakan kombinasi zat besi dan vitamin C untuk membantu pemenuhan gizi dan zat besi pada anak. Inovasi produk nutrisi kejar tumbuh untuk anak gizi kurang atau gizi buruk (PKMK) juga kami lakukan untuk membantu pemerintah dalam upaya pencegahan stunting pada anak Indonesia. Selain itu, kami juga mendukung penyediaan alat bantu pemantauan pertumbuhan digital untuk membantu orang tua memonitor pertumbuhan anaknya.”

R&I Center di pabrik Sarihusada Yogyakarta merupakan fasilitas riset dan inovasi bertaraf internasional yang dilengkapi dengan keahlian sains dan teknologi yang mutakhir. Hal ini akan mendorong upaya Danone Indonesia dalam mengembangkan inovasi produk nutrisi. Pusat riset ini dilengkapi dengan empat fasilitas teknologi tinggi diantaranya pilot plant, laboratorium pengemasan produk dan bahan baku, laboratorium sensori dan laboratorium pengemasan. Fasilitas ini memudahkan dalam melakukan proses prototipe produksi secara mandiri, mulai dari menggali insight sains dan teknologi, hingga studi klinis dan pengembangan produk hingga pengemasan, keamanan dan efektifitas produk, mengembangkan produk, melakukan studi pengemasan, dan studi sensori hingga produk inovasi siap diproduksi dalam skala industri. Dalam proses produksi kami, kualitas produk dan keamanan konsumen merupakan prioritas utama Kami memastikan penggunaan bahan baku dengan kualitas terbaik yang berasal dari pemasok yang kredibel yang telah melalui proses audit yang ketat. Kami memiliki kontrol kualitas yang ketat selama produksi di pabrik sampai penanganan produk sampai ketangan konsumen. Sehingga hanya produk yang terbaik yang telah melalui uji kualitas yang ketat yang dipasarkan untuk konsumen kami.

Ahli Gizi dari Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) – Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Ir. Sri Anna Marliyati, MSi., mengatakan, “Salah satu pendekatan penyelesaian dari sekian banyak pendekatan yang harus dilakukan secara bersamaan adalah pemberian nutrisi ibu dan anak yang seimbang di 1000 Hari Pertama Kehidupan. Bahkan, memastikan nutrisi ibu yang cukup sebelum konsepsi juga penting. Namun, dalam kondisi ketika pangan lokal sehari-hari tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi untuk mengejar ketertinggalan tersebut, industri bisa hadir melalui inovasi produk nutrisi kejar tumbuh untuk anak yang mengalami gizi kurang dan gizi buruk. Peran industri lainnya yang tidak kalah penting adalah edukasi terus menerus kepada masyarakat, terutama mengenai pola makan gizi seimbang, pola asuh yang baik dan sanitasi yang sehat. Oleh karena itu, kami dari FEMA IPB sangat menyambut baik segala upaya kolaborasi dengan Danone Indonesia melalui program-program keberlanjutan seperti program Isi Piringku, sehingga dapat mendukung terciptanya generasi masa depan yang lebih maju.”

Lusiningsih, SE., M.Si., Kepala Bidang (Kabid) Perekonomian Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta mengatakan, “Kami menyadari, pemerintah daerah tidak dapat bergerak sendiri untuk terus menekan angka stunting. Walaupun Yogyakarta merupakan salah satu kota dengan angka prevalensi terendah di Indonesia, namun kami harus tetap melakukan upaya agar angka stunting tidak meningkat, bahkan bisa terus menurun. Untuk itu, kolaborasi multipihak Pemerintah Kota Yogyakarta masih penting dilakukan, seperti upaya kami bersama Danone Indonesia untuk Bersama Cegah Stunting di wilayah ini. Diharapkan lebih banyak pemangku kepentingan dan pelaku industri lainnya yang dapat terus aktif melakukan kemitraan yang strategis dan sinergis untuk mendukung Program Percepatan Penurunan Stunting dan mendukung terciptanya anak generasi maju di Indonesia.”

Dalam upaya mendukung penanganan stunting, selain menghadirkan inovasi produk berbasis ilmiah, Danone Indonesia juga menjalankan berbagai inisiatif program berkelanjutan di bawah payung gerakan bernama “Bersama Cegah Stunting” yang dikembangkan bersama multi stakeholder dan telah menjangkau lebih dari 4,5 juta penerima manfaat. Gerakan ini mengintegrasikan program-program pencegahan stunting secara nasional yang menyasar edukasi gizi, pola asuh dan pola hidup sehat di keluarga maupun sekolah, seperti Isi Piringku, GESID (Generasi Sehat Indonesia), AMIR (Ayo Minum Air), Warung Anak Sehat (WAS), Bunda Mengajar, TANGKAS (Tanggap Gizi dan Kesehatan Anak Stunting), WASH (Water Access Sanitation and Hygiene/ Akses Air Bersih dan Sanitasi Higiene) dan Aksi Cegah Stunting (ACS) yang merupakan penguatan sistem rujukan di poros Posyandu, Puskesmas dan RSUD untuk deteksi dan tatalaksana anak dengan kondisi gagal tumbuh, gizi kurang, dan gizi buruk yang mengarah pada kondisi stunting.

Penanganan stunting di Indonesia memerlukan koordinasi dan keterlibatan antar lima elemen yang disebut pentahelix yaitu pemerintah pusat dan daerah, akademisi atau perguruan tinggi, sektor swasta, masyarakat atau kelompok komunitas, serta media. Maka dari itu, Danone Indonesia juga menjalankan berbagai program tersebut melalui kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan di antaranya Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Pemerintah Daerah (Jawa Tengah, Wonosobo, Yogyakarta), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP), Human Initiative, One Earth Integral, dan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), serta masih banyak mitra lainnya. 

Sebagai upaya menyebarluaskan informasi seputar inisiatif program pencegahan stunting tersebut, Danone Indonesia menggelar kegiatan “Perjalanan Aksi Bersama Cegah Stunting” bertajuk “Kolaborasi dan Inovasi Dukung Anak Indonesia Jadi Generasi Maju” yang diselenggarakan pada 8-10 November 2022 di Wonosobo dan Yogyakarta. Melalui kegiatan tersebut, Danone Indonesia ingin berbagi pengalaman praktik baik dalam upaya pencegahan stunting yang berfokus pada 3 pendekatan yaitu Pola Makan, Pola Asuh dan Sanitasi. Di mana Yogyakarta menjadi salah satu daerah yang menjadi tujuan kegiatan ini dimana ada beberapa lokasi program yang dikunjungi, diantaranya di daerah Yogyakarta, yaitu Isi Piringku, Bunda Mengajar, dan WAS (Warung Anak Sehat), di mana program-program tersebut dilakukan untuk menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat Yogyakarta yang tinggal di perkotaan, khususnya anak dan keluarga dalam menerapkan pola makan dengan gizi seimbang, pola asuh yang baik dan sanitasi yang sehat. Sebab, masyarakat yang tinggal di perkotaan seperti di Yogyakarta, tidak sedikit yang belum memahami tentang pola asuh dan pola makan untuk anak yang baik dan tepat. 

Program Bunda Mengajar yang diimplementasikan di Kelurahan Kelurahan Kricak, Yogyakarta berfokus pada tiga kegiatan yaitu edukasi, posyandu, dan urban farming, yang bertujuan menjawab berbagai faktor yang menjadi permasalahan pemenuhan gizi seimbang di perkotaan melalui upaya edukasi dan pendampingan untuk meningkatkan kesehatan, pendidikan, dan sumber penghasilan masyarakat. Sementara melalui program Isi Piringku 4-6 tahun yang dilakukan di TK PKK Budi Rahayu di Kecamatan Mergangsan, Yogyakarta, merupakan dukungan nyata Danone Indonesia untuk pemerintah dalam mensosialisasikan panduan ‘Isi Piringku’ kepada para orang tua dan para guru pendidikan anak usia dini (PAUD), yang bertujuan untuk membantu para orang tua dan guru membiasakan konsumsi makanan dengan gizi seimbang baik di rumah maupun sekolah. Sedangkan, melalui program WAS yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Kotagede 3 Yogyakarta bertujuan untuk mengurangi angka malnutrisi pada anak-anak usia 5-12 tahun dan mengedukasi anak-anak dan para guru di sekolah, serta melatih para ibu kantin dalam membuat jajanan bernutrisi dan aman. 

Selain kepada pelanggan, dengan memberikan produk yang berkualitas, Danone Indonesia juga sangat memperhatikan status gizi bagi keluarga karyawan, terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (1.000 HPK). Ada berbagai inisiatif perusahaan untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan karyawan. “Danone memberikan cuti melahirkan berbayar kepada karyawan wanita selama 6 bulan dan 10 hari bagi karyawan pria yang istrinya melahirkan sebagai bentuk dukungan pemberian ASI Eksklusif sejak 2016. Di berbagai kantor dan pabrik Danone juga tersedia ruang laktasi dan klinik kesehatan untuk memastikan kesejahteraan ibu dan karyawan yang menyusui. Danone Indonesia juga memiliki “Healthitude Program” untuk memastikan setiap karyawan selalu berada dalam kondisi sehat dan tetap produktif. Sementara itu, untuk memastikan karyawan dan keluarganya berada dalam status gizi yang baik, Danone Indonesia juga memiliki Program 1000 Pelangi yang merupakan program pendampingan untuk karyawan danone di 1000 HPK. Tidak hanya itu, Careline Danone SN Indonesia juga sudah dibekali Manajemen Laktasi dengan latar belakang pendidikan gizi, kebidanan, keperawatan, hingga kesehatan yang dapat diakses 24/7. Inisiatif-inisiatif tersebut telah menunjukkan komitmen Danone Indonesia sebagai perusahaan yang ramah keluarga, dimana saat ini juga aktif dan menjadi anggota dari Asosiasi Pengusaha Sahabat Anak Indonesia (APSAI),” tutup dr. Ray.

Back to Archive