7 Bulanan dan tangis bahagia Kakek

Oleh siti latifah 13 Feb 2014

Dear Diary,

Anakku Isya kini berusia 3,5 tahun. aku takkan lupa saat ia masih dalam kandungan. Saat usia kehamilan menginjak 7bulanan, aku dan suami pulang ke Jepara, adik iparku menikah. Sekalian acara 7 bulanan. Karena 2 acara digabung, banyak saudara dan tetangga yang datang, ada Kyai yang mendoakan dan makanan yang dibawa tamupun tidak mengikuti pakem acara 7 bulanan pada umumnya. Ada nasi, sayur dan lauk ikan, dan jajannya tidak 7 macam, tapi delapan macam. Bagi kami yang penting mendoakan si jabang bayi dan syukuran ke saudara dan tetangga. Yang mengharukan, saat itu bapak mertua tengah sakit stroke. Beliau mengelus perutku sambil menangis bahagia.“Nanti anakmu laki-laki.“Bapak dan ibu mertua memang telah memiliki 3 cucu perempuan, dan sangat mendambakan cucu laki-laki.

 Tuhan mengabulkan keinginan beliau. Yang membuat kami sedih, beliau meninggal 3 hari setelah Isya genap 1 tahun. Dan beliau meninggal 5 jam setelah kami sampai di kediamannya.

Acara#7BulananMama atau 4 bulanan bagiku tidak harus pakem sesuai adat, seperti siraman, dan sebagainya.Yang penting maknanya. #7BulananMama diadakan sebagai bentuk syukur pada Tuhan dan mengundang ustadz dan tamu untuk ikut mendoakan agar ibu dan janin sehat hingga persalinan tiba dan mendoakan semoga si kecil menjadi anak yang sholeh dan berbakti.  Acara syukuranpun disesuaikan budget kita agar tidak berlebihan dan bermanfaat untuk semua :)