Yogyakarta, 4 November 2012 - PT Sarihusada, dalam rangka edukasi gizi, mengajak wartawan dan bloggers ikuti acara Nutritalk “Jelajah Gizi” di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta tanggal 2 - 4 November. Acara ini merupakan program edukasi gizi untuk mengenal sumber gizi dan sumber pangan lokal di wilayah kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Acara "Jelajah Gizi" ini merupakan rangkaian dari program Nutritalk - program edukasi gizi untuk wartawan dan komunitas media sosial yang digelar secara rutin oleh Sarihusada dengan mendatangkan beragam pakar kesehatan, gizi dan sosial kemasyarakatan sebagai narasumber.
"Program Nutritalk Jelajah Gizi dengan belajar langsung dilapangan ini merupakan yang pertama digelar oleh Sarihusada dan Gunungkidul dipilih karena banyak pangan lokal yang menarik untuk dilihat dan dipelajari di wilayah ini," kata Yeni fatmawati, Corporate Affairs and Legal Director PT Sarihusada.
Dalam program ini Sarihusada juga mengajak pakar pangan dan gizi Prof Ahmad Sulaiman yang juga merupakan Guru Besar Ilmu Gizi Institut Pertanian Bogor. Prof. Ahmad menjadi narasumber yang memberi penjelasan seputar kandungan gizi, manfaat, serta keamanan pangan dari beragam masakan dan pangan yang ada di Gunungkidul.
Para peserta Nutritalk Jelajah Gizi Sarihusada selama dua hari ini telah mencicipi pangan khas Gunungkidul seperti beras merah (padi gogo), belalang goreng, ikan wader serta aneka makanan olahan yang terbuat dari singkong seperti tiwul dan gatot.
"Sumber pangan lokal jangan diremehkan karena walaupun terlihat sederhana, makanan-makanan ini memiliki kandungan gizi yang baik dan diperlukan tubuh baik gizi makro maupun mikro," kata
Prof. Ahmad Sulaeman. Masyarakat Gunungkidul telah membuktikan kepiawainnya dalam menggali dan mengolah potensi pangan lokal dalam bergama situasi yang sulit sehingga akhirnya saat ini makanan-makanan tersebut bisa dinikmati sebagai sajian kuliner khas wilayah ini, tambah Ahmad.
Peserta Jelajah Gizi juga diajak berbicara langsung dengan masyarakat serta tokoh-tokoh lokal mengenai sejarah pangan serta tantangan yang dihadapi dalam memenuhi kebutuhan pangan.
Salah satu yang dikunjungi adalah Bidan Listiyani yang mencoba mengatasi masalah kekurangan air dengan membangun sumur bor untuk masyarakat di sekitar tempat tinggalnya.
Keberadaan sumur bor bantuan Sarihusada serta ketekunan bidan Listiyani dalam membimbing masyarakat dalam pengelolaan air berhasil menurunkan resiko kematian ibu melahirkan di Desa Sambirejo, Gunungkidul. Atas keberhasilan ini bidan Listiyani dianugerahi penghargaam Srikandi Award tahun 2009 serta GKPM Award dari CFCD. Dan Kemenko Kesra tahun 2012.
"Kami berharap program Nutritalk Jelajah Gizi ini bisa memberikan pengetahuan kepada wartawan serta blogger peserta acara yang selanjutnya akan menjadi sumber informasi untuk tulisan yang akan disebarkan kepada masyarakat," kata Arif Mujahidin, Head of Corporate Affairs Division, PT Sarihusada.