Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

4 Olahan Makanan Laut Nusantara

Oleh mahdusabrori.com 06 Nov 2016

Aktifitas nelayan seusai melaut | Foto: bandungkita.net

Indonesia, bangsa besar yang memiliki 258 juta lebih populasi jiwa, 300 kelompok etnis, 13.466 gugusan pulau, 1.922.570 km2 luas daratan, serta 3.257.483 km2 luas perairan. Dengan luas laut yang mencapai 70 persen dari total luas wilayah, ditambah letak Indonesia yang tepat berada di antara Samudera Fasifik dan Samudera Hindia, maka sangat masuk akal Indonesia menjadi bangsa yang memiliki potensi perikanan yang sangat melimpah. Segala potensi itu tersebar luas dari Malaka hingga Arafura. Banyak masyarakat Indonesia, terutama yang berada di darah pesisir, sangat bergantung kepada hasil laut Indonesia. Menjadikan Laut Indonesia sebagai lumbung pangan mereka.

Selain untuk diperjual belikan karena nilai ekonomisnya yang sangat tinggi, banyak dari para nelayan menyisihkan sebagian dari hasil tangkapannya untuk sekedar dikonsumsi sendiri. Menikmatinya sebagai asupan penuh gizi tanpa harus mereka beli.

Pasti kita sudah tahu bahwa ikan mengandung banyak protein yang baik bagi tubuh manusia. Bahkan ada yang bilang bahwa kandungan protein yang terdapat pada ikan lebih besar ketimbang kandungan protein yang ada pada daging sapi dan daging ayam. Dalam daging ikan, terdapat Omega 3 dan Asam Amino yang baik untuk perkembangan otak anak, Vitamin A yang berfungsi untuk mencegah gangguan mata pada anak, Vitamin D untuk pertumbuhan tulang, Vitamin B6 untuk mencegah anemia, Vitamin B12 untuk melindungi jantung, Yodium untuk mencegah gondok, Selenium untuk metabolisme tubuh, serta Flour yang berguna untuk menguatkan dan meyehatkan gigi anak.

Keanekaragaman etnis yang ada di Indonesia melatarbelakangi banyaknya cara yang digunakan masyarakat dalam mengolah ikan untuk dikonsumsi. Ada yang dibakar, digoreng, ditumis, dikukus, hingga difermentasi. Beda daerah, beda juga cara mengolah ikannya. Berikut beberapa variasi masakan khas daerah-daerah di Nusantara yang berbahan ikan laut.

Ikan Rusip Khas Sumatera Selatan

travel.kompas.comIkan Rusip | Foto: travel.kompas.com

Di Sumatera Selatan, ada satu masakan yang memiliki cara mengolah ikannya yang cukup unik. Bukan digoreng, dibakar, maupun dikukus. Tapi difermentasi.

Masakan unik ini bernama Ikan Rusip. Bahan dasar dari ikan rusip ini lumrahnya menggunakan ikan teri. Selain harganya yang ekonomis, ikan teri memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi. Dari 100 gr ikan teri segar, terkandung 10.3 gr protein. Tidak hanya protein, ikan teri juga kaya akan kalsium. Jika dibandingkan dengan ikan-ikan laut yang memiliki ukuran tubuh lebih besar dari ikan teri, kandungan kalsium yang ada di ikan teri jauh lebih tinggi. Dari 100 gr ikan mungil ini, terkandung 972 mg kalsium. Jumlah ini tergolong tinggi untuk ukuran ikan yang kecil seperti ikan teri. Ditambah kandungan fosfor, zat besi, vitamin A, juga vitamin B1, semakin menambah keistimewaan ikan teri. Apalagi dalam proses pengolahan Ikan Rusip yang difermentasi, membuat kandungan gizi yang terdapat dalam ikan teri tidak berkurang akibat proses pemasakan yang berlebihan.

Sate Lilit Ikan Khas Bali

www.resepresepmasakan.com

Sate Lilit Ikan | Foto: www.resepresepmasakan.com

Tidak hanya terkenal dengan wisata alamnya yang memukau, Bali juga dikenal memiliki beberapa variasi kuliner yang unik dan lezat. Salah satunya Sate Lilit Ikan. Sate Lilit Ikan menjadi kuliner yang digandrungi para wisatawan karena citarasanya yang khas. Lembut, gurih, dan kaya akan rempah.

Sate Lilit Ikan biasanya menggunakan ikan tenggiri sebagai bahan dasarnya. Itu karena ikan tenggiri memiliki tekstur daging yang empuk dan rasanya juga enak. Selain itu, ikan tenggiri penuh gizi yang baik untuk tubuh manusia. Dari 100 gr daging ikan tenggri, terdapat kandungan protein sebanyak 21.5 gr, energi 109 kkal, asam lemak 2,6 gr, serta mineral sebesar 2.9 gr. Jika dibandingkan kacang-kacangan, daging ikan tenggiri memiliki kandungan protein yang lebih tinggi.

Campor Lorjuk Khas Pamekasan

pelancongberjilbab.blogspot.co.id

Campor lorjuk | Foto: pelancongberjilbab.blogspot.co.id

Setelah dari Sumatera Selatan dan Bali, boleh lah kita beralih ke tempat kelahiranku, Pamekasan, Madura. Di tempat kelahiranku terdapat kuliner unik yang bernama Campor Lorjuk. Rasanya sangat memanjakan lidah. Dalam seporsi Campor Lorjuk terdapat potongan lontong yang begitu pulen, rempeyek yang renyah saat digigit, taburan tauge, bihun, dan lorjuk rebus. Ditambah rasa gurih yang didapat dari guyuran kuah hasil rebusan lorjuk. Sebenarnya lorjuk nama lain dari kerang bambu. Warga pesisir di Pamekasan terbiasa menyebut kerang yang hobi sembunyi dibawah pasir itu sebagai lorjuk.

Campor Lorjuk memiliki komposisi gizi yang sangat lengkap. Karbohidrat dari lontong dan bihun, dan protein dari kerang bambu itu sendiri. Kandungan yang terdapat dalam kerang bambu ini cukup lengkap. Dari 3 ons kerang bambu kukus, terdapat 22 gr protein, 24 mgr zat besi, 18 mgr vitamin C, serta 1.022 mgr natrium.

Cakalang Fufu khas Minahasa

backpackerlee.wordpress.com

Cakalang Fufu | Foto: backpackerlee.wordpress.com

Terakhir, kita ke tanah Minahasa, Sulawesi Utara. Di Minahasa, terdapat satu olahan ikan cakalang yang cukup unik sekali. Kalau biasanya cakalang langusung dikonsumsi dengan cara digoreng atau dibuat sub, di Minahasa ikan cakalang melalui proses pengawetan terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Jangan berpikiran negatif dulu ya. Pengawetan yang dimaksud di sini adalah proses pengawetan secara alami, dengan cara diasap. Di Minahasa cakalang asap lebih dikenal sebagai Cakalng Fufu. Proses pengasapannya memakan waktu empat jam hingga warna daging cakalang berwarna merah dan bertekstur empuk, kering dan tidak berair. Konon jika proses pengasapannya dilakukan secara tepat, Cakalang Fufu dapat bertahan selama satu bulan dalam suhu ruangan.

Masalah gizi, Cakalang Fufu tidak usah diragukan lagi. Ikan cakalang yang menjadi bahan dasar dari Cakalang Fufu mengandung protein 23.2 gr dan lemak ikan 2.7 gr per 100 gr ikan cakalang.

Berbagai variasi kuliner berbahan ikan laut yang telah diuraikan di atas semakin membuktikan bahwa Indonesia benar-benar bangsa yang besar dan kaya raya. Besar dari mana? Kaya dari mana?

Bukankah kita memiliki 13.466 gugusan pulau dengan 258 juta lebih populasi jiwa. Dan, bukankah kita juga memiliki cadangan devisa yang melimpah dibawah laut kita, berupa rumpun-rumpun ikan. Dan luasnya tidak tanggung-tanggung, 3.257.483 km2.

Jika seperti itu, masihkah kita tidak sadar akan kebesaran dan kekayaan bangsa kita?

Referensi:

  • http://permathic.blogspot.co.id/2015/01/kandungan-gizi-dan-manfaat-ikan-tongkol.html?m=1
  • http://www.menuresepmasakan.com/resep-sate-lilit-ikan-khas-bali-yang-enak-dan-gurih/
  • https://id.m.wikipedia.org/wiki/Indonesia
  • https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ikan
  • http://katadata.co.id/infografik/2016/04/05/laut-indonesia-lumbung-pangan-rakyat
  • http://manfaat.co.id/manfaat-ikan-teri
  • http://www.kesehatanpedia.com/2015/03/kandungan-nilai-gizi-ikan-tenggiri-per.html?m=1
  • http://www.zonakesehatan.info/2014/11/manfaat-kerang-serta-kandungan-gizinya.html?m=1
  • https://id.m.wikipedia.org/wiki/Cakalang_fufu
  • http://www.masakandapurku.com/2015/05/cara-membuat-ikan-rusip-khas-sumatera.html?m=1
  • http://www.traveljaya.com/2015/10/11-makanan-khas-pulau-madura-yang-wajib.html?m=1
  • http://www.satujam.com/masakan-nusantara-ikan/

mahdusabrori.com