Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Asem Segerrrrr Kuah Jruek

Oleh Vanda Deosar 07 May 2013

Kuah Jruek merupakan makanan khas pantai Aceh bagian barat, mungkin sebagian orang belum pernah mendengar tentang Kuah Jruek, karena Kuah Jruek tidak terkenal seperti pliek ue. Pada dasarnya kedua makanan ini sama, yang berbeda adalah bumbu yang dipakai, jika Pliek ue memakai kelapa yang di fragmentasi maka Kuah Jruek memakai durian. 

Jruek dalam bahasa Indonesia bermakna diasamkan, namun tingkat asamnya tidak sampai menghasilkan kadar alkohol dalam bahan dasar bumbu jruek sehingga masih bisa dikonsumsi dan masih tergolong halal.

Biasanya Kuah Jruek dimasak untuk perayaan-perayaan hari besar, misalnya Pesta Perkawinan atau Pesta Meugang (makan daging sepuasnya).  Sama seperti kuah pliek uekuah jreuk juga menjadi kebanggaan masyarakat di pesisir Aceh bagian barat. Betapa tidak, menurut masyarakat disana, kuah jreuk sudah ada sejak zaman dahulu, dan selalu menjadi pilihan menu untuk setiap acara penting di daerah tersebut. Selain untuk acara besar, kuah jruek sering juga dijadikan masakan khas untuk menjamu tamu dari luar kota yang berkunjung ke rumah, hanya saja pada waktu tertentu kuah jruek ini susah didapati karena sudah semakin jarang orang yang membuat bumbunya, maklum terkadang butuh proses sedikit lebih lama. Selain waktu yang lama, pembuatan bumbu kuah jruek hampir saja hilang karena minat masyarakat semakin berkurang dan hanya pada musim tertentu saja orang-orang membuatnya.

Jruek terbuat dari daging durian yang sudah difermentasi, bagi yang tak pernah mencobanya pasti akan terbayang rasa durian yang lezat, manis dan harum. Tapi tunggu dulu, setelah difermentasi dengan cara diendapkan dalam botol daging durian ini telah berubah rasa, menjadi lebih asam, dan aroma harumnya menjadi hilang.
Kadang-kadang masyarakat setempat mengolah Kuah Jruek ini menjadi sambal untuk menu makanan, racikannya tinggal ditambah cabai dan bawang merah dan bumbu lainnya. Rasanya memang agak-agak aneh di lidah, tetapi bagi yang menyukai rasa asam bisa membangkitkan selera makan lho.

Cara membuatnya sangat sederhana, daging durian setelah dipisahkan dari bijinya tinggal dikeringkan dengan hanya meletakkannya dalam wadah terbuka, lalu dibiarkan hingga kadar airnya menjadi kering sekitar lima sampai tujuh hari.
Setelah itu bisa langsung dikonsumsi dengan cara menambahkannya dalam berbagai menu masakan seperti  ikan asam pedas dan menu masakan lainnya tergantung selera.
Tak hanya mudah dibuat, jruek juga bisa bertahan lama jika benar-benar kering bahkan bisa bertahan hingga dua tahun, proses penyimpanannya cukup dimasukkan dalam botol-botol minuman dan ditutup rapat.
Biasanya untuk membuat warna jruek menjadi lebih cerah, diberi pewarna alami berupa pati kunyit, hasilnya jruek terlihat lebih cerah.

Untuk membuat Kuah Jruek yang bervariasi, kita dapat mencampur bahan-bahan seperti:

  • 100 gr udang basah
  • 100 gr kacang panjang
  • 50 gr daun melinjo
  • 50 gr lombok ijo
  • 3 lembar daun jeruk purut
  • 300 gr kelapa
  • 50 gr lombok besar
  • 15 gr bawang merah
  • 50 gr jahe
  • 200 gr santan kelapa
  • Secukupnya kunyit

Cara Membuat

  1. Semua bumbu di haluskan.
  2. Udang dibersihkan.
  3. Kelapa di gongseng lalu digiling halus.
  4. Kacang panjang di potong kecil-kecil.
  5. Semua nahan dan bumbu di campur dan diaduk dalam kuali, kemudian masukkan santan secukupnya.
  6. Biarkan mendidih dan aduk sampai rata hingga masak.
  7. Siap untuk dihidangkan.

Hidangan ini amat sangat lezat untuk anda yang suka dengan asam dan ditambahkan nasi, hidangan ini akan menjadi santap siang yang sederhana dengan penuh gizi.

Di dalam daging buah durian mengandung banyak sekali zat gizi, di antaranya adalah karbohidrat, lemak, protein, serat, kalsium (Ca), fosfor (P), asam folat, magnesium (Mg), potasium/kalium (K), zat besi (Fe), zinc, mangaan (Mn), tembaga (Cu), karoten, vitamin C, thiamin, niacin, dan riboflavin. Durian juga mengandung gula yang cukup banyak serta sifatnya panas sehingga penderita diabetes dan ibu hamil sebaiknya tidak mengkonsumsi durian. Fosfor dan zat besi yang terdapat dalam durian ternyata 10 kali lebih banyak daripada buah pisang. Kandungan gizi tiap 100 gram buah durian adalah 67 gram air, 2,5 gram lemak, 28,3 gram karbohidrat, 1,4 gram serat, 2,5 gram protein, dan menghasilkan energi sebesar kurang lebih 520 kJ.

Pesan saya, jika jalan-jalan ke Aceh Barat, jangan lupa untuk mencoba Kuah Jruek ini langsung dari daerahnya maka jalan-jalan anda kali ini akan terasa nikmat ^^

- Vanda Deosar -

1 Komentar

Hijrah Yunus

09 May 2013 16:52

Wah, baru tau ni sayur...jadi pengen nyobain *kedip2

Vanda Deosar

10 May 2013 08:26

ayok dicoba, asem-asem gitu hehehe ^_^