Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Batagor - Makanan khas Bandung

Oleh Dwi Damayanti 17 Oct 2012

BATAGOR

batagor kering

batagor kering

batagor kering

 batagor kuah


Siapa yang tak kenal dengan kuliner khas Bandung yang satu ini? Sluuuuuuurp! Makanan ini sudah terkenal dimana-mana dan siapapun bisa menikmatinya bahkan bisa membuatnya sendiri dengan mudah. Bagi Anda yang tinggal di Bandung atau pernah mengunjungi Bandung, pasti Anda bisa dengan mudah menemukan batagor di mana saja, hampir di setiap titik keramaian di Kota Bandung. Ada beberapa batagor yang terkenal di Bandung, misalnya Batagor riri, Batagor kingsley, Batagor Isan, dan Batagor Abuy. Bagaimana sih asal muasal atau sejarah munculnya batagor? bagaimana kandungan gizinya? dan seluk beluk batagor? mari kita simak!


Asal Mula Batagor 

Batagor (akronim dari baso tahu goreng) adalah makanan tradisional Bandung, Jawa Barat. Batagor ini lahir dari ketidaksengajaan. Saat itu, di Kawasan Bandung, ada seorang pelopor  Batagor yang mulai berjualan sejak tahun 1970an, namanya Isan. Pada mulanya Isan adalah seorang penjual bakso tahu keliling di seputaran Jalan Kopo, Bandung.

Suatu ketika, bakso yang dijajakan Isan kurang laku. Setiap hari ia memilikirkan akan diapakan bakso tahu yang tak terjual ini. Apakah harus dibuang, atau diolah lagi supaya tetap menghasilkan uang? Kemudian muncul ide sederhana untuk menggoreng sisa baso tahu yang tak laku terjual tersebut. Pada awalnya baso tahu yang digoreng itu ia bagikan pada tetangganya, ternyata para tetangganya sangat menyukainya. Bahkan ada tetangga yang diminta untuk dibuatkan. Melihat antusiasme para tetangganya tersebut, Isan mulai mencoba menjajakan baso tahu yang telah digoreng bersama baso tahu yang biasa  ia jual. Di luar perkiraannya, ternyata peminat bakso tahu yang digoreng lebih banyak daripada peminat bakso tahu saja. Akhirnya Isan lebih banyak mengembangkan Bakso Tahu yang digoreng, dengan memberikan aroma dan rasa ikan lebih kuat dan lebih banyak, dengan bumbu khusus (bumbu kacang), sehingga masyarakat lebih banyak menyebutnya Batagor, seperti yang kita kenal saat ini. Batagor Isan saat itu sangat terkenal,  dan mengisnpirasi banyak orang untuk membuat serupa. Sejak tahun 1980 itulah muncul nama-nama besar di dunia per batagoran di Bandung, seperti Batagor Riri, Batagor Abuy, Batagor Kingsley, Batagor Burangrang dll. 


Resep batagor (untuk 5 porsi)

Bahan:

- 15 lembar kulit pangsit, siap pakai

- 50 ml santan encer

- 100 gram tepung sagu

- 250 gram fillet ikan mas/ikan tenggiri, haluskan

- 1 butir telur

- 1 sdm minyak goreng

- Minyak goreng secukupnya, untuk menggoreng dan menumis


Bumbu yang dihaluskan:

- 2 sdm irisan bawang putih

- 1 sdt merica bubuk

- 1 sdm kecap/kecap ikan

- 1 sdt garam

- 1 sdt gula pasir


 

Bumbu batagor kacang :

- 100 gr kacang goreng, giling halus

- 1 sdm irisan bawang putih

- 2 sdm irisan cabai merah

- 1 sdt garam

- 2 sdm gula pasir

- 200 ml air panas

- jeruk nipis secukupnya, peras airnya

- kecap manis secukupnya

Cara membuat batagor :

  1. Campur ikan giling dengan bumbu yang dihaluskan, telur, minyak goreng, tepung sagu, dan santan menjadi satu. Aduk rata.
  2. Letakkan kulit pangsit, tuangi adonan batagor. celupkan dan goreng dalam minyak panas hingga warnanya kecoklatan. Lalu angkat dan tiriskan.

Cara membuat bumbu batagor :

  1. Goreng bawang putih dan cabai hingga harum. Angkat kemudian haluskan.
  2. Campur bumbu yang telah dihaluskan dengan kacang, air, garam, dan gula pasir.
  3. Hidangkan batagor dengan disiram bumbu kacang di atasnya, lengkapi dengan kecap manis, dan perasan jeruk nipis di atasnya.


KANDUNGAN GIZI PER PORSI BATAGOR :

  • Energi          : 327 kalori
  • Protein         : 16,1 gram
  • Lemak         : 17,0 gram
  • Karbohidrat  :29,3 gram
  • Kolesterol    :75,9 mg


Kini batagor semakin berkembang, ada batagor kering dan ada batagor kuah. Penjual batagor pun menyajikannya sesuai dengan selera masing-masing. Ada yang disajikan dengan bakso, ada yang disajikan dengan sayuran. Harganya pun semakin beragam mulai dengan harga Rp. 500,-/pc hingga Rp. 6000,-/pc.