Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Berani Mencoba Sate gurita?!

Oleh andreas 23 Oct 2012

Apa yang terlintas di benakmu ketika kali pertama mendengar kata gurita?! Monster laut yang sering menyerang kapal-kapal besar atau mahkluk yang bertarung sengit dengan hiu?! Sayapun juga begitu. Mungkin imajinasi kita sudah terdoktrin dengan cerita film-film Hollywood yang menggambarkan gurita sebagai monster liar penghuni lautan lepas. Namun, siapa sangka jika gurita juga bisa dijadikan menu makanan lezat, seperti yang saya coba di Pantai Papuma, sebuah destinasi wisata andalan Kabupaten Jember.

Pantai Papuma memang dikenal sebagai lokasi memancing gurita. Buang jauh-jauh bayangan monster gurita yang tentakelnya mampu merangkul sebuah kapal tanki besar, hehehe… Karakter Papuma yang berkarang menjadi lokasi berkembangbiaknya gurita, yang paling besar mungkin hanya belasan kilo saja. Cara memancingnyapun tergolong unik. Menurut seorang informan, memancing hewan bertentakel itu dibutuhkan umpan berbentuk kepiting imitasi yang terbuat dari kayu. Tidak hanya melempar kail, menunggu umpan dimakan, kemudian angkat. Namun si pemancing juga harus menyelam untuk menangkap gurita hasil pancingannya dan sedikit berjibaku.

Malam itu, setelah setengah hari mengeksplor Rowo Cangak, sebuah pantai berpasir hitam dekat Papuma, saya beserta dua orang sahabat memutuskan untuk menikmati sunset di Papuma. Menjelang langit gelap, kami melipir ke sebuah warung makan dekat batu karang gede Papuma. Bukan random kami memilih warung sederhana itu, namun karena Bang Jhon, salah seorang sahabat saya waktu itu biasa ngopi dan makan disana. Selain itu, dia juga terbiasa menitipkan barang bawaan ke warung itu setiap kali camping atau hunting foto di Papuma.

Sementara kedua sahabat saya sibuk memilih ikan, saya iseng-iseng bertanya ke ibu pemilik warung…

“Guritanya ada buk?!

“Ada mas, nanti saya ambilkan…”

“Berapa harga sekilo?!”, tanya saya balik.

“Sekilonya Rp 60.000…”

“Oke, saya pesen gurita. Tapi yang paling kecil aja buk, cuma pengen tahu gimana rasanya…”.

Jangan berharap pelayanan di warung ikan bakar daerah Papuma bisa cepet layaknya restoran fast food. Lebih baik kamu memesan terlebih dahulu dan tinggal saja untuk main air atau nongkrong di tepian pantai. Nah, khusus gurita, sang pemilik akan membeli ke tengkulak yang ada di Papuma sana. Mungkin karena jarangnya pengunjung yang memesan gurita.

Setelah ngobrol ngalor ngidul selama lebih kurang satu jam, tampak si bapak pemilik warung menenteng gurita kecil. Karena penasaran sayapun mengikutinya ke dapur, melihat bagaimana proses memasak gurita.

Ternyata gurita berbobot setengah kilogram tersebut direbus terlebih dahulu dengan air laut. “Kenapa kok menggunakan air laut?!”. Sebuah pertanyaan yang secara cepat keluar dari mulut saya. Ternyata kata si ibu, air laut digunakan agar proses pengempukan daging gurita lebih cepat, sekitar 20 menitan. Okeh, perut saya sudah berontak gak karuan, ternyata masih harus menunggu lumayan lama sampai gurita ini siap disantap.

Lama saya menunggu sambil ngobrol di meja depan dan menikmati sebungkus pylus untuk mengganjal perut. Begitu tiba… Whhooaaa!! Sate gurita!! Sebanyak enam tusuk sate terlihat begitu menggiurkan, tersaji di sebuah piring lonjong. Warnanya yang coklat manis mengkilat membuat tangan saya bergerak otomatis untuk mencomot satu diantaranya.

Mengenai rasa sih relatif ya, kalo saya pribadi suka dengan cara warung ini mengolah gurita menjadi sate. Begitu potongan pertama masuk ke mulut. Hmmm… Tekstur gurita yang kenyal terasa manis gurih karena dibaluri dengan kecap, penyedap rasa, bawang merah dan putih. Sengaja saya mengunyah perlahan untuk menikmati dan merasakan sensasi kenyalnya daging gurita. Ajiblah pokoknya! Sekilas, tekstur gurita mirip dengan cumi-cumi, hanya saja lebih kenyal. Bener deh kata si ibuk, kalo gak pinter mengolah, pasti dagingnya ngajak gigi berantem!

Well, malam itu saya pulang dengan perut kenyang dan mulut terpuaskan. Selepas meninggalkan warung itu, imajinasi saya melayang. Mungkin kalau mau lebih esktrem nih ya, Gore Verbinski bisa menjadikan Davy Jones sebagai santap malam seorang Jack Sparrow dalam film Pirates of Caribbean : Dead Man’s Chest! Hahaha… Karena di balik penampilannya yang menggelikan, seekor gurita mempunyai rasa yang lezat dan menyimpan beberapa zat yang berguna bagi tubuh. Diantaranya adalah niasin yang berfungsi menurunkan kadar kolesterol dan mencegah serangan jantung (namun kalau berlebihan bisa mengakibatkan gagal hati), vitamin B12 yang berguna untuk mengatur fungsi otak, sistem saraf dan pembentukan darah. Lebih dari itu, gurita juga mengandung potasium, fosfor serta selenium. Salam kuliner!

1 Komentar

24 Oct 2012 13:38

hiiiiiiiiiii gelii liat guritanya kwkwkkw...