Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Coto Mangkasara’, Kuliner Tradisional Kota Makassar yang Mendunia dengan 40 Ramuan Bumbu Kaya Manfaat

Oleh Jamaluddin Gesrianto A. 02 Oct 2015

Coto Mangkasara’ atau lebih dikenaldengan sebutan coto makassarmerupakan salah satu kuliner tradisional nusantara tepatnya dari kota Makassar sesuai dengan nama dari kuliner tersebut. hidangan kuliner ini telah menjadi sajian lezat dan kaya akan manfaat bagi kesehatan. selain itu, kuliner tradisional asal kota Makassar ini juga telah menjadi salah satu tujuan wisata khususnya wisata kuliner para traveler ketika mengunjungi daerah ini. maka tidak heran jika Coto Makassar ini telah dikenal hingga ke penjuru dunia dan menjadi ikon kuliner dari Kota Makasar sendiri.

Coto Mangkasara’, Kuliner Tradisional Kota Makassar yang Mendunia dengan 40 Ramuan Bumbu Kaya Manfaat

Berkunjung ke Propinsi Sulawesi Selatan tepatnya di ibukota Propinsi yakni Kota Makassar, tidak lengkap rasanya jika tidak mencicipi berbagai macam kuliner yang disuguhkan di kota ini. sebagai salah satu propinsi dengan destinasi liburan yang menarik, kota makassar memang menjadi salah satu pilihan para traveler baik lokal maupun mancanegara. Kota Makassar yang memang dikenal dengan kota kuliner banyak menarik minat para wisatawan untuk berkunjung ke tempat ini. Jejeran kuliner khas yang disuguhkan ketika berkunjung ke kota ini menjadi pemandangan tersendiri yang jarang ditemui di tempat lainnya. Salah satu kuliner khas yang menjadi ikon di Kota Makassar ini yakni Coto Makassar atau dalam Bahasa setempat disebut Coto Mangkasara’. Kuliner tradisional ini merupakan kuliner khas dari Kota Makassar, selain rasanya yang enak dan lezat, kuliner ini juga kaya akan kandungan gizi karena di ramu dari campuran daging sapi atau kerbau lokal dengan campuran puluhan bumbu lainnya. Keunikan Coto Makassar lainnya yaitu bahan-bahan yang digunakan dalam pengolaan hidangan kuliner ini, selain menggunakan daging, juga terdapat jeroan sapi atau kerbau yang berupa hati, jantung, limpa, dan usus yang jarang ditemukan pada jenis sup lainnya. Namun sebelum menelusuri lebih jauh tentang bagaimana mengolah kuliner yang satu ini, terlebih dahulu kita menyelisik seluk beluk munculnya kuliner tradisonal yang satu ini.

    1. Sejarah Coto Mangkasara’

Berbicara tentang coto dan soto adalah dua hal yang sebagian orang mempersepsikannya sama karena sama-sama menggunakan daging sebagai bahan dasar dalam pengolaan kedua jenis hudngan kuliner ini. Mungkin persepsi itu tidak salah karena belum ada penelusuran mendalam mengenai perbedaan secara mendasar kedua jenis kuliner nusantara ini. namun pada beberapa artikel menyebutkan bahwa kuliner di Indonesia itu ternyata banyak dipengaruhi oleh bangsa Asia seperti China, salah satunya adalah coto dan soto ini seperti yang tertulis dalam buku Dennys Lombard yang berjudul “Nusa Jawa; Silang Budaya” yang berisi tentang asal mula soto sebagai makanan China bernama Caudo yang pertama kali popular di wilayah Semarang (ceritakulinerindonesia.blogspot.co.id). Dari Caudo tersebut, mengalami perkembangan menjadi soto dan dalam masyarakat Makassar disebut Coto Mangkasara’. Coto Mangkasara’ atau Coto Makassar merupakan salah satu hidangn kuliner khas dari kota Makassar yang masuk dalam kategori seni ketatabogaan dengan citarasa tinggi. Kuliner khas ini merupakan makanan masyarakat biasa atau umum, namun demikian pada masa kerajaan Gowa Berjaya yang berpusat di Somba Opu, Coto Makassar ini juga sering dijadikan sebagai hidangan bagi kalangan di istana kerajaan pada zaman itu (www.pustakasekolah.com). Adapula yang berpendapat bahwa Coto Makassar ini merupakan jenis kuliner yang diciptakan oleh rakyat jelata dan disajikan kepada para pengawal kerajaan sebelum bertugas untuk menjaga kerajaan di pagi harinya (www.kabarkami.com). Oleh karena itu, keberadaan Coto Makassar diduga telah ada sejak kerajaan Gowa berdiri sekitar tahun 1538. Selain itu, hidangan Coto Makassar sebagai kuliner khas juga mendapat pengaruh dari makanan Cina yang telah ada sejak abad 16. Hal ini dapat dilihat dari jenis sambal yang digunakan yakni sambal tao-cao yang termasuk dalam jenis ketatabogaan cina yang mempengaruhi seni ketatabogaan Makassar (www.pustakasekolah.com).

    1. Coto Mangkasara’ dengan 40 Ramuan Bumbu

Kelezatan yang memanjakan lidah ketika menikmati hidangan Coto Makassar ini tidak terlepas dari pengolaan berbagai jenis bumbu yang digunakan. Tidak tanggung-tanggung, dalam meramu jenis bumbu yang digunakan pada Coto Makassar ini dilakukan pencampuran dengan 40 jenis bumbu lokal yang terdiri dari rempah-rempah yang memiliki rasa dan aroma yang khas serta berkhasiat untuk kesehatan anggota badan. Adapun jenis bumbu yang digunakan terdiri dari kacang tanah, kemiri, bubuk cengkeh, lengkuas, merica, bawang merah, bawang putih, jintan, ketumbar merah, ketumbar putih, pala, foeli, sere, jahe, laos, daun jeruk purut, daun salam, daun kunyit, daun bawang, daun seledri, daun prei, Lombok merha, Lombok hijau, gula talla, asam, kayu manis, garam, papaya muda untuk mengolah daging, dan kapur untuk membersihkan jeroan. Rasa dan aroma khas yang dihasilkan oleh bumbu pada hidangan coto Makassar ini juga berfungsi sebagai penawar zat kolesterol yang terdapat dalam hati, babat, jantung, dan limpah yang banyak mengandung kolesterol. Selain menggunakan ramuan bumbu dengan berbagai macam rempah-rempah pilihan, pengelolaan hidangan kuliner Coto Makassar ini secara khusus menggunakan kuali tanah sebagai wadah masaknya yang dalam masyarakat setempat disebut uring butta.

    1. Coto Mangkasara’, Kuliner Jenis Sup Tertua di Indonesia

Coto Makassar sebagai salah satu jajanan kuliner kota Makassar juga disinyalir juga merupakan jenis masakan sup atau kuah yang tertua di Indonesia. keberadaan jejeran jajanan kuliner yang sejenis seperti soto Madura, Tegal, Betawi, Banjar, Medan, Padang, dan sebagainya diduga kuat terinsprasi dari pengaruh Coto Makassar yang dibawa oleh para pelaut Bugis yang melakukan perdagangan ke tanah jawa. Coto Makassar adalah warisan tradisi yang telah menjadi hidangan favorit masyarakat dan bisa ditemui hampir berbagai daerah di Sulawesi Selatan.

    1. Khasiat Coto Mangkasara’

Kandungan manfaat untuk kesehatan yang ada dalam hidangan Coto Makassar ini sangat banyak. Berdasarkan berita yang dilansir dari petabudaya.belajar.kemendikbud.go.id, beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan mengonsumsi kuliner yang satu ini antaralain:

    1. Mencegah dan mengatasi Anemia

Penyakit kurang darah atau yang dikenal dengan Anemia merupakan penyakit yang disebabkan kekurangan asam folat dan zat besi yang sering menyerang organ tubuh khususnya darah. Asam folat merupakan bahan esensial untuk sintesis DNA dan RNA yang sangat penting untuk metabolism inti sel termasuk sel darah merah. Sedangkan zat besi merupakan unsur penting dalam pembentukan sel darah merah. Oleh karena itu, apabila terjadi gangguan dalam pembentukan sel darah merah, maka kadar hemoglobin (Hb) dalam darah menjadi tidak normal. Kondisi ini membuat fungsi Hb sebagai pembawa oksigen ke seluruh tubuh terganggu. Akibatnya tubuh terasa lemah, letih, lesu, dan muka pucat. Asam folat dan zat besi ini banyak terdapat pada hati.

    1. Menyehatkan otak

Bahan Coto Makassar terutama hati, jantung, dan ginjal banyak mengandung vitamin B yang berguna bagi kesehatan otak. Semua jenis vitamin B merupakan zat gizi yang pnting bagi kesiapan kerja sistem sel-sel syaraf manusia. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabbkan gangguan pada selaput syaraf, hilangnya sejumlah memori serta bila berlanjut dapat menyebabkan kepikunan bahkan gangguan mental yang lebih parah. Penggunaan glukosa otak sebagai sumber energy untuk disalurkan ke seluruh tubuh juga terhalang. Sedangkan kekurangan vitamin B1 akan menyebabkan kecepatan motorik, kekacauan mental, gangguan daya ingat dan fungsi kognitif.

    1. Sehat untuk ibu hamil

Ibu hamil termasuk dalam kelompok rawan gizi. Kekurangan gizi yang terjadi selama masa kehamilan dapat berdampak cukup besar terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan janin. Asam folat dan zat besi merupakan zat gizi yang berperan penting karena biasanya ibu hamil cenderung mengalami defisiensi kedua jenis zat gizi tersebut. asam folat sangat dibutuhkan untuk perkembangan sistem saraf dan mencegah terjadinya kecacatan pada bayi. Ibu hamil juga seringkali mengalami anemia akibat kekurangan zat besi. Kenaikan volume darah secara pesat pada ibu hamil akan meningkatkan kebutuhan zat besi yang membutuhkan tambahan zat besi sebanyak 20 mg/hari. oleh karena itu, bahan-abahn yang terkandung dalam hidangan Coto Makassar seperti hati dan ginjal memiliki perananan yang sangat penting ketka masa kehamilan karena mengandung asam folat dan zat besi.

    1. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Selain khasiat mencegah dan mengatasi ketiga jenis penyakit diatas, manfaat lain Coto Makassar bagi kesehatan tubuh adalah meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Zat yang dibutuhkan untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit adalah zinc dan vitamin A. kedua jenis zat ini terkandung didalam bahan Coto Makassar yang sangat baik untuk memelihara kesehatan jaringan epitel termasuk endothelium pada pembuluh darah. Kedua zat gizi ini dapat membantu mencegah kerusakan pembuluh darah dan dikatakan oleh beberapa ahli bahwa vitamin A dan zinc secara signifikan membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

    1. Cara pembuatan Coto Mangkasara’

Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pembuatan hidangan kuliner tradisional Coto Makassar ini yaitu:

Bahan-bahan yang digunakan:

    1. 300gram jeroan sapi, rebus
    1. 300 gram daging sapi
    1. 5 cm kayu manis
    1. 2 liter air cucian beras yang terakhir
    1. 3 sdm minyak, untuk tumis
    1. 8 butir bawang merah, iris tipis

Haluskan:

    1. 6 butir bawang merah
    1. 4 siung bawang putih
    1. 1 ½ sdt merica butir
    1. 1sdm ketumbar sangria
    1. ½ sdt jintan
    1. 3 cm jahe
    1. 1 sdm irisan gula merah

Pelengkap

    1. Buras/lontong secukupnya
    1. 2batang daun bawang, iris halus
    1. 3 sdm bawang goreng
    1. 3 buah jeruk nipis
    1. Sambal tauco

Cara membuat

    1. Masukkan daging sapi, jeroan, kayu manis, dan garam ke dalam panic yang berisi air cucian beras. Masak sampai daging setengah matang
    1. Tumis bawang merah sampai harum, masukkan bumbu halus, sere, dan tauco. Tumis sampai harum dan matang. Masukkan tumisan bumbu ke dalam rebusan daging. Tambahkan gula merah, masak sampai daging atau jeroan empuk dan matang
    1. Angkat daging atau jeroan, lalu potong-potong. Masukkan kembali ke dalam kuah. Sajikan coto dengan pelengkap dan sambal tauco

Jika ingin menikmati hidangan kuliner yang satu ini, silahkan cari di kota anda karena sangat banyak tersebar, namun tidak se orisinal ketikan menikmatinya di kota asal kuliner tersebut. tunggu apa labi mari buruan kunjungi kota kuliner untuk menikmati sajian kuliner dan keindahan wisata alamnya, mari berkunjung ke kota Daeng, dunianya kuliner tradisional nusantara.

Daftar rujukan:

Cerita kuliner Indonesia. 2013. Soto eh coto…apa bedanya ?. [online] (http://ceritakulinerindonesia.blogspot.co.id/2013/01/soto-eh-coto-apa-bedanya-ya.html), diakses tanggal 1 oktober 2015

Kabarkami.com. 2012. Coto Makassar, Sop Tertua di Indonesia. [online](http://www.kabarkami.com/coto-makassar-sop-tertua-di-indonesia.html), diakses tanggal 1 oktober 2015

Kebudayaan propinsi Sulawesi selatan. 2012. Makanan tradisonal Sulawesi Selatan. [online]( http://petabudaya.belajar.kemdikbud.go.id/index8.php?type=makanan), diakses tanggal 1 oktober 2015

Pustakasekolah.com. 2012. Coto Makassar Kisah dan Rasanya. [online](http://www.pustakasekolah.com/coto-makassar-kisah-dan-rasanya.html), diakses tanggal 1 oktober 2015