Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Gonggong.. Makanan laut yang harus dicoba di kepri...

Oleh Rosi Pravita Dewi 06 Nov 2016

Saya bukanlah penduduk asli kepri, namun saya pernah tinggal disana selama dua tahun. Karena provinsi ini merupakan kepulauan tentu sangat lazim dengan menu seafood dimana-mana. Di ibukota kepulauan riau ini pun tedapat tugu gonggong tepatnya di kota tanjungpinang. Sangatlah banyak varian dari seafood yang ada di kota ini, namun untuk gonggong sendiri sangatlah asing di telinga saya.

Berbagai tempat makan yang menyediakan menu seafood terletak di sepanjang bibir pantai maupun hutan bakau yang ada di daerah ini. Selain menikmati menu seafood yang di hidangkan, kita juga dapat menikmati pemandangan yang ada di sekitar kita. Di Bintan khususnya, terdapat restoran yang dikelilingi hutan bakau dan menyediakan jasa wisata pula untuk mengitari hutan bakau dengan menggunakan perahu yang telah disediakan pemilik restoran.

Gonggong merupakan sejenis keong laut yang hidup dalam perairan dikepulauan riau dan biasanya dipasir sehingga pertama kali ditangkap oleh nelayan, maka perlu dibersikan dulu dari pasir yang menempel. Cara penyajian Gonggong termasuk gampang karena tidak diperlukan bahan khusus biasanya hanya direbus begitu saja, setelah direbus “capit” gonggong akan keluar selain itu biasanya ditambahkan garam dan jahe dalam rebusan gonggong untuk mengurangi amis dari hewan laut ini.Dari menu ini dapat diketahui jelajah gizi darihasil uji laboratorium dapat diketahui nilai gizi makro per 100 gram Siput Gonggong antara lain karbohidrat 4,1% dengan nilai gizi 16,4 kalori, Protein 31,19 dengan nilai gizi 124,8 kalori dan lemak 24,9% dengan nilai gizi 224,1 kalori. Selain Itu Sebagian masyarakat ditanjungpinang menyakini gonggong bermanfaat untuk pertumbuhan hormon, meningkatkan stamina. Karena mengandung protein yang tinggi dan rendah lemak maka gonggong dapat menjadi pilihan seafood anda yang kaya gizi dan nutrisi untuk bangsa.

Banyak masyarakat yang tinggal di bibir pantai yang memanfaatkan waktu mereka untuk mencari gonggong, untuk dimakan sendiri dan tak jarang ada pula yang dijual di sekitar jalan lintas.Umumnya masyarakat asli pesisir memasak gonggong dengan cara di tumis. Tapi kadang juga ada yang dimasak asam pedas, ataupun di soup. Setelah di masak, gonggong di sajikan beserta cangkang-cangkangnya, untuk mengeluarkan daging gonggong, pastinya sudah di sediakan alat untuk mencongkel daging dari dalam cangkang nya. Kemudian setelah keluar dagingnya, Anda dapat mencium aroma gurih dari daging gonggong yang telah bercampur dengan aroma bumbu-bumbu khas. Hal ini tentunya membuat mulut tidak sabar ingin bergegas menyambarnya. Agar melengkapi gurihnya rasa daging gonggong, dapat juga disajikan dengan saus asam pedas yang diracik khusus menggunakan perasaan air asam jawa atau jeruk sambal ditambah dengan potongan-potongan cabe rawit. Rasa asam dan pedas dari saus yang di sajikan akan langsung meresap ke lidah.

Selain itu gonggong pun diolah menjadi produk lainnya seperti origong (otak-otak kari gonggong), bola-bola gong, kek gong remah roti (nugget), risol gong, kerupuk gong dan epok-epok gong.Produk yang mereka jual bisa bertahan satu tahun dalam freezer. Di mana produk sudah dikemas sedemikian rupa untuk menjaga kualitasnya dan dapat dijadikan oleh-oleh jika berkunjung ke pulau kepri.


Dengan jelajah gizi minahasa tentu dapat menambah wawasan saya untuk mengenal makanan khas ditempat yang baru lagi.

Tulisan ini diikutkan dalam lomba blog #jelajahgizi2016

yang diadakan olehsarihusada



Note: Tulisan ini diikutkan dalam rangka #jelajahgizi #nutrisiuntukbangsa yang diadakan oleh #sarihusada dengan hadiah #jelajahgiziminahasa