Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Jelajah Gizi Soto Bandung

Oleh Shinta Yanirma 24 Oct 2012

Bandung adalah salah satu surga wisata kuliner di Indonesia. Coba saja tengok pionir keripik setan (kripset) dan brownies kukus yang terkenal itu. Semua berasal dari Bandung.

Penampakan

Namun, tahukah kamu kalau kuliner tradisional Bandung tak kalah menggoyang lidah apabila dibandingkan dengan kuliner kontemporernya? Selain terkenal karena ide wisata kuliner yang kreatif, Bandung pun memiliki banyak jenis makanan dan minuman tradisional yaitu baso tahu goreng (batagor), bajigur, combro, perkedel bondon, misro, nasi timbel, colenak (dicocol/dicolek enak), cireng (tepung aci digoreng), es goyobod, ulukutek leunca, es lilin, dan… soto bandung. Kali ini, Jelajah Gizi Sari Husada akan membawamu mencicipi lezatnya soto bandung secara virtual.

Sejarah Soto Bandung

Suatu penelusuran sejarah menyebutkan bahwa soto berasal dari Cina dan ‘terbawa’ ke Indonesia sejak ratusan tahun lalu, saat banyak pedagang Tiongkok yang datang lalu menetap di sini. Nama soto pun diadopsi dari nama aslinya caudo di dalam bahasa Mandarin. Seiring dengan perubahan zaman, bumbu soto pun dirombak untuk menyesuaikan cita rasanya dengan selera lidah lokal. Oleh karena itu, tak heran apabila ada banyak jenis soto seperti soto lamongan, madura, kudus, bandung, dll… semuanya soto tetapi bumbu dan bahan yang digunakan berbeda. Serupa nama dan wujudnya tetapi tak sama rasanya. Dari satu menu makanan saja, kemajemukan bangsa ini sudah terlihat jelas.

Soto bandung? Apa bedanya dengan soto lamongan, madura, kudus, semarang, atau soto-soto lainnya?

Lihat saja foto penampakannya berikut ini:

Ciri khas soto bandung adalah kuahnya yang bening namun gurih. Daging yang dipotong dadu itu adalah daging sapi sandung lamur yang direbus dalam waktu yang tepat sehingga bertekstur empuk. Tak lupa, irisan lobak (banyak juga yang mengganti lobak dengan kentang), tomat, seledri, perasan jeruk nipis (opsional), serta taburan kacang kedelai goreng dan bawang goreng semakin menyemarakkan cita rasa penganan yang satu ini. Para pecinta pedas tak perlu khawatir sebab soto bandung biasanya disajikan dengan sambal non-terasi terpisah yang terbuat dari cabai rawit merah segar.

Soto bandung yang masih mengepul cocok untuk disantap pada saat suhu udara Bandung sedang mencapai titik terdinginnya yang konon menyamai suhu London di musim panas. Pada saat cuaca terik, soto bandung yang hangat pun tetap enak untuk dinikmati.

Jelajah Gizi Soto Bandung

Usai menelisik cita rasa, mari kita men-Jelajah Gizi kandungan nutrisi soto bandung. Sebagaimana uraian tadi, komponen utama soto bandung adalah daging sapi, lobak, tomat, seledri, dan keledai goreng.

Daging sapi, yang tergolong daging merah, mengandung zat besi yang berfungsi untuk mencegah anemia dalam bentuk yang mudah diserap oleh tubuh. Seratus gram daging sapi mengandung protein 18,8 gram, energi 207 kkal, lemak 14 gram, kalsium 11 mg, besi 2,8 mg, vitamin A 30 SI. Daging sapi juga kaya akan vitamin B kompleks yang sangat baik, terutama tiamin, riboflavin, niasin, vitamin B6, B12 dan folacin. Warna merah pada daging sapi berasal dari mioglobin, yaitu sejenis protein yang terdapat di dalam otot yang baik untuk pertumbuhan fisik balita. Daging sapi boleh mulai diberikan pada bayi umur 7-10 bulan dengan catatan dihaluskan dan dibuang lemaknya.

Lobak adalah sayuran dengan kandungan manfaat seindah penampilannya. Lobak adalah obat gangguan pencernaan, gangguan ginjal, demam, batuk, insomnia, obesitas, dan diabetes. Lobak kaya akan serat, pektin dan asam folat yang dapat menurunkan risiko kanker dan stroke serta mengendalikan hipertensi. Seratus gram lobak mentah mengandung thiamine (vit. b1) 0,012 mg, riboflavin (vit. b2) 0,039 mg, niacin (vit. b3) 0,254 mg, asam pantotenat (b5) 0,165 mg, vitamin b6 0,071 mg, folat (vit. b9) 25 mg, vitamin c 14,8 mg, kalsium 25 mg, besi 0,34 mg, magnesium 10 mg, fosfor 20 mg, kalium 233 mg, dan seng 0,28 mg.

Kacang kedelai terkenal dengan reputasinya sebagai satu-satunya tumbuhan yang memiliki protein sangat besar karena memiliki kadar protein 11 kali lebih banyak dari susu, 2 kali lebih banyak dari daging dan ikan, dan 1½ kali lebih banyak dari keju. Kacang kedelai pun mengandung lecithin yang berperan penting bagi tubuh sebagai unsur dasar pembentuk sel-sel tubuh, anti oksidan, mengatasi kolesterol, meningkatkan imunitas tubuh, dan masih banyak lagi. Tak heran kalau kedelai termasuk ke dalam deretan bahan makanan yang ditargetkan sebagai sumber protein nabati untuk memerangi malnutrisi oleh WHO dan FAO. Meskipun kandungan protein kacang kedelai berkurang setelah digoreng atau direbus, kandungan protein di yang tersisa masih tergolong tinggi yaitu sekitar 23,22%.

Menyantap Soto Bandung Di Rumah

Ingin mencicipi soto bandung tanpa harus datang ke Bandung? Intip saja resep di sini atau di sini, rinciannya sebagai berikut:

Bahan Soto Bandung

  • Daging sapi (sandung lamur) 500 gram, rebus hingga lunak, potong dadu
  • Air kaldu sapi 1 liter
  • Lobak 1 buah, kupas, iris tipis, rebus dan tiriskan
  • Kedelai goreng 50 gram
  • Seledri 2 batang, iris tipis
  • Daun bawang 2 batang, iris tipis
  • Bawang merah goreng 4 sendok makan

Bumbu Soto Bandung

  • Bawang putih goreng 3 sendok makan
  • Daun salam 2 lembar
  • Lengkuas 1 ruas jari, memarkan
  • Jahe 1 cm, memarkan
  • Merica bubuk 1 sendok teh
  • Garam secukupnya
  • Gula pasir 1 sendok teh

Bahan Sambal Pelengkap Soto Bandung

  • 10 buah cabai rawit, direbus
  • 1 sendok makan air
  • ½ sendok teh cuka
  • Garam secukupnya.

Cara Membuat Soto Bandung

  1. Rebus air kaldu dan daging hingga mendidih.
  2. Masukkan semua bumbu, rebus di atas api sedang hingga mendidih dan bumbu meresap.
  3. Tambahkan lobak, aduk rata.
  4. Tuang soto dalam mangkuk saji.
  5. Membuat sambal: ulek cabai rawit lalu campur dengan seluruh bahan sambal
  6. Tambahkan kedelai goreng, seledri, daun bawang dan bawang merah. Sajikan dengan pelengkap sambal, kecap dan jeruk nipis.