Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Jelajah Gizi ke Gunungkidul ( Bagian II )

Oleh Ani Berta 08 Nov 2012

Program Jelajah Gizi bersama Sari Husada, Blogger dan Media memasuki hari ke 2 pada Tanggal 03 Nopember 2012 Hari Sabtu.

Mengawali

Jam 7.00 kami sudah mulai check out dari Wisma Joglo, namun kenarsisan kami mendadak kumat sehingga dalam beberapa saat kami berfoto ria dulu disekitar Wisma Joglo yang memang cozy. Tak lama kami menuju agenda Jelajah gizi berikutnya.

Blusukan ke Pasar Argosari

Sesaat kami merusuh Pasar Argosari, untungnya semua pedagang disana ramah, baik dan mau menjelaskan jenis makanan khas yang dijual disana.

Oleh tim panitia, seluruh peserta diikutsertakan games kreatif, kami dibagi dalam beberapa kelompok dengan jumlah anggota 6 orang, ada kelompok Pari Gogo, Mbah Noto, Yu Tum, Indrayanti dan Bobung.

Setelah kelompok terbentuk, kami harus membeli 20 makanan bergizi yang telah di list oleh panitia dengan dibekali uang Rp.10.000,- saja.

Blusukan

Tanpa banyak menunda waktu, kami langsung berhambur membagi tugas untuk membeli apa saja yang ada di list dengan mengandalkan kreativitas kita berkomunikasi dan merayu para pedagang agar dikasih murah bahkan gratisan. Riuh dan gelak tawa kami mewarnai Pasar Argosari pagi itu. Beruntung sekali dari daftar list, kelompok Indrayanti yang saya ada didalamnya peroleh nilai tertinggi dibanding kelompok lainnya karena tidak ada kesalahan membeli pangan yang di instruksikan.

Inilah

Mengunjungi Desa Bobung

Matahari semakin cerah dan tepat pukul 08.00 kami menuju Desa Bobung. Sebuah desa berpotensi wisata dan terkenal dengan kerajinan kayu topeng.

Gadis

Sampai di Desa Bobung, untuk kelompok Indrayanti dan Pari Gogo kebagian mengunjungi posyandu dan kegiatan masak lemper talas bersama ibu-ibu PKK sementara kelompok Yu Tum, Bobung dan Mbah Noto mengunjungi PAUD untuk Story Telling.

Sungguh pengalaman mengesankan dapat berinteraksi langsung dengan masyarakat Desa Bobung, anak-anaknya lucu dan kami pun ikut serta menimbang anak-anak tersebut. Rata-rata anak-anaknya sehat dengan berat badan ideal tapi ada satu dua anak yang masih kurang dibatas normal beratnya karena menurut ibu-ibu disana, sebagian ada yang susah makan sementara ibunya kurang telaten.

Sebagian

Setelah kegiatan posyandu selesai, kami memasak lemper talas bersama ibu-ibu PKK disana, menurut Pak Profesor Ahmad Sulaiman, gizi lemper talas ini sangat baik karena mengandung karbohidrat, protein dan vitamin.

Lomba kreativitas peserta dimulai lagi, kami harus membungkus lemper dengan rapi dan sama besarnya. Lagi-lagi kelompok Indrayanti memenangkan lagi rangkaian lomba ini. Senangnya.

Dalam kesempatan ini Ibu Yeni Fatmawati dari Sari Husada memberikan sambutan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk berbagi pengalaman dan ilmu bersama para blogger, media dan masyarakat Desa Bobung.

Adzan Dhuhur telah tiba, kami istirahat sambil makan siang dan berbincang dengan ibu-ibu disana serta sholat dan bersiap-siap melanjutkan rangkaian acara berikutnya.

Mengunjungi Sentra Kerajinan Kayu Desa Bobung

Kami melihat aktivitas masyarakat Desa Bobung yang membuat aneka kerajinan dari kayu. Ada yang melakukannya dirumah masing-masing ada juga yang melakukannya di pabrik. Saya sangat salut beberapa diantaranya adalah ibu-ibu lanjut usia terlihat aktif mengukir topeng kayu. Beberapa remaja putri menghiasnya dengan membatik topeng, mangkuk, gelang dan patung-patung kecil.

Aktivitas

Geliat dan aura semangat masyarakat Desa Bobung dalam berkarya begitu mengalirkan energi positif pada kami yang saat itu. Tak pernah terpikir kalau masyarakat Gunungkidul begitu tekun, kreatif dan bijak. Karena walaupun sentra kerajinan mengandalkan sumber daya alam kayu. Maka mereka membuat kebijakan jika telah menebang satu pohon diwajibkan menanam kembali 10 pohon. Jadi adanya keseimbangan kondisi alam. Ini adalah kearifan lokal yang juga patut diteladani didaerah manapun.

Karya kerajinan kayu masyarakat Desa Bobung sudah menjamah pasar seluruh Indonesia dan beberapa pasar mancanegara. Diantaranya Amerika, Afrika dan Eropa.

Wisata Kuliner ke Warung Yu Tum

Merasa fantastis di Desa Bobung, kami melanjutkan perjalanan ke Dapur Yu Tum, disana kami berinteraksi kembali dengan masyarakat yang punya geliat aktivitas tak kalah menarik, di pabrik Thiwul dan Gathot ini kami menyaksikan pembuatan Thiwul dan Gathot dari awal sampai akhir.

Thiwul dan Gathot terbuat dari singkong yang dikupas, dijemur maka disebut gaplek sebelum diolah menjadi kedua makanan tersebut. Untuk membuat thiwul, gaplek dihaluskan lalu diolah dengan menambahkan gula lalu dikukus. Sedangkan Gathot adalah gaplek yang di fermentasikan selama satu malam dengan direndam air garam selama 24 jam atau lebih sampai tumbuh jamur kehitaman. Setelah itu di potong dadu dan diolah dengan gula cair. Jika ingin beraroma bisa dicampurkan irisan nangka matang.

Suasana

Setelah berkeliling dapur Yu Tum, kami berkumpul di lantai atas Warung sambil menikmati Thiwul dan Gathot. Sementara Pak Profesor Dr Ahmad Sulaiman memberi penjelasan bahwa kandungan gizi thiwul dan gathot mengandung karbohidrat namun Gathot lebih baik kandungan gizinya daripada thiwul karena jamur yang tumbuh pada gaplek yang difermentasikan untuk pembuatan gathot memiliki kandungan protein.

Yu

Warung Yu Tum yang telah dikelola sampai ke generasi kedua ini selalu ramai dikunjungi dan menjadi salah satu sentra penyedia oleh-oleh khas Gunungkidul.

Menikmati Sore di Pantai Indrayanti

Matahari masih menyisakan terik, kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Indrayanti. Setelah melewati berbagai rangkaian acara dari pagi maka kami menikmati sore di Pantai yang indah dengan deburan ombak dan minum kelapa muda yang baru dipetik.

Menikmati

Pantai ini dikelola secara swadaya oleh masyarakat setempat, belum ada campur tangan pemerintah dalam pengelolaannya secara resmi baik secara akomodasi maupun komersialisasinya. Lagi-lagi salut bagi masyarakat Gunungkidul yang penuh inisiatif dan kreativitas.

Di Pantai Indrayanti, kami masih mengikuti program menarik dan games seru, kelihatannya berjalan dengan membuat badan horizontal dibawah bambu seperti mudah tapi sangat susah dilakukan setelah dicoba, saya saja sampai terjatuh. Akhirnya untuk games ini dimenangkan oleh kelompok Yu Tum.

Ketika sunset mulai menghiasi pantai di sore itu, kami menikmati jagung bakar dan makanan barbeque mulai dari ikan, cumi, udang, ayam dan aneka sayuran. Sungguh menyenangkan.

Jam 18.30 di lokasi pantai turun gerimis, setelah diumumkan pemenang games secara keseluruhan, kami bersiap-siap menuju Jojga. Oh ya, pemenang juara umum games adalah kelompok Indrayanti yang ada saya didalamnya, horayyyyy…...alhamdulillah dapat uang tunai sejuta dibagi lima! Dan terpilih juga pemenang peserta Jelajah Gizi paling ceria, Mas Gazali dari Media Nakita dan Mas Zamroni dari Blogger.

Sesampainya di Jogja, kami beristirahat di Hotel Ibis All Season tak jauh dari Jl.Malioboro. Ada yang menuju angkringan di sepanjang Malioboro ada juga yang langsung melepas lelah di kamar hotel. Kalau saya langsung mandi dan tidur. Bersiap-siap lagi menghimpun energi untuk rangkaian acara terakhir Jelajah Gizi besoknya.

2 Komentar

09 Nov 2012 11:20

Whoaaaaa... seru mba Aniiiii... terutama pas acara nongkrong di pantai nya...hihihi... dan selamat juga karena udah menang games nya mba...sejuta dibagi lima....lumayaaaaan...hihihi... *selalu matre*... Sekali lagih selamat ya mbaaaaa...

Nutrisi Bangsa

09 Nov 2012 08:39

Hari kedua seru sekali yaaa :)