Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

PUTU KAMBANG MAKANAN TINGGI ENERGI KHAS PESISIR SELATAN

Oleh yuisetyowati 04 May 2013

Kambang merupakan negeri kecil yang ada di kecamatan Legayang, Kabupaten Pesisir Selatan. Legayang daerah yang sangat sejuk dan indah karena banyak bukit-bukit. Walaupun Kambang negeri yang kecil, di sana ada satu hal yang paling khas dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia. makanan yang khas di daerah ini biasa disebut dengan putu kambang. Makanan Khas ini hanya dapat kita jumpai pada hari pasar Tradisional di Kambang yaitu pada hari Sabtu dan hari Kami. Putu ini berbeda dengan putu yang biasa dijual di kota-kota besar, karena putu yang dijual di daerah ini tidak menggunakan penyedap rasa, menggunakan bahan-bahan asli dan tradisional.

Putu kambang terbuat dari ketan hitam, gula aren, kelapa dan daun pandan. Semuanya adalah bahan utama untuk membuat putu kambang. Adonan tersebut ditaruh dalam wadah berupa baskom kecil. Sebuah kompor minyak sumbu dua puluh empat menjadi alat pemasaknya. Di atasnya bertengger sebuah tabung terbuat dari plat seukuran ember. Di dalam tabung silinder tersebut, berisi pula empelyr pohon pisang (bagian tengah pohon pisang-red) yang telah dihancurkan. Warnanya hitam dan lembek. Wadah sederhana ditancapkan dengan bambu berdiameter lima centi meter untuk memasak makanan khas asal Nagari Kambang.

Bahan-bahan yang dipakai dalam pembuatan putu kambang memiliki kandungan gizi yang berbeda. Ketan Hitam yang dipakai dalam pembuatan putu kambang mengandung energi sebesar 356 kilokalori, protein 7 gram, karbohidrat 78 gram, lemak 0,7 gram, kalsium 10 miligram, fosfor 148 miligram, dan zat besi 1 miligram.  Selain itu di dalam Ketan Hitam juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,2 miligram dan vitamin C 0 miligram.  Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Beras Ketan Hitam, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %. Kandungan dalam gula aren per 100gram. Kadar air 9,16, Sukrosa 84,31, Gula pereduksi 0,53, Lemak 0,11, Protein 2,28, Total mineral 3.66, Kalsium 1,35, Posfor 1,3, Selain itu, gula aren mengandung kandungan nutrisi penting seperti Riboflavin, Thiamin, Niacin, Ascorbic Acid. (DKBM, 2004).

Dilihat dari bahan yang dipakai putu kambang ini cocok sebagai salah satu kudapan tinggi energi. Karena bahan bakunya berupa ketan hitam dengan kandungan kalori yang cukup tinggi dan merupakan salah satu bahan pangan sumber energi.  Ketan juga memiliki kandungan amilopektin yang tinggi sehingga teksturnya lebih lembek, sedangkan kandungan amilosanya rendah. Selain itu ketan juga mampu menaikkan gula darah dengan cepat, karena kandungan index glicemic ketan cukup tinggi. Sehingga panganan ini kurang cocok untuk para penderita Diabetes Melitus. :-D

Cara pembuatan putu kambang ini merupakan warisan turun temurun keluarga di daerah Lengayang. Konon putu kambang ini telah dikenal orang sejak zaman kolonial Belanda dan bertahan hingga kini sebagai makanan khas asal Kambang. Makanan ini disebut sebagai makanan khas Kambang karena putu kambang merupakan putu basah dengan aroma dan rasa yang khas. Di dalam putu ada gula aren yang disebut luo. Luo merupakan perpaduan daun pandan yang terletak di tengah-tengah menjadikan makanan ini punya rasa tersendiri.

Perbedaan yang kedua dari putu kambang ini terletak dari kemasannya. Jika putu jawa dikemas dengan kemasan berbahan plastik atau bahan pabrikasi lainnya, maka putu kambang dikujuik atau dibungkus dengan daun pisang. Tak jarang pula orang menamainya putu kujuik. Setelah putu matang putu dimasukkan kedalam kemasan daun pisang lalu diikat ujung ke ujung.

Panganan putu kambang ini merupakan salah satu makanan tradisional khas Indonesia. Sebagai warisan nenek moyang yang sudah ada sejak zaman kolonial Belanda patut kita lestarikan dan lebih kita sukai lagi. Makanan putu kambang ini cocok dimakan sebagai salah satu camilan tinggi energi. Sangat cocok dimakan di dekat pantai ditemani dengan semilir angin pantai yang bergemuruh sejuk. Sungguh kaya kekayaaan bangsa Indonesia. Banggalah menjadi masyarakat Indonesia. :-D

 

—-Yuli Dwi Setyowati—-