Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Pak Paimo, Artis Terkenal Penjual Kue Leker Legendaris

Oleh Dian Megawati 13 Oct 2015

Kalian tahu kue leker atau crepes kan? Itu lho, kue tipis renyah yang manis, biasanya topingnya atau isinya perpaduan meses, gula, kacang, keju, atau pisang tergantung selera kita, bukan berisi senyum kamu walaupun manisnya hampir sama. Di depan sekolah-sekolah SD, SMP atau SMA bahkan kampus-kampus biasanya banyak penjaja kue leker keliling. Dulu favorit saya adalah kue leker isi coklat meses pisang keju.

Tapi semenjak mengenal Leker Paimo, selera saya akan kue leker menjadi berubah. Iya, Leker Paimo ini berbeda dari Leker kebanyakan. Di Leker Paimo kue leker tidak hanya berisi meses coklat, gula, kacang, pisang atau keju saja. Tapi variannya lebih banyak, mulai dari isi telur, jagung manis, sosis, tuna, onclang (red: irisan daun bawang) dan lain-lain masih banyak lagi.

Penampakan Tempat Leker Paimo yang Termasyur
Penampakan Tempat Leker Paimo yang Termasyur

***

Alkisah di suatu Jumat sore yang selo, saya pengen sekali nonton gratis ke XXI Paragon. Setelah sampai TKP, ternyata tiketnya habis *craiii *. Sebagai insan yang bermental gratisan sejak dalam pikiran, karena tidak dapat tiket nonton gratis padahal sudah ngidam banget nonton akhirnya bete, dan saya kalau bete bawaannya jadi laper, lalu teringat lah saya dengan obrolan chat siang itu dengan seorang TTM (red: Teman Tapi Menggemaskan) saya yang saya sayangi soal leker Paimo, akhirnya saya memutuskan akan menuju SMA Kolose Loyola di Jalan Karanganyar nomor 37 Semarang, di depan SMA Kolose Loyola yang termasyur itulah Leker Paimo berada.

Ini lho, SMA Kolose Loyola
Ini lho, SMA Kolose Loyola

Waktu menunjukkan pukul 5.20 sore, sebenarnya saya juga tidak yakin Leker Paimo masih buka. Tapi daripada kelaparan, akhirnya saya tetap nekad ke Leker Paimo. Setelah menempuh perjalanan sekitar 10 menitan dari Paragon menuju Karanganyar, akhirnya saya menemukan secercah kebahagian karena menemukan adanya tanda-tanda Leker Paimo ini masih buka. YES!

Ternyata Pak Paimo sudah hampir siap-siap kukutan atau tutup, tapi masih melayani 2 pelanggan. Beruntung banget saya masih kebagian Leker Sosis keju mozarella favorit saya di Leker Paimo ini. Leker favorit saya ini terdiri dari adonan leker, keju mozarella, adonan leker lagi, telur, air bawang, onclang, sosis, keju parut, sambel. Berlapis dua! Betapa sehat dan bergizi asupan makanan saya sore itu.

Duh, Laper :(
Duh, Laper :(

“Pak, saya boleh ndak tanya-tanya?” saya membuka percakapan

“Emoh ah, aku kan terkenal, artis, jadi kalau mau nanya ya bayar. Wani piro?” Jawab Pak Paimo Sambil cekikikan. “Gini, besok aja yo kalo mau nanya-nanya. Aku laper ini belum makan. Tapi jangan lupa besok bawa rokok”.

Sialan Pak Paimo jual mahal! Gumam saya dalam hati. Tapi melihat Pak Paimo yang memang sudah mau tutup dan keliatan kecapekan, saya menyerah walaupun menyerah bukan berarti sudah tidak sayang. Saya berniat akan kembali ke sini lagi besok siang hari saja. Lagian tadi pesanan leker pisang coklat keju buat ibu di rumah sudah habis.

***

Di Sabtu siang yang cerah dan tentunya dengan panas Kota Semarang yang kurang bersahabat, karena hari Jumatnya tidak kebagian Leker pisang coklat keju, dan gagal iseng wawancara dengan Pak Paimo, saya kembali lagi ke Leker Paimo.

Setelah disogok garpit, sambil menunggu antrian yang luar biasa banyaknya, akhirnya Pak Paimo bercerita awal mula Leker legendaris ini berdiri. Pak Paimo memulai usaha Lekernya tahun 1979. Dulunya Pak Paimo kerja ikut orang, terus penasaran gimana rasanya usaha sendiri. Berawal dari penasaran itu, Pak Paimo membuka usaha leker ini. Dulunya leker Pak Paimo jualannya tidak di Loyola, pindah di depan SMA Kolose Loyola baru sekitar tahun 1996. Dulu Pak Paimo tidak punya pegawai, buat makan saja susah, begitu kata beliau. Karena semakin ramai, dan kewalahan melayani demand leker yang semakin menggila, Pak Paimo dan istrinya punya 3-4 pegawai yang membantu melayani pembeli dan membuat Leker. Leker Paimo ini buka dari sekitar pukul 9 pagi – pukul 6 sore.

Pak Paimo dan pegawainya
Pak Paimo dan pegawainya

Pak Paimo ini ramah, suka bercanda, dan candaannya receh banget, mulai dari nglemparin pelanggan pakai kulit pisang atau onclang, ngagetin pakai botol berisi air bawang, sampai ngelempar-lempar telor sebelum dipecah ke wajan kecil tempat membuat leker, dan masih berujar dengan nada bercanda kalau dia terkenal, artis, minta bayaran karena saya sudah tanya-tanya. Hih! Udah disogok garpit masih kurang. *lempar onclang *

Karena keramahan dan variasi Leker Paimo yang banyak, beda dari leker-leker kebanyakan ini, Leker Paimo terkenal dan melegenda di Semarang, pelanggan Leker Paimo ini dari berbagai macam golongan, usia, jenis kelamin, WNI maupun WNA. Iya, Leker Paimo juga terkenal sampai ke Warna Negara Asing, mulai dari yang benar-benar wisatawan, sampai siswa sekolah atau mahasiswa pertukaran pelajar asing di Semarang juga tahu soal Leker Paimo ini.

“Pak, suka ada pelanggan bule ndak?”

“Woh, ya banyak” Jawab Pak Paimo “Kebayakan pelajar bule gitu yang sekolah di sini. Tapi aku suka takut”

“Lho kenapa takut Pak?”

“Lha ndak bisa Bahasa Inggris! Kalau mereka ndak bawa guide, pusing aku” Jawabnya sambil terkekeh.

Hampir dua jam, bercanda, dilempari onclang dan kulit pisang sama Pak Paimo, take away leker pesanan saya akhirnya jadi. Sebelum pamit sambil bayar, saya bertanya ke Pak Paimo

“Nggak mau nambah varian isi leker nih pak?”

“belum”

“Nggak mau ngasih varian rendang atau terong balado gitu Pak? Kan Indonesia banget, biar pelanggan asingnya juga tambah tertarik”

“Kamu mau bantuin?” tanya Pak Paimo

“Ehehehehe, TAK BELAJAR BIKIN RENDANG DULU KE PADANG YA PAK!” Kemudian saya kabur.

Pak Paimo nglempar kulit pisang ke arah saya tapi nggakkena :p

***

Disclaimer:

Tulisan ini diikutkan dalam Lomba Blog Sari Husada Nutrisi untuk Bangsa, Jelajah Gizi 3: Makanan Daerah Yang Mendunia diJelajah Gizi

Wish me luck! Padang, I’m Coming~

Banner Jelajah Gizi
Banner Jelajah Gizi