Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Sedapnya Sate Bumbon Khas Kendal

Oleh Hanum Hapsari 17 Oct 2012

Lihat-lihat buku diary ternyata beberapa bulan kemaren saya sempet trip satu hari ke Kendal. Waktu itu agendanya adalah liputan majalah kampus bareng Dian, Ulil, dan Ilham. Kita berempat akhirnya berangkat ke Kendal pagi-pagi sekitar jam 7 berbekal pengetahuan jalan yang minim. Mengandalkan hasil searching di google, akhirnya kami berempat memutuskan untuk liputan sate bumbon. it a weird name i think. Sedikit info untuk kulinerawan dan kulinerwati yang ingin mencoba sate unik yang satu ini.

Sate Bumbon

Di tempat kelahiran saya Purwokerto, saya hanya mengenal kehadiran hasil olahan daging ayam dan kambing yang dibakar. Namun, di Kendal ternyata ada sate bumbon. Sate dari daging sapi yang sudah sering menjadi santapan masyarakat Kendal dan sekitarnya.

 

Aroma sedap daging yang dibakar di atas bara api langsung menyebar ke seluruh ruangan kala itu. Bumbon jika dalam bahasa jawa berarti bumbu. maksudnya adalah bumbu untuk memasak. Dapat diartikan bahwa sate bumbon merupakan sate yang berbumbu atau menggunakan banyak bumbu sehingga menimbulkan rasa dan aroma yang membuat sekresi kelenjar saliva saya terus terjadi.

 Penampilan sate bumbon awalnya saya lihat biasa dan sama seperti sate lain pada umumnya. Namun, sate dari daging sapi ini terasa empuk pada gigitan pertama. Belum lagi bumbu kacang yang menambah nikmatnya makan siang saya kala itu. Yang khas dari sate ini adalah menu pelengkap yang disediakan. Biasanya saya makan sate hanya dengan lontong/nasi, sate, bumbu kacang, cabai rawit, dan bawang merah iris. Ternyata sate ini dihidangkan bersama sayur lodeh nangka muda. Sebuah variasi rasa yang tepat karena rasa gurih sayur berpadu dengan rasa manis dan pedas sate daging sapi. “Rasa gurih, manis dan pedas berpadu dengan sate daging sapi yang empuk membuat makin menarik,” kata salah satu pembeli.

Sayur lodeh kali ini sedikit berbeda dengan sayur lodeh yang biasanya saya makan di warteg. Di sini disajikan sayur lodeh dari campuran nangka muda, labu siam, dan rebung (bambu muda). Kita dapat memesan lontong atau nasi yang disediakan. Belum habis keunikan dari sate bumbon, ternyata ada taoge dan bawang merang goreng di piring nasinya. Ini sekaligus menjadi kesegaran lain dari satu porsi sate bumbon.

Saya yang biasanya kurang menyukai masakan olahan daging karena aromanya yang kurang sedap sempat bertanya kepada pemilik warung tentang rahasia rasa sate dagangannya. Rasa gurih dari sate bumbon dihasilkan karena proses pengolahan sate yang berkelanjutan. Maksudnya disini, setelah daging dipotong dan ditusuk, daging langsung dilumuri bumbu kacang. Proses pengolahan daging terus berlanjut saat daging dibakar. Daging tetap diolesi bumbu rempah-rempah hingga matang sehingga meskipun tanpa nasi dan sayur lodeh rasanya sudah gurih dan nikmat untuk disantap.

Sate bumbon dapat dinikmati di Warung Pak Rochmad dengan harga Rp 2.000 per tusuk atau Rp 20.000 perporsinya lengkap dengan 10 tusuk sate, nasi dan sayur lodehnya. Warung yang mulai beroperasi sejak tahun 1985 ini terletak di Jalan Raya Putat Gede, Kendal. Dalam seharinya Pak Rochmad dapat menjual dua ribu hingga tiga ribu tusuk sate dan jumlahnya akan meningkat pada akhir minggu hingga lima ribu tusuk. Dengan ketenaran sate bumbon, sudah banyak juga yang memesan untuk acara pernikahan, syukuran dan khitanan. Rasa khas yang ada pada sate bumbon ternyata berasal dari resep turun temurun keluarga Pak Rochmad, jadi jangan kaget kalau ada warung sate bumbon lainnya di Kendal karena bisa jadi itu merupakan adik atau keluarga Pak Rochmad lainnya

Krupuk rambak

Sehabis kenyang menyantap satu porsi sate bumbon yang dimakan berempat (ngirit), kami memutuskan untuk membeli rambak (oleh-oleh khas Kendal) untuk oleh-oleh. Tidak seperti yang saya bayangkan, ternyata harganya sangat terjangkau yakni Rp 5000 untuk satu bungkus rambak sapi dan Rp 8000 untuk satu bungkus rambak kerbau.

Ketika memakan rambak tampaknya kita harus sedikit sabar karena makan kerupuk rambak sama berisiknya jika membuka bungkus permen dikeheningan ruangan (source: http://wisata.kompasiana.com/kuliner/2012/06/22/serba-serbi-kerupuk-rambak/).

Perjalanan satu hari yang menimbulkan efek pegal-pegal dibagian kaki dan kulit sedikit menghitam cukup terbayar dengan pesona yang ada di Kendal. Perjalanan Semarang ke Kendal di tempuh menggunakan sepeda motor yang hanya menghabiskan bensin kira-kira Rp 15.000. Jalanannya cukup bagus namun sedikit berdebu. Untuk perlindungan, gunakan masker, sarung tangan dan jangan lupa bawa air minum di tumbler ya!