Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Seruit Lampung

Oleh Masripah - 27 Sep 2012

      Indonesia terdiri dari beberapa pulau yang dibagi menjadi 33 provinsi, dan diantaranya terdapat beranekaragam suku serta adat istiadat budaya daerah masing-masing di setiap provinsi. Dari setiap provinsi yang ada memiliki perbedaan yang sangat mencolok dan unik. Hal ini bisa dilihat dari penggunaan bahasa daerah yang berbeda, pakaian adat yang berbeda-beda, rumah adat yang berbeda-beda, tarian daerah yang berbeda-beda, dan masih banyak lagi perbedaan dari masing-masing provinsi yang ada di Indonesia. Perbedaan pun bahkan dapat dilihat dengan adanya perbedaan makanan yang khas di setiap daerah provinsi di Indonesia. Namun, itulah Indonesia yang tidak hanya kaya akan alam, tetapi juga kaya akan keanekaragaman budaya. Semua perbedaan yang ada bukan menjadi alasan pemecah solidaritas, tertapi perbedaan tersebut bisa menjadi penyatu antar masyarakat yang ada di setiap provinsi di Indonesia. Dimana setiap masyarakat bisa menerima dan menghargai keunikan dari setiap daerah dan provinsi di Indonesia.

        Salah satunya kampung halaman saya yaitu provinsi Lampung. Suatu provinsi yang terletak di paling selatan di Pulau Sumatera. Di provinsi Lampung pun memiliki cirri khas tersendiri, baik dari segi tarian adat, bahasa daerah (di Lampung ada dialek A dan dialek O), pakaian adat Lampung, dan juga rumah adatnya. Di samping itu, ciri khas yang dimilki dari Lampung adalah kain tapis dan mahkota Siger. Di Lampung juga ada jajanan oleh-oleh (cemilan) banyak banyak diminati oleh masyarakat yang ada di provinsi Lampung maupun wisatawan, seperti empek-empek, kemplang, pisang coklat, dan sebagainya.

         Kali ini saya ingin memperkenalkan makanan khas dari Lampung. Bagi masyarakat awam mungkin belum pernah mendengar sebelumnya. Kalau makanan Padang sudah terkenal dengan rendangnya, Sulawesi sudah terkenal dengan kelezatan cakalangnya, juga Yogayakarta sudah terkenal dengan makanan gudegnya. Di Lampung sendiri pun ada makanan khas yang berbeda. Memang makanan khas Lampung ini kurang dikenal oleh masyarakat selain Lampung, padahal makanan ini telah melekat pada lidah suku Lampung. Makanan khas Lampung ini dikenal dengan nama seruit. Seruit adalah jenis makanan yang bisa digolongkan sebagai lauk. Bagi masyarakat asli Lampung, saat makan nasi kurang lengkap rasanya jika tanpa adanya seruit. Hal ini yang saya rasakan di keluarga maupun di tempat saudara saya.

         Cara membuat seruit sangat praktis dan bisa dicoba oleh siapa saja. Setiap orang Lampung ingin makan nasi, biasanya telah disiapkan mangkok atau piring kosong untuk membuat seruit. Tidak seperti sayur ataupun lauk lainnya yang telah dimasak terlebih dahulu, kalau seruit selalu dibuat ketika mau makan nasi saat itu juga.

         Pertama-tama, letakan lauk yang disukai ke mangkok kosong itu. Lauk yang dipilih tergantung selera, lebih menyukai tahu, tempe, ikan, telor rebus, telor goreng, atau lebih menyukai lauk pauk lainnya. Seandainya ingin memasukan semua jenis lauk tersebut juga tidak apa-apa. Setelah itu, letakan juga terong goreng, terong bakar, tempoyak, cempoka rebus, isi ketimun, ataupun labu siyam rebus. Pilih salah satu jenis diantaranya pun tidak masalah, tergantung selera masing-masing individu. Lalu campurkan sambal ke dalam mangkok tersebut. Sambalnya pun tergantung selera, mau sambal goreng, sambal terasi, ataupun sambal hijau. Kemudian beraneka macam lauk tersebut diaduk-aduk jadi satu dan ditambah sedikit air mineral. Maka jadilah makanan yang dikenal dengan sebutan seruit ini.

       Warna seruit memang terlihat kurang menarik bagi orang yang baru pertama kali melihatnya. Namun, campuran tersebut tidak mengubah kadar gizi dari masing-masing lauk. Bahkan bagi kami, masyarakat Lampung, lezatnya makanan tersebut malah bertambah dan gizinya pun menjadi terakumulasi. Setiap orang bisa membuat seruit sendiri sesuai selera lauk yang disukai. Tidak mesti semua aneka lauk harus ada pada campuran seruit. Macam-macam daun lalapan akan menjadi pelengkap bagi seruit saat dimakan bersama dengan nasi. Jenis lalapan yang sering tersedia di keluarga saya, yaitu pucuk daun mente, daun singkong yang direbus, kecipir rebus, kacang panjang yang direbus, kemangi, jengkol mentah, pete mentah ataupun pete rebus, serta tersedia pula jolang-jaling mentah.

          Makanan seruit yang terdiri dari campuran berbagai macam lauk tersebut, memiliki arti tersendiri pula yaitu menggambarkan persatuan dan kekeluargaan masyarakat Lampung. Tercermin dari salah satu adat istiadat masyarakat Lampung, saat makan akan terasa lebih nikmat kalau makan bersama-sama dengan sanak famili. Makan beramai-ramai tetapi hanya tersedia satu mangkok seruit saja. Sengaja hanya membuat satu mangkok seruit untuk dimakan bersama. Masyarakat Lampung memegang teguh sikap kekeluargaan, bersatu dalam menghadapi masalah, saling bantu dan bergotong royong dalam melakukan sesuatu.

          Itulah mengapa Indonesia dikenal dengan Bhinneka Tunggal Ika, dimana memiliki arti walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Ternyata, ciri khas itu dicerminkan dengan berbagai bentuk yang unik dari masing-masing provinsi di Indonesia. Seruit sebagai makanan ciri khas masyarakat Lampung tersebut hanya merupakan satu diantara sekian banyaknya budaya Indonesia. Budaya yang meskipun berbeda-beda suku, adat istiadat dan agama di setiap provinsi Indonesia, akan tetapi malah menjadi alat pemersatu bangsa. Salah satu ciri khas dari bangsa Indonesia yang sudah terkenal adalah gotong royong. Dimana sikap positif ini merupakan suatu bentuk kegiatan sosial yang telah diterapkan sejak jaman dahulu sampai sekarang. Gotong royong inilah yang menjadi pemersatu bangsa Indonesia dan suatu sikap yang sering dipuji oleh bangsa lain.