Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Ayo Melek Gizi dan Olahraga Pagi di Karnaval Gizi 2016 Yogyakarta

Oleh lusitris 09 Feb 2016

Ayo Melek Gizi dan Olahraga Pagi Di Karnaval Gizi 2016 Yogyakarta.


Saya langsung bersemangat ketika mendapat undangan mengikuti Karnaval Gizi 2016 Yogyakarta dengan tema Ayo Melek Gizi.
Asiknya lagi, saya boleh mengajak seluruh anggota keluarga. Kesempatan seperti itu sangat langka bagi blogger, biasanya malah kami tidak boleh mengajak anak-anak. Ini adalah pengalaman yang sangat menyenangkan karena biasanya kami malas gerak di hari Minggu. Kami juga belum pernah beraktivitas Minggu pagi di kawasan Malioboro, tempat penyelenggaraan Karnaval Gizi. Dengar-dengar sih, disana enak banget untuk jalan-jalan karena kendaraan belum padat dan trotoar masih bebas dari parkiran sepeda motor.
Malam sebelumnya saya sudah memikirkan strategi parkir. Apakah parkir di Malioboro yang kami prediksikan ditutup untuk car free day (CAD) atau parkir di rumah kami, lalu naik becak. Kebetulan kami punya rumah mungil dekat Malioboro yang tidak kami tinggali. Kami sendiri tinggal jauh dari Malioboro. Ternyata CAD tidak diadakan di Malioboro, melainkan di Jl Margo Utomo atau Jl P Mangkubumi. Saya langsung dapat parkir di Jl. Perwakilan. Dari sana kami menuju kantor Dinas Pariwisata DIY.

PEMANASAN DENGAN ZUMBA
Di kantor Dinas Pariwisata saya mendaftar ulang dan mendapatkan goodie bag berupa tas, kos, handuk, jas hujan, snack dan minuman serta kupon doorprize. Disertakan pula sarana edukasi gizi berupa Cakram Edukasi Gizi Seimbang. Alhamdulillah pagi itu cerah, tapi bagus juga sudah disiapkan jas hujan mengingat musim penghujan. Saya juga bisa bertemu kembali dengan pak Arif Mujahidin (Head of Corporate Affairs PT Sarihusada Generasi Mahardika), mbak Dewi, mas Novan (nggak sempat menyapa karena sibuk ng-MC), dan anggota tim lainnya yang pernah mengorganisir Jelajah Gizi Bali 2016. Teman-teman blogger banyak sekali yang datang beserta seluruh anggota keluarga, bahkan ibu hamil besar dan tinggal menunggu lahiran seperti Dian dan Arifah juga datang. Keren!

Karnaval Gizi 2016 Yogyakarta
Karnaval Gizi 2016 Yogyakarta diawali dengan senam bersama. Beuuuh, saya langsung mlipir berhubung sudah lama tidak olahraga. Rasanya ngos-ngosan. Saya pun mencari alibi dengan memegang kamera, bergaya mengumpulkan foto untuk reportase blog. Tapi, makin lama senamnya kok makin meriah? Mbak Niken yang memimpin senam membuat suasana semarak. Akhirnya saya menyimpan kamera di tas dan ikut bergerak mengikuti aba-aba zumba! Yihaaa….
Selama senam, diselingi percerahan tentang gizi seimbang dari PERGIZI PANGAN.
Mendekati akhir senam, beberapa ibu dan bapak menyiapkan sepeda yang dihias sayuran dan buah-buahan. Wah, kami beneran mau karnaval nih, nggak sekedar jalan bareng. Tampak pula gunungan dan berbagai kostum peserta. Sebelum keluar halaman kantor untuk melihat persiapan karnaval, saya pun melongo melihat gerobak sapi masuk halaman. What? Gerobak sapi?

Karnaval Gizi 2016 Yogyakarta
KARNAVAL SUPER UNIK
Apapun tema karnavalnya, bukan Jogja namanya jika tak menampilkan sesuatu yang unik. Karnaval Gizi 2016 di Yogyakarta tersebut melibatkan banyak komponen yang berhubungan dengan gizi, apalagi bertepatan dengan Hari Gizi Nasional. Karena pentingnya gizi bagi kualitas generasi masa depan Indonesia, maka Walikota Yogyakarta, pak Haryadi Suyuti menyempatkan diri memberikan perhatian dengan memberikan tanda dimulainya Karnaval Gizi 2016 Yogyakarta, dari depan kantor Dinas Pariwisata DIY menuju ke Monumen Serangan Umum 1 Maret di Titik Nol.

Karnaval Gizi 2016 Yogyakarta
Paling depan adalah para ibu yang mengenakan baju tradisional Jawa pedesaan dengan motif lurik, lengkap dengan caping (topi petani berbentuk kerucut). Para ibu tersebut menuntun sepeda yang dihiasi sayur-sayuran dan tampah dengan tulisan Hari Gizi . Dibelakangnya bapak-bapak, juga menuntun sepeda dan mengenakan surjan tradisional Jawa dengan motif lurik dan bunga-bunga.
Barisan berikutnya adalah prajurit bergada yang memberikan irama pada langkah para peserta. Prajurit bergada ini selalu aja di acara kirab keraton. Namanya prajurit, tentu saja ada yang membawa senapan laras panjang jaman dulu. Dibelakangnya masih barisan prajurit, tapi prajurit perempuan. Wuih tampak keren dengan menyandang panah, seperti Srikandi. Di belakang para Srikandi adalah dua buah gunungan, berupa gunungan sayur-mayur dan gunungan buah-buhan. Gunungan ini sangat berat lo. Mas-mas yang bertugas memanggul sampai harus berhenti beberapa kali.

Karnaval Gizi 2016 Yogyakarta
Barisan karnaval disambung oleh mbak-mbak ayu yang memegang papan-papan edukasi melek gizi, yang diikuti oleh beberapa ibu dengan topi buah-buahan. Lalu gerobak sapi membuat suasana meriah. Ada beberapa anak yang minta naik di dua gerobak tersebut. Sepanjang jalan, gerobak sapi ini banyak difoto oleh masyarakat yang sedang sarapan di kanan dan kiri Jl. Malioboro. Barisan karnaval ditutup oleh seluruh peserta lainnya.

BERMAIN DAN BELAJAR GIZI
Tiba di monumen, kami dipersilakan melakukan cap telapak tangan dan mendapat souvenir kipas. Setelah itu, kami menyebar melihat-lihat stan yang ada. Ada stan konsultasi gizi, stan permainan edukasi, kelas memasak bagi anak-anak, photo booth dan sebagainya. Di tengah arena ditampilkan pertunjukan menari dan musik. Mas Novan memandu beberapa games menarik, sampai membuat ibu-ibu rebutan tampil.

Karnaval Gizi 2016 Yogyakarta
Acara juga diselingi dengan pengundian doorprize. Sayang saya tidak berhasil mendapatkannya, padahal saya sangat mengharapkan mendapat sepeda, supaya lebih rajin berolah raga.
Meski intinya adalah edukasi tentang gizi, tapi acara yang dikemas bersamaan dengan olahraga dan hiburan begini menjadi lebih menarik dari sekedar memberitahu atau menghimbau. Masyarakat jadi mengerti bahwa makanan bergizi juga harus diimbangi dengan aktivitas fisik seperti olahraga. Demikian pula dengan banyaknya alat peraga selama acara, jadi lebih cepet menempel di ingatan daripada hanya disodori catatan. Demikian kira-kira sebagian kata-kata saya ketika diwawancarai tentang kesan saya terhadap pelaksanaan Karnaval Gizi 2016 Yogyakarta tersebut.