Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Tim Penolong Umi

Oleh Kania Ningsih 20 May 2015

“Mi, kakak seneng jadi pembantu umi” Kata Zaidan sambil memamerkan tawa lebarnya.

“Maksudnya senang membantu umi?” kata saya.

“Iya” Jawab Zaidan lagi.

Percakapan di atas sudah berlangsung lama sekali, namun tetap saya simpan dalam memori. Senangnya punya anak yang suka membantu orangtua. Walau sebenarnya saya tahu betul ada maksud di balik itu, yaitu…main air! Tapi saya biarkan dia melakukan yang disukainya selama tidak berlebihan.

Melihat kakaknya asyik mencuci perabotan, sang adik, Raissa, tak mau kalah. Ia ingin juga membantu umi. Didorongnya sebuah kursi ke dekat bak cuci piring. Ia naik ke atasnya agar bisa menjangkau keran. Karena dua-duanya ingin membilas perabotan dengan sabun, maka kakak dan adik bergantian memakai spon busa. Saat kakak menyabuni perabotan, adik membilas perabotan dengan air. Lalu adik menyabuni perabotan memakai spon busa dan giliran kakak yang membersihkan perabotan dengan air. Begitu seterusnya.

Setelah saya selesai masak tak jauh dari tempat mereka mencuci perabotan, semua perabotan berukuran kecil sudah bersih dan tersimpan rapi di keranjang. Kakak dan adik, mereka berdua jadi hebat sebagai tim penolong umi dalam menyelesaikan pekerjaan rumah tangga.

“Tinggal perabotan yang besar mi, kakak nggak bisa” kata Zaidan. “Ya nggak apa-apa, biar sama umi. Makasih ya sudah bantu umi.” Kata saya. Mudah-mudahan kalau kakak dan adik terbiasa melakukan pekerjaan di rumah, mereka bisa jadi anak yang mandiri dan bisa saling menolong sesama anggota keluarga. Aamin.