Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Oct 2019
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 22 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 21 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 20 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Nov 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 13 May 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 28 Apr 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 06 Aug 2015
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 30 Mar 2017
Oleh Putri Ayu Ningrat 27 Mar 2017
Oleh Dewi Kartika Rahmayanti 27 Mar 2017
Oleh Nurhidayat 27 Mar 2017
Oleh Virgorini Dwi Fatayati 27 Mar 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 09 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Jun 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 11 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Nov 2015
Oleh Sofi Mahfudz 18 Oct 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 20 Jan 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 11 Nov 2014
Oleh Nutrisi Bangsa 14 Jul 2014
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
ICIP-ICIP BUBUR SARANG BURUNG WALET KHAS KELUMPANG HULU
Oleh Nazat Fitriah 30 Sep 2015

Tapi kalau bubur sarang burung walet? Wah, ini sih bukan sarapan rakyat biasa!
Tau, dong, Kaisar Ming dari Cina? Nah, ini salah satu tokoh penggemar sarang burung walet. Pada tahun 1589, Jendral Cheng Ho kembali dari pelayarannya ke Asia Tenggara dan membawa makanan itu dari Indonesia sebagai buah tangan. Sup sarang burung walet adalah favorit sang raja.
Sampai sekarang, sarang burung walet tetap jadi hidangan mewah yang hanya bisa dinikmati oleh segelintir orang, terutama yang berkantong tebal. Ini lantaran makanan berbahan sarang burung walet harganya mahal.
Untuk mendapatkan sarang burung walet di alam tidak mudah. Meski zaman sekarang sarang burung walet banyak dibudidayakan, tetap saja yang alami adalah yang terbaik kualitasnya. Barangkali, itu sebabnya sarang burung walet dihargai tinggi. Konon, di Cina harganya bisa mencapai Rp 50 juta!
Hidangan Mewah Sekali Setahun
Nah, di Provinsi Kalimantan Selatan ada sebuah tempat penghasil sarang burung walet alami yang sangat legendaris, yakni Goa Temuluang. Goa ini terletak sekitar 300 kilometer dari Banjarmasin, tepatnya di Desa Bangkalaan Dayak, Kecamatan Kelumpang Hulu, Kabupaten Kotabaru. Goa eksotis berumur ratusan tahun yang pertama kali ditemukan seorang raja dari klan Kerajaan Banjar bergelar Raja Agung ini telah ditetapkan sebagai milik masyarakat adat Dayak setempat.
Selama ini, masyarakat rutin memanen sarang burung walet di Goa Temuluang setiap tiga bulan sekali. Hasilnya tidak dinikmati oleh mereka, tapi semuanya dijual kepada pengumpul. Baru beberapa tahun terakhir ini saja, oleh tangan ibu-ibu PKK di sana, potensi lokal ini diolah menjadi sajian yang sekarang menjadi kuliner khas kecamatan setempat : bubur sarang burung walet khas Kelumpang Hulu.
Tapi karena harga bahan baku yang mahal, bubur sarang burung walet tidak ekonomis untuk dikomersilkan, karena pasti tidak terjangkau oleh masyarakat. Makanya, bubur ini hanya dibuat kalau ada momen tertentu. Misalnya, pada peringatan hari jadi Kabupaten Kotabaru setiap bulan Juni.
Penampakkan bubur sarang burung walet tidak berbeda dengan bubur ayam pada umumnya. Bahan pembuatannya pun sama : beras, santan, dicampur potongan sayuran seperti wortel. Hanya saja, penambahan sarang burung walet (yang sudah dibersihkan) saat beras direbus, menghasilkan rasa bubur yang lebih gurih. Selain itu, terasa ada tekstur kenyal-kenyal di lidah.
![]() |
proses memasak |
![]() |
sarang burung walet |
![]() |
setelah dibersihkan dan disuwir |
![]() |
yummy! |
![]() |
di Saijaan Expo 2015 |
Air Liur Bikin Awet Muda
Menurut sebuah catatan sejarah, sarang burung walet sudah dikonsumsi manusia sejak lebih dari seribu tahun yang lalu. Sarang burung walet bisa diolah menjadi berbagai makanan, yang paling populer adalah dibuat sup.
Tapi, kok bisa ya, air liur burung saja dihargai mahal?
Manfaat sarang burung walet untuk kesehatan sudah sejak lama mendunia. Beberapa penelitian menyatakan bahwa air liur burung walet yang mengering dan kemudian difungsikan sebagai sarang untuk bertelur itu mengandung segudang kebaikan. Mulai menetralkan flu, menyembuhkan luka, menguatkan tulang, meningkatkan kekebalan tubuh dari penyakit, sampai menyehatkan paru-paru.
Dan ini yang menarik, sarang burung walet juga dipercaya bikin awet muda, loh! Iya, ada penelitian yang menyebutkan konsumsi sarang burung walet bisa merangsang regenerasi sel dan produksi Epidermal Growth Factor yang bisa mencerahkan kulit, sehingga bermanfaat mencegah penuaan dini.
Wah, kalau begini sih tidak mengherankan, ya, kalau sarang burung walet menjadi hidangan kaum elit dengan harga selangit!***