Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Jelajah Gizi Malang 2017 “From Local To International” (Hari 1)

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 13 Oct 2017

Sahabat nutrisi,

Akhirnnya 10 Petualang Gizi yang telah terpilih berangkat ke kota Malang untuk memulai petualangan mereka; menjelajahi kekayaan kuliner kota Malang dan sekitarnya, sampai dengan tanggal 15 Oktober 2017 nanti

Para peserta dan panitia tiba di bandar udara Abdurrahman Saleh pada pukul 9.00 WIB, langsung melanjutkan perjalanan ke kota Batu.

Perjalanan ke kota Batu yang ditempuh dalam waktu 1,5 jam, akhirnya sampai di Rumah Makan Khas Jawa di Batu. Disambut oleh pak Sukarli, sang pemilik restoran yang sudah berdiri sejak tahun 1985.

Setelah salat Jumat dan makan siang dengan menu makanan khas Malang seperti pecel, mendhol, menjes, urap dan krengsengan, acara dimulai. Pada kesempatan ini, pak Sukarli menjelaskan bahwa menu masakannya tidak pernah menggunakan bumbu penyedap buatan.

Diawali dengan pembukaan oleh pak Arif Mujahidin selaku Corporate Communications Director Danone Indonesia.

Pak Arif mengatakan bahwa Malang dipilih sebagai destinasi Jelajah Gizi tahun ini, karena Malang adalah sebuah kota yang memiliki berbagai macam makanan lokal yang bisa dieksplor.

Selain itu, sebagai kota wisata yang memiliki daya tarik karena berada di dataran tinggi, Malang juga dikaruniai oleh sumber bahan makanan dari pertanian dan peternakan yang melimpah dan berpotensi untuk dikenal di dunia internasional.

“Dengan latar belakang tersebut, kami melihat bahwa Kota Malang sebagai destinasi yang tepat untuk Jelajah Gizi tahun ini” tambahnya. “Melalui program ini, Nutricia Sarihusada berharap masyarakat dapat mengenal keragaman pangan lokal dan juga terinspirasi untuk mendorong makanan khas daerah ke dunia internasional”.

Sementara Prof. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, PhD, ahli gizi yang ikut dalam Jelajah Gizi ini mengatakan bahwa makanan khas daerah memiliki kekhasan rasa dan juga terkandung nilai gizi dan komponen nutrasetikal yang bermanfaat bagi kesehatan dan kebugaran.

“Sangatlah menarik bila masyarakat mengetahui nilai gizi dan komponen lain yang dikonsumsi dari makanan daerah ini, sehingga kita bisa menentukan ragam dan porsi yang tepat sesuai kebutuhan keluarga kita maupun untuk tujuan menjaga kesehatan atau mencegah penyakit.” jelasnya.

Selain itu, Prof. Ahmad juga menekankan bahwa setiap individu harus memenuhi kebutuhan gizinya sesuai dengan usia, jenis kelamin, keadaan fisiologis dan aktivitas fisiknya.

Untuk mencukupi kebutuhan gizi tersebut bisa diperoleh dari pangan lokal yang ada di sekitar kita, karena Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber aneka ragam pangan yang amat kaya. Pemenuhan kebutuhan gizi dengan mengutamakan bahan lokal mempunyai beberapa keuntungan diantaranya adalah lebih mudah untuk ditelusuri, lebih bervariasi, dan benar benar enak. Selain menghidupkan ekonomi lokal tentunya. Demikian Prof Ahmad menambahkan.

Setelah itu para peserta dibagikan kelengkapan kegiatan, seperti kaos, jadwal acara dan program. Kemudian mereka melanjutkan perjalanan ke Agro Wisata Batu untuk melihat pengolahan dan memetik buah apel.

Akan tetapi, karena pabrik pengolahan tutup pada pukul 14.30 WIB, maka para peserta hanya melakukan kegiatan di kebun apel, yaitu memetik buah apel dan menikmati olahan apel bersama secangkir teh, yang pastinya sangat cocok dinikmati di udara sejuk kota Batu.

Selepas kegiatan dan wisata di Agro Wisata Batu, kegiatan beralih ke Museum Angkut

Di museum ini para peserta harus mengerjakan tugas-tugas kelompok berupa merekam yel-yel kelompok dan mengunggah salah satunya di Instagram dengan menggunakan hastag #JelajahGiziMalang dan #NamaGrup mereka.

Para peserta juga diharuskan berfoto di beberapa tempat di Museum Angkut sesuai petunjuk yang diberikan, serta memfoto makanan di Pasar Apung.

Sesampainya di hotel, mereka melakukan foto boomerang di lobi hotel. Acara hari pertama ditutup dengan makan malam di Pupuk Bawang Restoran, menikmati hidangan khas Malang sambil menikmati pemandangan lampu kota Malang