Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Jelajah Gizi Nikmatnya Pempek Palembang

Oleh deddyhuang 04 Nov 2016

Pernah ada yang bertanya sama saya, “kamu emang gak bosan tiap hari makan pempek? Dari pagi sampai malam pasti makannya pempek,” ujar teman saya yang nampak kebingungan sama pola makan saya sewaktu makan bersama dia. Tentu tidak jawabannya. Siapa sih yang mau nolak makanan enak khas dari Palembang yang sudah go internasional ini? Yakin kamu bisa menolak salah satu makanan yang mendapat juara 3 di Anugerah Pesona Indonesia 2016?

Kalau kalian belum mencicipi pempek di kota aslinya tentu kalian belum bisa putuskan kalau pempek itu enak. Sebab, survey saya dengan beberapa teman yang pernah datang ke Palembang mereka sepakat kalau makan pempek di kota aslinya lebih sedap dan iwak-nya terasa!

“Kok bisa gitu sih?” tanya teman saya yang penasaran begitu saya ceritakan tentang pempek sehat.

Pempek atau fish cake, makanan khas Palembang yang telah terkenal di seluruh Indonesia bahkan mancanegara. Makanan tradisional ini terbuat dari ikan yang dihaluskan dan sagu, dengan ditambah beberapa bahan lainnya seperti terlur, bawang putih halus, garam dan penyedap rasa jika diperlukan. Sederhana bukan resep membuat pempek sehat khas Palembang?

awal-dari-apek-menjadi-pempek

pempek-bakul

Sampai saat ini masih dapat dijumpai penjual pempek bakul keliling kota Palembang sambil berteriak “Pempekkkk….”. Sumber foto : instagram.com/yudapasha

Versi cerita rakyat yang saya ketahui sejak kecil diceritakan seorang paman tua keturunan Tionghoa yang disering dipanggil “Apek” atau “Pek-pek”. Dia hanya mencoba kreatif karena melihat tangkapan ikan yang banyak kemudian dimanfaatkan dengan baik dengan cara mencampur daging ikan giling dengan tepung tapioka (sagu). Makanan baru yang belum ada namanya ini dijajakan dari rumah ke rumah, masuk lorong-lorong kecil.

Ternyata banyak orang yang suka sama jualan si “apek” dan entah dari mana namanya diplesetkan menjadi “pempek”. Katanya karena sewaktu membeli orang memanggilnya “pek.. apek” maka jadiah “pempek”. Begitulah cerita rakyat yang kita sulit melacak kebenarannya. Yang pasti kalau sebutan untuk abang atau lelaki muda keturunan Tionghoa itu sudah pasti “Koh” ya seperti koh Huang<img class=“emoji” draggable=“false” src=“https://s0.wp.com/wp-content/mu-plugins/wpcom-smileys/twemoji/2/svg/1f606.svg” alt=”