Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Rendang Makanan Khas Orang Minang

Oleh silvia 23 Oct 2012

Rendang Minang

             Siapa yang tidak kenal dengan Rendang, yak semua orang pasti mengenal makanan ini. Makanan dengan citra rasa pedas ini digemari oleh seluruh kalangan masyarakat, dan dapat ditemukan di seluruh Rumah makan Padang di Indonesia, Malaysia ataupun di Negara lainnya. Untuk lebih tahu lagi tentang masakan khas daerah saya ini mari kita lihat sejarahnya terlebih dahulu.

Sejarah Rendang
            Asal-usul rendang ditelusuri berasal dari Sumatera, khususnya Minangkabau. Bagi masyarakat Minang, rendang sudah ada sejak dahulu dan telah menjadi masakan tradisi yang dihidangkan dalam berbagai acara adat dan hidangan keseharian. Sebagai masakan tradisi, rendang diduga telah lahir sejak orang Minang menggelar acara adat pertamanya. Kemudian seni memasak ini berkembang ke kawasan serantau berbudaya Melayu lainnya; mulai dari Mandailing, Riau, Jambi, hingga ke negeri seberang di Negeri Sembilan yang banyak dihuni perantau asal Minangkabau. Karena itulah rendang dikenal luas baik di Sumatera dan Semenanjung Malaya.
          Sejarawan Universitas Andalas Prof. Gusti Asnan menduga, rendang telah menjadi masakan yang tersebar luas sejak orang Minang mulai merantau dan berlayar ke Malaka untuk berdagang pada awal abad ke-16. “Karena perjalanan melewati sungai dan memakan waktu lama, rendang mungkin menjadi pilihan tepat saat itu sebagai bekal.” Hal ini karena rendang kering sangat awet, tahan disimpan hingga berbulan lamanya, sehingga tepat dijadikan bekal kala merantau atau dalam perjalanan niaga.
Rendang juga disebut dalam kesusastraan Melayu klasik seperti Hikayat Amir Hamzah yang membuktikan bahwa rendang sudah dikenal dalam seni masakan Melayu sejak 1550-an (pertengahan abad ke-16).

       Rendang kian termahsyur dan tersebar luas jauh melampaui wilayah aslinya berkat budaya merantau suku Minangkabau. Orang Minang yang pergi merantau selain bekerja sebagai pegawai atau berniaga, banyak di antara mereka berwirausaha membuka Rumah Makan Padang di seantero Nusantara, bahkan meluas ke negara tetangga hingga Eropa dan Amerika. Rumah makan inilah yang memperkenalkan rendang serta hidangan Minangkabau lainnya secara meluas


Makna budaya
         Selain enak dimakan, Rendang juga memuliki makna budaya tersendiri. Rendang memiliki posisi terhormat dalam budaya masyarakat Minangkabau. Rendang memiliki filosofi tersendiri bagi masyarakat Minang Sumatera Barat, yaitu musyawarah dan mufakat, yang berangkat dari empat bahan pokok yang melambangkan keutuhan masyarakat Minang, yaitu:

1.      Dagiang (daging sapi), sebagai bahan utama, pelambang Niniak Mamak dan Bundo kanduang yang akan memberi kemakmuran pada anak kemenakan dan anak pisang.

2.      Karambia (kelapa), merupakan lambang Cadiak Pandai (Kaum Intelektual), yang akan merekat kebersamaan kelompok dan individu.

3.      Lado (sambal), merupakan lambang Alim Ulama yang pedas, tegas untuk mengajarkan syarak (agama).

4.      Pamasak (Bumbu), peran fungsional setiap individu dalam kehidupan berkelompok dan merupakan unsur yang penting dalam hidup kebersamaan masyarakat Minang.


Dalam tradisi Minangkabau, rendang adalah hidangan yang wajib disajikan dalam setiap perhelatan istimewa, seperti berbagai upacara adat Minangkabau, kenduri, atau menyambut tamu kehormatan.
Dalam tradisi Melayu, baik di Riau, Jambi, Medan atau Semenanjung Malaya, rendang adalah hidangan istimewa yang dihidangkan dalam kenduri khitanan, ulang tahun, pernikahan, barzanji, atau perhelatan keagamaan, seperti Idul Fitri dan Idul Qurban.

Kandungan Bahan dan Cara Memasak Rendang
 
           Rendang adalah masakan yang mengandung bumbu rempah yang kaya. Selain bahan dasar daging, rendang menggunakan santan kelapa (karambia), dan campuran dari berbagai bumbu khas yang dihaluskan di antaranya cabai (lado), serai, lengkuas, kunyit, jahe, bawang putih, bawang merah dan aneka bumbu lainnya yang biasanya disebut sebagai pemasak. Keunikan rendang adalah penggunaan bumbu-bumbu alami, yang bersifat antiseptik dan membunuh bakteri patogen sehingga bersifat sebagai bahan pengawet alami. Bawang putih, bawang merah, jahe, dan lengkuas diketahui memiliki aktivitas antimikroba yang kuat.[2] Tidak mengherankan jika rendang dapat disimpan satu minggu hingga empat minggu.
Proses memasak rendang asli dapat menghabiskan waktu berjam-jam (biasanya sekitar empat jam), karena itulah memasak rendang memerlukan waktu dan kesabaran.[3] Potongan daging dimasak bersama bumbu dan santan dalam panas api yang tepat, diaduk pelan-pelan hingga santan dan bumbu terserap daging.[4] Setelah mendidih, apinya dikecilkan dan terus diaduk hingga santan mengental dan menjadi kering. Memasak rendang harus sabar dan telaten ditunggui, senantiasa dengan hati-hati dibolak-balik agar santan mengering dan bumbu terserap sempurna, tanpa menghanguskan atau menghancurkan daging. Proses memasak ini dikenal dalam seni kuliner modern dengan istilah ‘karamelisasi’. Karena menggunakan banyak jenis bumbu, rendang dikenal memiliki citarasa yang kompleks dan unik.

Kandungan Gizi dalam Rendang

    Selain rasanya cocok bagi hampir semua lidah, makanan yang kaya dengan berbagai rasa dan aroma bumbu ini mengandung protein, mineral, dan vitamin yang tinggi. Proses pemasakan daging menjadi rendang tidak terlalu banyak berpengaruh terhadap kadar protein serta beberapa jenis vitamin dan mineral. Beberpa vitamin dan mineral justru meningkat akibat pemakaian rempah-rempah yang cukup berarti. Mari kita jabarkan satu-satu gizi yang terkandung dalam Rendang ini.

1.      Protein

   Protein merupakan komponen kimia terpenting yang terdapat didalam rendang. Kandungan protein pada rendang lebih tinggi dibandingkan dengan yang terdapat pada daging kornet dan abon, yaitu masing-masing 23, 16 dan 18 persen.

   Protein sangat dibutuhkan untuk proses pertumbuhan, perkembangan, dan pemeliharaan kesehatan tubuh yang optimal. Protein daging lebih mudah dicerna dibandingkan dengan protein yang bersumber dari bahan nabati. Nilai protein daging yang tinggi disebabkan oleh kandungan asam-asam amino esensialnya yang lengkap dan seimbang. Asam amino esensial merupakan pembangun protein tubuh yang harus berasal dari makanan (tidak dapat dibentuk dalam tubuh).

2.  Rendang juga mengandung energi sebesar 193 kkal/100 g. Lebuh rendah dibandingkan dengan daging kornet dan abon. Rendang memiliki kadar lemak lebih rendah daripada kornet dan abon. Sebagian besar lemak pada rendang berasal dari santan yang digunakan dalam pemasakan.

3. Rendang kaya akan mineral kalsium, fosfor, dan besi, yaitu masing-masing 474, 211, dan 14,9 mg per 100 gram, lebih tinggi dibandingkan dengan kornet dan abon.

4. Rendang juga mengandung sejumlah vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, niasin, dan asam pantotenat, yang sangat diperlukan untuk kesehatan tubuh.

    Dari uraian diatas dapat kita lihat ternyata Rendang memiliki banyak vitamin, protein dan mineral yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan juga kesahatan tubuh. Selain itu pada tahun 2011 lalu, rendang juga dinobatkan sebagai hidangan peringkat pertama dalam daftar World’s 50 Most Delicious Foods (50 hidangan terlezat dunia) yang digelar oleh CNN International.

nutrisi untuk bangsa